Apa Itu Negoisasi

Negosiasi Adalah: Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Tahapan

Diposting pada 561 views

Pengertian Negosiasi

Negosiasi adalah proses komunikasi antara dua atau lebih pihak yang memiliki kepentingan berbeda atau bertentangan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan.

Negosiasi adalah sebuah proses komunikasi yang dilakukan oleh dua pihak atau lebih yang memiliki kepentingan atau tujuan yang berbeda.

Negosiasi sering dilakukan dalam berbagai bidang, seperti bisnis, politik, hukum, pendidikan, dan sebagainya.

Tujuan dari negosiasi adalah untuk mencapai sebuah kesepakatan bersama yang menguntungkan semua pihak yang terlibat. Negosiasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang, seperti politik, bisnis, sosial, dan lain-lain.

Negosiasi memiliki banyak manfaat, di antaranya adalah:

  • Menciptakan kerja sama yang harmonis antara pihak-pihak yang terlibat.
  • Mensukseskan kegiatan usaha atau proyek yang dilakukan bersama-sama.
  • Meminimalkan konflik atau sengketa yang dapat merugikan semua pihak.
  • Meningkatkan kualitas hubungan interpersonal antara pihak-pihak yang terlibat.

Negosiasi adalah sebuah keterampilan yang penting untuk dimiliki oleh setiap orang. Dengan melakukan negosiasi dengan baik, kita dapat mencapai tujuan kita tanpa harus merugikan pihak lain.

Tujuan Negosiasi

Tujuan utama dari negosiasi adalah untuk mencari solusi win-win atau saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Dengan begitu, negosiasi dapat memperbaiki hubungan antar pihak, mencegah konflik, dan meningkatkan kerjasama.

Selain itu, tujuan negosiasi juga dapat bervariasi tergantung pada situasi dan konteksnya. Beberapa tujuan negosiasi yang umum adalah:

  • Membeli atau menjual barang atau jasa dengan harga dan syarat yang sesuai
  • Menyelesaikan masalah atau perselisihan dengan cara damai dan adil
  • Membentuk atau memperpanjang kerjasama atau kemitraan dengan pihak lain
  • Mempengaruhi atau membujuk pihak lain untuk melakukan sesuatu yang diinginkan
  • Mencapai kesepakatan atau kompromi tentang suatu hal yang penting

Jenis Negosiasi

Negosiasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Berikut adalah beberapa jenis negosiasi yang umum:

  • Negosiasi distributif: Jenis negosiasi yang bersifat kompetitif dan zero-sum, yaitu nilai total yang dapat dibagi antara pihak-pihak yang terlibat tetap dan tidak dapat ditambah. Dalam negosiasi distributif, setiap pihak berusaha mendapatkan bagian sebesar-besarnya dari nilai tersebut dengan mengorbankan pihak lain. Contoh negosiasi distributif adalah tawar-menawar harga barang di pasar.
  • Negosiasi integratif: Jenis negosiasi yang bersifat kooperatif dan non-zero-sum, yaitu nilai total yang dapat dibagi antara pihak-pihak yang terlibat dapat ditingkatkan dengan mencari kepentingan bersama dan menciptakan nilai tambah. Dalam negosiasi integratif, setiap pihak berusaha mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan dengan mempertimbangkan kepentingan dan kebutuhan pihak lain. Contoh negosiasi integratif adalah membentuk kemitraan bisnis dengan pihak lain.
  • Negosiasi campuran: Jenis negosiasi yang menggabungkan unsur-unsur dari negosiasi distributif dan integratif. Dalam negosiasi campuran, ada beberapa isu atau aspek yang bersifat kompetitif dan zero-sum, tetapi ada juga beberapa isu atau aspek yang bersifat kooperatif dan non-zero-sum. Dalam negosiasi campuran, setiap pihak berusaha mencari keseimbangan antara mendapatkan bagian sebesar-besarnya dari nilai tetap dan menciptakan nilai tambah bersama dengan pihak lain. Contoh negosiasi campuran adalah menegosiasikan kontrak kerja dengan perusahaan.

