Analisa saat pengapian terhadap performa mesin penting untuk kita pelajari, sehingga kita lebih mudah dalam menganalisis sebuah trouble.
Saat pengapian atau timing ignition merupakan saat dimana busi meloncatkan bunga api untuk membakar campuran udara dan bahan bakar yang telah di kompresi. Saat pengapian diukur dalam derajat poros engkol sebelum atau sesudah TMA.
Saat pengapian juga berarti saat dimana arus primer mulai terputus, atau saat platina mulai membuka jika itu pada sistem pengapian konvensional yang masih menggunakan platina.
Pada saat kita melakukan engine tune up, saat pengapian merupakan salah satu hal yang wajib untuk diperiksa, mengingat pengaruhnya yang besar dan vital bagi performa mesin.
Saat pengapian harus tepat pada berbagai kondisi agar didapat usaha yang efektif. Dimana usaha yang efektif akan membuat tenaga mesin yang optimal, efisiensi konsumsi bahan bakar, tidak terjadi engine knocking, dan emisi gas buang yang standar.
Usaha yang paling efektif itu sendiri didapat apabila tekanan pembakaran maksimum terjadi dekat sesudah piston melewati TMA. Dan untuk mendapatkan tekanan pembakaran maksimum terjadi dekat susudah titik mati atas maka saat pengapian harus disetel beberapa derajat sebelum TMA.
Pada sistem pengapian konvensional terdapat alat pengaju pengapian, yakni vacuum advancer dan governor advancer. Vacuum advancer bekerja berdasarkan kevakuman pada intake manifold, sedangkan governor advancer bekerja berdasarkan putaran mesin.
Kedua komponen pengaju pengapian tersebut bertujuan agar saat pengapian tepat sesuai dengan kondisi dan beban mesin itu sendiri, sehingga didapat usaha yang efektif.
saat pengapian |
Analisa Saat Pengapian Terhadap Performa Mesin
Grafik Saat Pengapian |
Efek Saat Pengapian Terlalu Maju
Piston Berlubang Disebapkan Knocking |
Efek Saat Pengapian Terlalu Mundur
Lanjut jika saat pengapian terlalu mundur atau awal, maka tidak akan didapat tenaga yang maksimal. Karena tekanan pembakaran maksimum terjadi jauh setelah piston melewati TMA, dimana ini akan menyebapkan terjadinya kerugian langkah usaha.
Tidak hanya itu campuran udara dan bahan bakar juga tidak terbakar dengan sempurna, bisa dikatakan bahan bakar boros karena terbuang sia-sia. Ini juga akan menghasilkan emisi yang tidak standar.
Terutama kandungan HC yang akan meningkat. Kita tahu bahwa HC (Hidrokarbon) merupakan uap bahan bakar yang tidak terbakar, ciri yang paling mudah dirasakan adalah terasa pedih dimata.
Jadi jika kita berdekatan dengan knalpot kok mata terasa pedih, menunjukan kandungan HC pada emisi gas buang tersebut tinggi. HC berbahaya bagi manusia jika menghirupnya, salah satunya bisa menyebapkan gangguan pernafasan.