11 Alasan Resign Yang Baik dan Mudah Diterima Atasan – Resign kerja bukanlah hal yang mudah atau sepele. Kita harus siap menghadapi konsekuensi dan tantangan yang mungkin timbul setelahnya. Kita juga harus bersikap profesional dan sopan saat mengajukan surat pengunduran diri kepada atasan atau HRD. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada semua orang yang sudah membantu dan bekerja sama dengan kita selama ini.
Apakah Anda merasa tidak bahagia, tidak puas, atau tidak dihargai di tempat kerja Anda saat ini? Apakah Anda ingin mencari peluang baru yang lebih sesuai dengan minat, bakat, dan nilai-nilai Anda? Jika jawabannya ya, mungkin sudah saatnya Anda mempertimbangkan untuk resign dari tempat kerja Anda.
Apa itu Resign Kerja?
Resign dari kerja adalah mengundurkan diri atau mengakhiri hubungan kerja dengan suatu perusahaan atau organisasi. Ketika kamu sudah merasa tidak lagi cocok, tidak puas dengan perusahaan, atau memiliki alasan pribadi lainnya, kamu apat memutuskan untuk mengajukan surat pengunduran diri dan menghentikan pekerjaannya.
Hal ini bisa kamu lakukan dengan memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada atasan atau departemen sumber daya manusia (HRD). Pengunduran diri atau resign ini dianggap sebagai keputusan yang pribadi dan dapat dilakukan dengan hormat serta sesuai dengan prosedur yang berlaku di tempat kerja Anda.
Lalu apa saja alasan resign yang bisa dijadikan alasan yang baik agar dapat diterima oleh perusahaan? Dalam artikel ini, mari kita bahas bersama-sama. Namun sebelumnya, kita bahas dulu apa saja tanda-tanda kamu harus resign kerja.
Tanda-tanda Kamu Perlu Resign Kerja
Tanda-tanda bahwa Anda harus mempertimbangkan untuk resign dari pekerjaan saat ini dapat bervariasi untuk setiap individu. Namun, berikut ini adalah beberapa tanda umum yang dapat menunjukkan bahwa mungkin sudah waktunya bagi Anda untuk mencari pekerjaan baru atau mempertimbangkan untuk resign:
1. Tidak adanya kesempatan untuk pertumbuhan karir
Jika Anda merasa bahwa Anda sudah mencapai titik stagnasi dalam peran Anda dan tidak ada peluang yang jelas untuk pertumbuhan atau pengembangan karir, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu mencari pekerjaan yang menawarkan peluang yang lebih baik.
2. Tidak cocok dengan nilai atau budaya perusahaan
Jika Anda tidak merasa cocok dengan nilai-nilai atau budaya perusahaan saat ini, ini bisa menyebabkan ketidakpuasan dan keengganan untuk tetap berada di posisi tersebut. Jika Anda merasa bahwa nilai-nilai dan budaya perusahaan tidak sejalan dengan yang Anda yakini, akan lebih baik mencari tempat kerja yang lebih sesuai dengan Anda.
3. Lingkungan kerja yang tidak sehat
Jika Anda merasa terus-menerus tertekan, tidak bahagia, atau jika lingkungan kerja yang ada tidak sehat, ini bisa menjadi pertanda bahwa sudah waktunya mencari tempat kerja yang lebih positif dan mendukung.
4. Gaji tidak sepadan dengan beban kerja
Jika Anda merasa bahwa kompensasi yang Anda terima tidak sebanding dengan tanggung jawab, pengalaman, atau kontribusi Anda, mungkin saatnya mempertimbangkan mencari pekerjaan di tempat lain yang menawarkan kompensasi yang lebih baik.
5. Ketidakpuasan terhadap tugas pekerjaan
Jika Anda merasa bosan, tidak tertantang, atau tidak memiliki minat lagi dalam tugas-tugas pekerjaan yang Anda lakukan sehari-hari, ini bisa menjadi tanda bahwa Anda perlu mencari pekerjaan yang lebih memotivasi dan memenuhi minat Anda.
6. Ketidakcocokan dengan atasan atau rekan kerja
Jika hubungan dengan atasan atau rekan kerja Anda buruk dan tidak ada upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaikinya, itu bisa menjadi pertanda bahwa Anda harus mencari kesempatan kerja di tempat lain.
7. Ketidakseimbangan kehidupan kerja dan pribadi
Jika pekerjaan Anda mengganggu keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi Anda, dan mempengaruhi kualitas hidup Anda secara keseluruhan, mungkin sebuah tanda bahwa Anda harus mempertimbangkan pekerjaan yang lebih fleksibel atau dengan tuntutan waktu yang lebih cocok.
Ingatlah bahwa keputusan untuk resign adalah keputusan besar dan perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Jika Anda merasa bahwa tanda-tanda ini konsisten dan signifikan dalam kehidupan kerja Anda, penting untuk mempertimbangkan opsi-opsi yang tersedia sebelum mengambil keputusan akhir.
11 Alasan Resign Yang Baik dan Mudah Diterima Atasan
Berikut adalah 11 alasan resign kerja yang umum dan bagaimana cara menyampaikannya dengan baik.
1. Mendapatkan Pekerjaan Baru
Alasan ini mungkin paling sering kita dengar dari teman atau kolega yang resign. Mereka mendapatkan pekerjaan baru yang lebih sesuai dengan minat, bakat, atau karir mereka.
Alasan ini biasanya diterima dengan baik oleh atasan atau HRD, asalkan kita memberikan pemberitahuan sebelumnya dan menyelesaikan tanggung jawab kita dengan baik.
Cara menyampaikannya bisa dengan mengucapkan terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang diberikan, serta menyatakan harapan untuk tetap menjalin hubungan baik di masa depan.
2. Melanjutkan Pendidikan
Alasan ini juga cukup umum dan bisa menjadi pilihan bagi Anda yang ingin meningkatkan kualifikasi atau kompetensi Anda di bidang tertentu. Alasan ini juga biasanya disambut positif oleh atasan atau HRD, terutama jika pendidikan yang akan Anda lanjutkan berkaitan dengan pekerjaan Anda saat ini atau masa depan.
Cara menyampaikannya bisa dengan menjelaskan tujuan dan manfaat dari pendidikan yang akan Anda ambil, serta mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan atas dukungan dan bimbingan yang diberikan selama ini.
3. Pindah Domisili
Alasan ini mungkin jarang terjadi, tetapi bisa menjadi alasan yang valid jika Anda harus pindah ke tempat yang jauh dari kantor Anda saat ini. Alasan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti menikah, mengurus keluarga, atau mendapatkan pekerjaan baru di tempat lain.
Alasan ini juga bisa diterima dengan baik oleh atasan atau HRD, asalkan Anda memberitahu mereka dengan jujur dan tepat waktu. Cara menyampaikannya bisa dengan menjelaskan alasan dan situasi yang membuat Anda harus pindah, serta menyampaikan rasa terima kasih dan permintaan maaf atas ketidaknyamanan yang mungkin timbul.
4. Alasan Kesehatan / Sakit
Alasan ini mungkin menjadi alasan yang paling sulit untuk disampaikan, karena menyangkut kondisi fisik atau mental Anda yang mungkin tidak memungkinkan Anda untuk bekerja dengan optimal. Alasan ini bisa disebabkan oleh penyakit kronis, cedera, stres, depresi, atau gangguan lainnya.
Alasan ini membutuhkan bukti medis yang kuat dan valid untuk mendukung klaim Anda. Cara menyampaikannya bisa dengan memberikan surat keterangan dokter atau hasil pemeriksaan yang relevan, serta menjelaskan dampak dan implikasi dari kondisi Anda terhadap pekerjaan Anda.
5. Fokus Membuka Usaha Sendiri
Alasan ini mungkin menjadi alasan yang paling menarik dan menantang untuk disampaikan, karena menunjukkan bahwa Anda memiliki jiwa wirausaha dan ingin mandiri. Alasan ini bisa menjadi pilihan bagi Anda yang memiliki ide bisnis yang inovatif, kreatif, atau potensial.
Alasan ini juga bisa mendapat respon positif atau negatif dari atasan atau HRD, tergantung pada jenis usaha yang akan Anda buka dan hubungannya dengan perusahaan Anda saat ini. Cara menyampaikannya bisa dengan menjelaskan visi dan misi dari usaha yang akan Anda buka, serta menegaskan bahwa tidak ada konflik kepentingan atau persaingan tidak sehat dengan perusahaan Anda saat ini.
6. Mempunyai Anak dan Mengasuhnya
Alasan ini biasanya lebih sering dialami oleh wanita, terutama yang baru menikah atau baru melahirkan. Mereka merasa ingin fokus mengurus anak dan rumah tangga, tanpa harus terbagi dengan pekerjaan. Alasan ini juga didukung oleh adanya cuti hamil dan melahirkan yang terbatas, serta biaya pengasuhan anak yang mahal. Beberapa wanita memilih untuk resign kerja dan menjadi ibu rumah tangga, sementara yang lain mencari pekerjaan yang lebih fleksibel atau bisa dilakukan dari rumah.
7. Meneruskan Usaha Orangtua
Alasan ini biasanya dialami oleh anak-anak yang memiliki orangtua yang sudah berusia lanjut atau sakit-sakitan, dan memiliki usaha sendiri. Mereka merasa berkewajiban untuk meneruskan usaha orangtua mereka, baik karena faktor warisan, tradisi, atau rasa sayang.
Alasan ini juga didorong oleh adanya peluang dan potensi usaha yang menjanjikan, serta keinginan untuk menjadi bos sendiri. Beberapa anak memilih untuk resign kerja dan langsung mengambil alih usaha orangtua mereka, sementara yang lain masih bekerja sambil belajar dan membantu usaha orangtua mereka.
8. Merawat Orang Tua
Alasan ini biasanya dialami oleh anak-anak yang memiliki orangtua yang sudah tua atau sakit-sakitan, dan tidak memiliki saudara atau kerabat lain yang bisa merawat mereka. Mereka merasa bertanggung jawab untuk merawat orangtua mereka, baik karena faktor kewajiban, kasih sayang, atau rasa bersalah. Alasan ini juga dipengaruhi oleh adanya keterbatasan fasilitas kesehatan dan pelayanan sosial untuk lansia, serta biaya perawatan yang tinggi. Beberapa anak memilih untuk resign kerja dan tinggal bersama orangtua mereka, sementara yang lain mencari pekerjaan yang lebih dekat dengan rumah atau bisa dilakukan secara remote.
9. Mengikuti Suami
Alasan ini biasanya dialami oleh wanita yang menikah dengan pria yang memiliki pekerjaan yang mengharuskan mereka pindah-pindah tempat, seperti tentara, diplomat, atau ekspatriat. Mereka merasa ingin mendampingi suami mereka, baik karena faktor cinta, kesetiaan, atau penyesuaian. Alasan ini juga dipicu oleh adanya kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan di tempat baru, terutama jika berbeda negara atau budaya. Beberapa wanita memilih untuk resign kerja dan menjadi istri pendamping, sementara yang lain mencari pekerjaan yang lebih mobile atau bisa dilakukan secara online.
10. Ingin Mendapatkan Gaji Yang Lebih Tinggi
Alasan ini biasanya dialami oleh pekerja yang merasa tidak puas dengan gaji atau penghasilan mereka, baik karena faktor kebutuhan, prestasi, atau perbandingan. Mereka merasa ingin mendapatkan gaji yang lebih tinggi atau sesuai dengan kualifikasi dan kontribusi mereka, baik karena faktor kebutuhan hidup, pengembangan karier, atau penghargaan diri.
Alasan ini juga dipengaruhi oleh adanya peluang dan tawaran pekerjaan lain yang lebih menarik, baik dari dalam maupun luar perusahaan. Beberapa pekerja memilih untuk resign kerja dan langsung bergabung dengan perusahaan baru, sementara yang lain masih menunggu waktu yang tepat atau negosiasi gaji.
11. Tidak Cocok Dengan Budaya dan Peraturan Perusahaan
Ini adalah alasan yang paling sering aku dengar dari teman-teman yang resign. Budaya dan peraturan perusahaan sangat berpengaruh terhadap kenyamanan dan kepuasan kerja kita.
Jika kita merasa tidak cocok dengan nilai-nilai, visi, misi, atau aturan-aturan yang diterapkan di perusahaan kita, maka kita akan merasa tidak betah dan tidak termotivasi untuk bekerja.
Misalnya, kita merasa tidak dihargai, tidak mendapat dukungan, tidak mendapat kesempatan untuk berkembang, atau tidak sejalan dengan tujuan perusahaan.
12. Tidak Sesuai Kontrak Kerja
Alasan ini juga cukup umum terjadi. Banyak orang yang merasa tertipu atau kecewa dengan kontrak kerja yang mereka tandatangani. Misalnya, gaji yang tidak sesuai dengan janji, jam kerja yang terlalu panjang atau tidak fleksibel, tanggung jawab yang berlebihan atau tidak sesuai dengan kualifikasi, atau fasilitas dan benefit yang tidak memadai.
Jika kita merasa tidak adil atau tidak mendapat apa yang kita harapkan dari kontrak kerja kita, maka kita akan merasa frustrasi dan ingin mencari pekerjaan lain yang lebih sesuai.
13. Ingin Mencari Tantangan dan Pengalaman Baru
Alasan ini biasanya muncul ketika kita sudah lama bekerja di satu tempat dan merasa bosan atau jenuh dengan pekerjaan kita. Kita mungkin merasa bahwa pekerjaan kita sudah tidak menantang lagi, tidak ada ruang untuk belajar hal baru, atau tidak ada peluang untuk naik jabatan atau karir. Kita mungkin juga ingin mencoba bidang atau industri yang berbeda dari yang sekarang kita geluti. Jika kita merasa demikian, maka kita akan merasa ingin resign dan mencari pekerjaan baru yang lebih menarik dan bervariasi.
Langkah-langkah Resign dari Tempat Kerja
Resign dari tempat kerja bukanlah keputusan yang mudah. Ada banyak hal yang perlu dipertimbangkan, seperti dampak finansial, karier, dan hubungan dengan rekan kerja dan atasan. Resign juga membutuhkan persiapan yang matang agar tidak menimbulkan masalah atau konflik di kemudian hari.
Untuk membantu Anda mengambil langkah-langkah resign dari tempat kerja dengan profesional dan sopan, berikut adalah beberapa tips yang bisa Anda ikuti:
1. Tentukan alasan resign Anda
Sebelum Anda mengajukan surat pengunduran diri, Anda harus mengetahui alasan yang mendasari keputusan Anda.
Apakah Anda resign karena ingin mencari tantangan baru, meningkatkan keterampilan, atau mendapatkan gaji yang lebih tinggi? Atau apakah Anda resign karena tidak cocok dengan budaya perusahaan, atasan, atau rekan kerja?
Alasan resign Anda akan mempengaruhi cara Anda menyampaikan niat Anda kepada pihak terkait dan juga membantu Anda menentukan langkah selanjutnya dalam karier Anda.
2. Cari pekerjaan baru terlebih dahulu
Jika Anda resign karena ingin berganti pekerjaan, sebaiknya Anda mencari pekerjaan baru terlebih dahulu sebelum mengundurkan diri dari pekerjaan lama. Hal ini akan menghindari risiko kekosongan penghasilan dan juga memberikan Anda kepastian tentang apa yang akan Anda lakukan setelah resign.
Selain itu, mencari pekerjaan baru terlebih dahulu juga akan memberikan Anda kesempatan untuk menegosiasikan gaji dan fasilitas yang lebih baik dengan calon employer Anda.
3. Berikan pemberitahuan yang cukup
Setelah Anda mendapatkan pekerjaan baru, segera beritahu atasan dan HRD tentang niat Anda untuk resign. Berikan pemberitahuan yang cukup, sesuai dengan ketentuan perusahaan atau kontrak kerja Anda.
Biasanya, pemberitahuan minimal adalah 30 hari sebelum tanggal efektif pengunduran diri. Pemberitahuan yang cukup akan memberikan waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti Anda dan juga menyelesaikan segala urusan administrasi yang berkaitan dengan resign Anda.
4. Buat surat pengunduran diri yang baik
Surat pengunduran diri adalah dokumen resmi yang menyatakan bahwa Anda mengundurkan diri dari pekerjaan Anda. Surat ini harus ditulis dengan baik, jelas, dan sopan. Surat pengunduran diri harus mencantumkan hal-hal berikut:
- Tanggal surat
- Nama dan jabatan Anda
- Nama dan jabatan atasan atau HRD yang dituju
- Tanggal efektif pengunduran diri
- Alasan singkat mengapa Anda resign (tidak perlu terlalu detail atau negatif)
- Ucapan terima kasih atas kesempatan dan pengalaman yang diberikan perusahaan
- Permintaan maaf atas segala ketidaknyamanan yang mungkin timbul akibat resign Anda
- Penawaran untuk membantu proses transisi dan serah terima pekerjaan
- Salam penutup dan tanda tangan
5. Sampaikan surat pengunduran diri secara langsung
Setelah membuat surat pengunduran diri, sampaikan secara langsung kepada atasan atau HRD yang bersangkutan. Jangan mengirimkan surat pengunduran diri melalui email atau media sosial. Hal ini akan menunjukkan rasa hormat dan profesionalisme Anda.
Jika memungkinkan, minta waktu untuk berbicara secara pribadi dengan atasan atau HRD tentang alasan resign Anda. Jelaskan dengan jujur dan sopan, tanpa menjelek-jelekkan perusahaan, atasan, atau rekan kerja. Dengarkan juga tanggapan atau pertanyaan dari atasan atau HRD dengan tenang dan sabar.
6. Lakukan serah terima pekerjaan dengan baik
Setelah menyampaikan surat pengunduran diri, Anda harus melakukan serah terima pekerjaan dengan baik. Serah terima pekerjaan adalah proses penyerahan tanggung jawab, tugas, proyek, dokumen, atau peralatan yang berkaitan dengan pekerjaan Anda kepada orang yang ditunjuk sebagai pengganti Anda.
Serah terima pekerjaan harus dilakukan dengan rapi, lengkap, dan tepat waktu. Anda juga harus memberikan bimbingan atau pelatihan yang diperlukan kepada pengganti Anda agar ia dapat melanjutkan pekerjaan Anda dengan lancar.
7. Jaga hubungan baik dengan perusahaan, atasan, dan rekan kerja
Resign dari tempat kerja bukan berarti Anda harus memutuskan hubungan dengan perusahaan, atasan, atau rekan kerja Anda. Jaga hubungan baik dengan mereka, karena Anda tidak pernah tahu kapan Anda akan bertemu atau bekerja sama dengan mereka lagi di masa depan. Ucapkan selamat tinggal dan terima kasih kepada semua orang yang telah bekerja sama dengan Anda. Berikan kontak Anda dan minta kontak mereka juga. Jangan lupa untuk meminta surat referensi atau rekomendasi dari atasan atau rekan kerja yang dapat membantu Anda di pekerjaan baru Anda.
Demikianlah beberapa langkah-langkah resign dari tempat kerja yang dapat Anda lakukan. Resign dari tempat kerja adalah keputusan penting yang harus dipikirkan dengan matang dan dilakukan dengan profesional. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat resign dari tempat kerja dengan baik dan menjaga reputasi Anda sebagai pekerja yang bertanggung jawab dan berintegritas.
Kesimpulan
Semoga postingan ini bermanfaat bagi kalian yang sedang mempertimbangkan untuk resign kerja atau yang baru saja resign. Jangan ragu untuk berkomentar atau bertanya jika kalian punya pengalaman atau tips seputar resign kerja. Sampai jumpa di postingan selanjutnya!
Baca juga:
- Contoh Kata Resign Kerja Lewat WhatsApp
- (DOC) Contoh Surat Resign Karyawan Yang Baik dan Benar Format Word
- Syarat-Syarat Melamar Pekerjaan di Pabrik
- 10 Pekerjaan Untuk Lulusan SMP
- Arti Kata Resign
- 17 Topik Obrolan Chat WA yang Menarik