Tahap-Tahap Negosiasi

Negosiasi dapat dibagi menjadi beberapa tahapan untuk memudahkan prosesnya. Berikut adalah tahapan-tahapan umum dalam negosiasi:

1. Persiapan

Tahap ini meliputi segala hal yang harus dilakukan sebelum memulai negosiasi, seperti menentukan tujuan, strategi, batas bawah dan atas (BATNA), informasi tentang pihak lain, agenda pertemuan, tempat dan waktu negosiasi, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang akan bernegosiasi harus mengetahui kekuatan dan kelemahan mereka sendiri dan pihak lain.

2. Penentuan Aturan

Tahap ini meliputi segala hal yang terjadi pada awal pertemuan negosiasi, seperti menyapa, memperkenalkan diri, menetapkan aturan main, menyampaikan posisi awal atau tawaran pertama, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang akan bernegosiasi harus sepakat mengenai hal-hal tersebut agar tidak terjadi kesalahpahaman atau konflik di kemudian hari.

3. Penjelasan

Tahap ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses tukar-menukar informasi antara pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi, seperti menanyakan kepentingan dan kebutuhan pihak lain, menjelaskan alasan dan argumen posisi sendiri, mendengarkan dan memberikan umpan balik kepada pihak lain, mengidentifikasi titik temu dan perbedaan antara pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi.

Pihak-pihak yang akan bernegosiasi harus saling mendengarkan dan menghormati pandangan dan perasaan pihak lain.

4. Tawar menawar dan Penyelesaian Masalah

Tahap ini meliputi segala hal yang berkaitan dengan proses memberikan dan menerima tawaran dari pihak-pihak yang terlibat dalam negosiasi, seperti menawarkan solusi atau alternatif yang sesuai dengan kepentingan bersama, mengevaluasi tawaran dari pihak lain, menyampaikan persetujuan atau penolakan terhadap tawaran dari pihak lain, menyampaikan konsekuensi atau imbalan atas persetujuan atau penolakan terhadap tawaran dari pihak lain, menyampaikan konsesi atau permintaan tambahan kepada pihak lain, dan sebagainya.

Pihak-pihak yang akan bernegosiasi harus bersikap fleksibel, kreatif, dan kooperatif dalam mencari jalan keluar dari permasalahan yang ada.

5. Penutupan dan Implementasi

Tahap ini meliputi segala hal yang terjadi pada akhir pertemuan negosiasi, seperti menyimpulkan hasil kesepakatan, menyusun dokumen perjanjian, menandatangani dokumen perjanjian, menyampaikan ucapan terima kasih, menjalin hubungan baik untuk masa depan, dan sebagainya.

Keterampilan Yang Mendukung Proses Negosiasi

  • Keterampilan komunikasi
    Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berbicara dengan jelas dan tepat, mendengarkan dengan aktif dan empati, menggunakan bahasa tubuh dan nada suara yang sesuai, mengajukan pertanyaan yang relevan, memberikan umpan balik yang konstruktif, dan sebagainya.
  • Keterampilan analitis
    Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan informasi secara logis dan sistematis, mengidentifikasi masalah dan solusi potensial, membuat keputusan berdasarkan fakta dan data, dan sebagainya.
  • Keterampilan kreatif
    Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk berpikir di luar kotak, mencari ide-ide baru dan inovatif, menciptakan nilai tambah bagi semua pihak, dan sebagainya.
  • Keterampilan interpersonal
    Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk membangun rapport dan kepercayaan dengan pihak lain, memahami kepentingan dan kebutuhan pihak lain, menunjukkan sikap hormat dan sopan santun, mengelola emosi sendiri dan orang lain, dan sebagainya.
  • Keterampilan adaptif
    Keterampilan ini meliputi kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi yang berubah-ubah, bersikap fleksibel dan terbuka terhadap perubahan, belajar dari pengalaman sendiri dan orang lain, dan sebagainya.

FAQ tentang Negosiasi

Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban yang sering diajukan tentang negosiasi:

Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi hasil negosiasi?

