Jemparing adalah kata dalam bahasa Jawa yang berarti panah. Jemparing biasanya digunakan dalam olahraga memanah tradisional yang disebut jemparingan. Jemparingan adalah seni memanah yang berasal dari Keraton Yogyakarta dan Surakarta. Jemparingan tidak hanya menguji kemampuan fisik, tetapi juga mental dan spiritual para pemanah.
Jemparingan memiliki filosofi yang mendalam tentang kehidupan manusia. Jemparing melambangkan tujuan hidup yang harus dicapai dengan usaha dan doa. Busur melambangkan alat untuk mencapai tujuan tersebut. Tali busur melambangkan ikatan antara manusia dan Tuhan. Anak panah melambangkan amal perbuatan manusia yang harus lurus dan benar.
Jemparingan juga memiliki aturan dan etika yang harus dihormati oleh para pemanah. Pemanah harus memakai pakaian adat Jawa yang sopan dan rapi. Pemanah harus bersikap tenang, sabar, dan fokus saat membidik sasaran. Pemanah harus mengucapkan salam kepada lawan dan wasit sebelum dan sesudah bertanding. Pemanah harus menghargai hasil yang dicapai, baik menang maupun kalah.
Jemparingan adalah salah satu warisan budaya Jawa yang patut dilestarikan dan dikembangkan. Jemparingan tidak hanya menunjukkan keindahan dan kearifan budaya Jawa, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai moral dan spiritual yang bermanfaat bagi kehidupan manusia.