Arti Kata Second Choice, Jadi Pilihan Yang Kedua

Second choice adalah istilah yang digunakan untuk menyebut seseorang yang tidak menjadi pilihan utama atau prioritas dalam sebuah hubungan. Biasanya, second choice adalah orang yang disukai atau dicintai oleh seseorang, tetapi tidak sebanyak orang yang menjadi first choice. Second choice seringkali merasa tidak dihargai, tidak dianggap, atau tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari pasangannya.

Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa menjadi second choice dalam sebuah hubungan, antara lain:

Pasangannya masih memiliki perasaan terhadap mantan atau orang lain yang lebih disukainya.
Pasangannya tidak yakin dengan komitmen atau keseriusan hubungan mereka.
Pasangannya hanya menjalin hubungan dengan second choice karena merasa kesepian, bosan, atau membutuhkan penghibur.
Pasangannya tidak memiliki standar atau kriteria yang jelas dalam memilih pasangan.
Pasangannya tidak menghormati atau menghargai second choice sebagai individu yang unik dan berharga.

Bagaimana cara mengetahui apakah kita menjadi second choice dalam sebuah hubungan? Berikut adalah beberapa tanda yang bisa kita perhatikan:

Pasangan kita jarang menghubungi atau membalas pesan kita, kecuali jika dia membutuhkan sesuatu dari kita.
Pasangan kita tidak mau mengenalkan kita kepada keluarga atau teman-temannya, atau bahkan menyembunyikan status hubungan kita dari orang lain.
Pasangan kita tidak mau membicarakan masa depan atau rencana bersama kita, dan selalu menghindari topik-topik serius tentang hubungan kita.
Pasangan kita sering membanding-bandingkan kita dengan orang lain, terutama dengan first choice-nya, dan membuat kita merasa tidak cukup baik atau tidak layak untuknya.
Pasangan kita tidak memberikan prioritas atau waktu yang cukup untuk kita, dan sering membatalkan janji atau rencana yang sudah dibuat bersama.
Pasangan kita tidak menunjukkan rasa sayang atau kasih sayang yang tulus kepada kita, dan hanya memberikan perhatian ketika dia ingin sesuatu dari kita.

Jika kita merasakan hal-hal di atas, maka kemungkinan besar kita adalah second choice dalam hubungan kita. Lalu, apa yang harus kita lakukan jika kita menjadi second choice? Berikut adalah beberapa langkah yang bisa kita ambil:

Menyadari dan menerima kenyataan bahwa kita adalah second choice, dan tidak menipu diri sendiri dengan harapan palsu atau ilusi bahwa pasangan kita akan berubah.
Menentukan apakah kita masih ingin melanjutkan hubungan dengan second choice, atau mengakhiri hubungan tersebut. Jika kita masih ingin melanjutkan hubungan, maka kita harus siap menghadapi konsekuensi dan risiko yang mungkin terjadi, seperti rasa sakit, kecewa, atau tersakiti. Jika kita ingin mengakhiri hubungan, maka kita harus berani mengambil keputusan tersebut dan menjalani proses move on dengan bijak.
Menghargai diri sendiri dan meningkatkan rasa percaya diri kita. Kita harus menyadari bahwa kita adalah individu yang berharga dan pantas untuk dicintai dan dihargai oleh orang lain. Kita harus mencintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain. Kita juga harus memiliki standar dan kriteria yang jelas dalam memilih pasangan, dan tidak mau menjadi second choice bagi siapa pun.
Mencari dukungan dan bantuan dari orang-orang terdekat kita, seperti keluarga, teman, atau profesional. Kita harus berbagi perasaan dan masalah kita dengan orang-orang yang peduli dan bisa memberikan saran atau solusi yang baik untuk kita. Kita juga bisa mencari bantuan dari konselor, psikolog, atau terapis jika kita merasa depresi, stres, atau trauma akibat menjadi second choice.
Membuka diri untuk peluang baru dan menjalani hidup dengan positif. Kita harus melepaskan masa lalu yang menyakitkan dan melihat ke depan dengan optimis. Kita harus percaya bahwa ada orang lain yang lebih baik dan lebih pantas untuk menjadi pasangan kita. Kita juga harus menjalani hidup dengan penuh semangat dan antusiasme, dan melakukan hal-hal yang membuat kita bahagia dan bermanfaat.