1. Faktor internal: Faktor ini meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan diri sendiri atau pihak sendiri, seperti tujuan, kepentingan, kebutuhan, nilai-nilai, sikap, emosi, kepribadian, keterampilan, pengalaman, pengetahuan, informasi, dan sebagainya.
2. Faktor eksternal: Faktor ini meliputi aspek-aspek yang berkaitan dengan lingkungan atau situasi di luar diri sendiri atau pihak sendiri, seperti pihak lain, hubungan antar pihak, kekuatan relatif antar pihak, batas bawah dan atas (BATNA), alternatif yang tersedia, waktu dan tempat negosiasi, aturan main, norma dan budaya, faktor politik dan ekonomi, dan sebagainya.

Bagaimana cara mengatasi deadlock atau kebuntuan dalam negosiasi?

Mengambil jeda atau istirahat sejenak untuk meredakan ketegangan dan menenangkan pikiran
Mengubah sudut pandang atau perspektif tentang masalah atau solusi
Mengubah strategi atau taktik negosiasi
Mengubah isu atau aspek yang dinegosiasikan
Mengubah orang atau tim yang mewakili masing-masing pihak
Mengundang mediator atau fasilitator netral untuk membantu proses negosiasi
Menyepakati batas waktu atau deadline untuk mencapai kesepakatan
Menyepakati cara penyelesaian alternatif jika tidak ada kesepakatan

Apa itu BATNA dan mengapa penting dalam negosiasi?

BATNA adalah singkatan dari Best Alternative To a Negotiated Agreement, yaitu alternatif terbaik yang dapat diperoleh jika tidak ada kesepakatan dalam negosiasi. BATNA penting dalam negosiasi karena dapat menentukan posisi tawar dan kekuatan relatif masing-masing pihak. Semakin baik BATNA seseorang atau pihak tertentu, semakin kuat posisi tawar dan kekuatan relatifnya. Sebaliknya, semakin buruk BATNA seseorang ata

Kesimpulan

Negosiasi adalah proses komunikasi antara dua atau lebih pihak yang memiliki kepentingan berbeda atau bertentangan untuk mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan. Negosiasi memiliki tujuan utama untuk mencari solusi win-win atau saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat. Negosiasi juga memiliki tujuan spesifik tergantung pada situasi dan konteksnya.

Negosiasi dapat dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan karakteristiknya. Jenis-jenis negosiasi yang umum adalah negosiasi distributif, negosiasi integratif, dan negosiasi campuran. Negosiasi juga dapat dibagi menjadi beberapa tahapan untuk memudahkan prosesnya. Tahapan-tahapan umum dalam negosiasi adalah persiapan, pembukaan, penjajakan, penawaran, dan penutupan.

Negosiasi dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal. Beberapa faktor internal yang mempengaruhi negosiasi adalah tujuan, kepentingan, kebutuhan, nilai-nilai, sikap, emosi, kepribadian, keterampilan, pengalaman, pengetahuan, informasi, dan sebagainya. Beberapa faktor eksternal yang mempengaruhi negosiasi adalah pihak lain, hubungan antar pihak, kekuatan relatif antar pihak, batas bawah dan atas (BATNA), alternatif yang tersedia, waktu dan tempat negosiasi, aturan main, norma dan budaya, faktor politik dan ekonomi, dan sebagainya.

Negosiasi membutuhkan keterampilan-keterampilan tertentu untuk menjadi negosiator yang baik. Beberapa keterampilan yang diperlukan untuk menjadi negosiator yang baik adalah keterampilan komunikasi, keterampilan analitis, keterampilan kreatif, keterampilan interpersonal, dan keterampilan adaptif.

Negosiasi juga menghadapi berbagai tantangan dan hambatan dalam prosesnya. Beberapa tantangan dan hambatan dalam negosiasi adalah deadlock atau kebuntuan, perbedaan budaya, emosi negatif, informasi asimetris, manipulasi atau tipu daya, dan sebagainya.

Negosiasi adalah keterampilan yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dengan latihan dan pengalaman. Dengan memahami pengertian, tujuan, jenis, tahapan, faktor-faktor, keterampilan-keterampilan, tantangan-tantangan, dan cara-cara mengatasinya dalam negosiasi, seseorang dapat menjadi negosiator yang efektif dan berhasil mencapai kesepakatan yang saling menguntungkan bagi semua pihak yang terlibat.

Baca juga: