arti importir

Importir : Pengertian, Jenis, Prosedur, dan Manfaatnya

Diposting pada 250 views

Importir adalah orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan impor barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Importir bertanggung jawab untuk membayar bea masuk, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan impor barang atau jasa tersebut.

Pengertian Importir

Importir adalah orang atau perusahaan yang membawa barang dari negara lain untuk dijual di negara mereka sendiri. Mereka bekerja sebagai perantara antara produsen dari negara asal barang dengan pembeli atau konsumen di negara tujuan. Tugas utama importir adalah mencari barang yang ingin mereka jual, mengurus proses pengiriman, dan memastikan barang tersebut tiba dengan aman di negara mereka.

Misalnya, jika seseorang ingin membuka toko pakaian di negara mereka, tetapi tidak memproduksi pakaian sendiri, mereka dapat menjadi importir. Mereka akan mencari produsen pakaian di negara lain, membeli pakaian dari mereka, dan mengimpornya ke negara mereka untuk dijual kepada pelanggan.

Sebagai importir, mereka harus memahami aturan dan peraturan impor yang berlaku di negara mereka. Mereka juga harus mengurus dokumen-dokumen seperti faktur, dokumen pengiriman, dan sertifikat yang diperlukan untuk impor barang. Importir juga perlu memahami tentang pajak dan biaya lain yang mungkin dikenakan saat barang masuk ke negara mereka.

Dengan menjadi importir, seseorang atau perusahaan dapat memperluas pilihan produk yang tersedia di negara mereka dan memenuhi kebutuhan pasar lokal dengan barang-barang dari luar.

Jenis Importir

Ada beberapa jenis importir yang dapat dibedakan berdasarkan tujuan, sumber, dan skala impornya. Berikut adalah beberapa jenis importir yang umum dijumpai:

  • Importir Produsen
    Importir yang melakukan impor barang atau jasa untuk digunakan sebagai bahan baku, komponen, atau mesin dalam proses produksi barang atau jasa lainnya. Contoh: pabrik tekstil yang mengimpor benang dari China.
  • Importir Distributor
    Importir yang melakukan impor barang atau jasa untuk dijual kembali kepada konsumen akhir atau pedagang lainnya. Contoh: toko elektronik yang mengimpor laptop dari Jepang.
  • Importir Konsumen
    Importir yang melakukan impor barang atau jasa untuk kepentingan pribadi atau keluarga. Contoh: orang yang mengimpor buku dari Amerika Serikat.
  • Importir Sementara
    Importir yang melakukan impor barang atau jasa untuk digunakan sementara di dalam negeri dan kemudian dikembalikan ke luar negeri. Contoh: perusahaan konstruksi yang mengimpor alat berat dari Singapura.
  • Importir Borongan
    Importir yang melakukan impor barang atau jasa dalam jumlah besar dan kemudian membaginya kepada importir lainnya dalam jumlah kecil. Contoh: perusahaan ekspedisi yang mengimpor kontainer berisi barang-barang dari berbagai negara.

Prosedur Impor

Prosedur impor adalah rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh importir untuk dapat melakukan impor barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Prosedur impor dapat berbeda-beda tergantung pada jenis barang atau jasa yang diimpor, negara asal impor, dan peraturan pemerintah yang berlaku.

Secara umum, prosedur impor meliputi langkah-langkah berikut:

  • Mempersiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan untuk impor, seperti surat pesanan (purchase order), faktur (invoice), surat keterangan asal barang (certificate of origin), surat pengantar (packing list), surat jalan (bill of lading), dan lain-lain.
  • Melakukan pembayaran kepada eksportir sesuai dengan metode pembayaran yang disepakati, seperti transfer bank, letter of credit, atau cash on delivery.
  • Menerima barang atau jasa dari eksportir di pelabuhan atau bandara tujuan impor.
  • Melakukan pemeriksaan fisik dan administratif terhadap barang atau jasa yang diimpor oleh petugas bea cukai dan instansi terkait lainnya.
  • Membayar bea masuk, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan impor barang atau jasa tersebut kepada pemerintah.
  • Mengurus izin pelepasan barang (PIB) dan dokumen lain yang diperlukan untuk mengeluarkan barang atau jasa dari pelabuhan atau bandara.
  • Mengangkut barang atau jasa dari pelabuhan atau bandara ke tempat tujuan.

Manfaat Impor

Impor memiliki beberapa manfaat bagi importir maupun bagi perekonomian secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa manfaat impor:

  • Impor dapat memenuhi kebutuhan pasar domestik akan barang atau jasa yang tidak diproduksi di dalam negeri atau kurang tersedia dalam jumlah dan kualitas yang cukup. Contoh: Indonesia mengimpor gandum untuk memenuhi kebutuhan industri makanan.
  • Impor dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi domestik dengan menggunakan barang atau jasa yang lebih berkualitas, murah, dan canggih dari luar negeri. Contoh: Indonesia mengimpor mesin dan teknologi dari Jerman untuk meningkatkan kinerja industri manufaktur.
  • Impor dapat meningkatkan daya saing dan kesejahteraan konsumen domestik dengan menawarkan barang atau jasa yang lebih beragam, berkualitas, dan murah dari luar negeri. Contoh: Indonesia mengimpor pakaian dan aksesoris dari Korea Selatan untuk memenuhi selera konsumen yang berubah-ubah.
  • Impor dapat meningkatkan hubungan dagang dan kerjasama dengan negara-negara lain, baik di kawasan regional maupun global. Contoh: Indonesia mengimpor minyak dari Arab Saudi sebagai salah satu anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC).

FAQ

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan seputar impor:

Apa perbedaan antara impor dan ekspor?

Impor adalah kegiatan memasukkan barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri, sedangkan ekspor adalah kegiatan mengeluarkan barang atau jasa dari dalam negeri ke luar negeri.

Apa itu bea masuk dan bagaimana cara menghitungnya?

Bea masuk adalah pungutan yang dikenakan oleh pemerintah terhadap barang impor yang masuk ke dalam wilayah pabean. Cara menghitung bea masuk tergantung pada jenis barang, nilai pabean, tarif bea masuk, dan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah.

Apa itu nilai pabean dan bagaimana cara menentukannya?

Nilai pabean adalah nilai barang impor yang menjadi dasar pengenaan bea masuk dan pajak lainnya. Cara menentukan nilai pabean tergantung pada metode yang dipilih oleh importir, yaitu metode transaksi, metode nilai tambah, metode harga serupa, metode harga kompetitif, atau metode komputasi.

Apa itu PIB dan apa saja isinya?

PIB adalah dokumen yang dibuat oleh importir untuk mengurus izin pelepasan barang impor dari pelabuhan atau bandara. Isi PIB meliputi identitas importir, eksportir, barang impor, negara asal, negara tujuan, pelabuhan atau bandara asal, pelabuhan atau bandara tujuan, jenis angkutan, nilai pabean, bea masuk, pajak lainnya, dan biaya lainnya.

Apa saja syarat dan ketentuan untuk menjadi importir?

Syarat dan ketentuan untuk menjadi importir tergantung pada jenis barang atau jasa yang diimpor, peraturan pemerintah yang berlaku, dan persyaratan pasar. Secara umum, importir harus memiliki izin usaha impor (API), nomor identitas pengusaha kena pajak (NPWP), surat izin usaha perdagangan (SIUP), tanda daftar perusahaan (TDP), akta pendirian perusahaan, dan dokumen lain yang relevan.

Kesimpulan

Importir adalah orang atau badan hukum yang melakukan kegiatan impor barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Importir bertanggung jawab untuk membayar bea masuk, pajak, dan biaya lain yang terkait dengan impor barang atau jasa tersebut.

Ada beberapa jenis importir yang dapat dibedakan berdasarkan tujuan, sumber, dan skala impornya. Prosedur impor meliputi rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh importir untuk dapat melakukan impor barang atau jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Impor memiliki beberapa manfaat bagi importir maupun bagi perekonomian secara keseluruhan.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang ingin mengetahui lebih banyak tentang importir. Jika Anda memiliki pertanyaan atau saran, silakan tulis di kolom komentar di bawah ini. Terima kasih.

Baca juga: