Ada banyak software web server yang bisa dimanfaatkan untuk mengelola website. Tiap web server memiliki berbagai kelebihan dan kekurangannya.
Begitu juga dengan Apache. Dari berbagai pilihan web server yang tersedia, Apache adalah salah satu web server open source yang memungkinkan penggunanya untuk mengunggah website secara gratis. Diperkirakan pada tahun 2023 ada kurang lebih 20.58% website hosting di seluruh dunia yang menjadikannya platform web server yang pertama kali diluncurkan pada tahun 1995.
Apa Itu Web Server?
Untuk menghubungkan user dengan server website, peran web server dibutuhkan di dalamnya. Informasi yang diinput pada sebuah web browser untuk selanjutnya dibentuk menjadi suatu halaman website adalah tugas dari sebuah web server.
Web server adalah perangkat lunak atau perangkat keras yang menyimpan, mengelola, dan menyajikan halaman web kepada pengguna melalui internet. Fungsinya adalah menerima permintaan dari klien melalui protokol HTTP, memproses permintaan tersebut, dan mengirimkan kembali halaman web yang diminta kepada klien. Pada prosesnya, ada kemungkinan munculnya kode “502 Bad Gateway”. Ini bisa saja terjadi apabila web server tidak menemukan permintaan output yang diinginkan.
Sebuah web server juga dapat menyajikan konten dinamis, seperti aplikasi web, database, dan berbagai sumber daya lainnya. Ada beberapa web server yang populer digunakan saat ini, di antaranya adalah Nginx, Microsoft Internet Information Services (IIS), dan Apache HTTP Server.
Pengertian Web Server Apache dan Fungsinya
Web server Apache mempunyai nama resmi berupa Apache HTTP Server. Apache Software Foundation yang mengembangkan dan mengelolanya. Beberapa fitur yang ditawarkan Apache di antaranya adalah .htaccess, SSL, HTTP/2, Lua, PHP, Perl, IPv6, FTP, Bandwidth throttling, WebDAV, Load balancing dan lain-lain. Secara fungsi, Apache bertugas mengkoneksikan jaringan server dari klien dengan menggunakan protokol TCP.IP.
Ada juga protokol lain yang digunakan, seperti protokol HTTP/S (Hypertext Transfer Protocol Secure). Protokol HTTP/S ini selanjutnya digunakan untuk mendefinisikan format pesan dan bagaimana pesan tersebut dapat menjadi transmisi pada seluruh web dengan instruksi untuk browser dan server mengenai cara menanggapi berbagai permintaan dan perintah. Protokol ini biasa terletak pada port 443 atau 80.
Kekurangan dan Kelebihan Apache
Dari fungsi yang telah dijabarkan di atas, Apache terlihat untuk menarik untuk digunakan sebagai web server pilihan. Walau begitu, ada beberapa kelebihan serta kekurangan yang mungkin bisa dijadikan pertimbangan lebih lanjut sebelum menggunakannya.
Kelebihan Apache
- Apache mudah dikelola karena memiliki struktur berbasis modul. Modul memungkinkan administrator server untuk mengaktifkan dan menonaktifkan fungsi atau fitur tambahan. Apache dilengkapi dengan modul untuk caching, keamanan, URL rewriting, hingga otentikasi password.
- Pengelolaan Apache tergolong mudah karena adanya struktur berbasis modul yang memungkinan admin server menonaktifkan/mengaktifkan fungsi atau fitur secara fleksibel.
- Custom melalui tool .htaccess bisa dengan mudah dilakukan karena fleksibilitas dari Apache yang didukung oleh berbagai macam modul berbeda. Modul-modul tersebut juga berfungsi untuk URL rewriting, keamanan, caching, hingga otentikasi password.
- Untuk website skala kecil hingga medium, Apache bisa menjadi opsi karena adanya kemudahan konfigurasi dan platform yang memudahkan pemula untuk menggunakannya.
Kekurangan Apache
- Struktur berbasis thread digunakan pada Apache, sehingga masalah performa sangat rentan terjadi apabila website memiliki jumlah pengunjung atau traffic tinggi. Dari kapasitasnya, tentu apache tidak cocok digunakan untuk menampung website ujian online yang digunakan bersamaan secara massive dalam satu waktu.
- Walaupun Apache memiliki kelebihan berupa kemudahan pada konfigurasinya, namun ternyata hal ini bisa menjadikannya suatu kelemanha karena ancaman keamanan, bugs, dan juga error lebih rentan terjadi.
Cara Kerja Web Server Apache
Apache HTTP Server adalah salah satu perangkat lunak web server yang paling populer dan banyak digunakan di dunia. Cara kerja Apache Server adalah sebagai berikut. Pertama, saat server menerima permintaan HTTP dari klien, seperti browser web, permintaan ini diteruskan ke Apache Server melalui protokol komunikasi HTTP.
Ketika permintaan diterima, Apache Server melakukan analisis terhadap permintaan tersebut untuk memahami apa yang diminta oleh klien. Informasi seperti alamat URL, tipe permintaan (GET, POST, dll.), dan parameter tambahan dianalisis untuk menentukan langkah selanjutnya.
Selanjutnya, Apache Server mencari file yang diminta oleh klien di direktori atau lokasi yang sesuai dengan konfigurasi server. Jika file ditemukan, Apache Server mengambil file tersebut dan mengirimkannya kembali ke klien sebagai respons HTTP dengan kode status yang sesuai (misalnya 200 OK).
Selain itu, Apache Server juga dapat melakukan pemrosesan skrip atau program yang tertanam dalam file, seperti PHP, Perl, atau Python, jika konfigurasinya telah diatur untuk itu. Apache Server meneruskan permintaan ke pemrogram skrip terkait, menjalankannya, dan mengambil hasilnya. Kemudian, hasil pemrosesan skrip dikirim kembali ke klien sebagai respons HTTP.
Apache Server juga dapat mengatur mekanisme otentikasi dan otorisasi, yang memungkinkan penggunaan fitur keamanan seperti autentikasi pengguna dengan kata sandi atau sertifikat digital, serta pengaturan akses terhadap berbagai file atau direktori.
Selain itu, Apache Server dapat mengelola koneksi bersamaan dari banyak klien dengan menggunakan mekanisme seperti multithreading atau multiprocess. Ini memungkinkan Apache Server untuk melayani permintaan dari banyak klien secara bersamaan dengan efisien.
Secara keseluruhan, Apache Server bekerja sebagai penghubung antara klien dan server yang menyediakan konten atau layanan web yang diminta oleh klien. Dengan menyediakan fitur-fitur seperti pengelolaan permintaan, penemuan file, pemrosesan skrip, keamanan, dan pengelolaan koneksi, Apache Server menjadi salah satu pilihan yang populer untuk menjalankan situs web dan aplikasi web.
Kesimpulan
Sebagai web server tertua dan paling populer untuk mengelola website, ada berbagai fitur yang menjadi kelebihan dari Apache. Beberapa di antaranya berupa .htaccess, IPv6, geolokasi sesuai dengan alamat IP, hingga pembatasan bandwidth dan lain sebagainya.
Jika membandingkannya dengan Nginx, LiteSpeed, dan cloud server lainnya dalam kapasitasnya untuk menangani kunjungan traffic website dalam jumlah tinggi, performa Apache masih berada di bawahnya. Namun untuk website skala kecil hingga medium, Apache bisa jadi pilihan yang sesuai.
Baca juga: