arti kata senggel

Arti Senggel dalam Bahasa Jawa

Diposting pada 3,663 views

Senggel adalah sebuah kata dalam bahasa Jawa yang belakangan ini menjadi viral di media sosial, terutama di TikTok. Kata ini sering digunakan oleh para kreator konten untuk menarik perhatian dan membuat candaan.

Namun, apa sebenarnya arti senggel dalam bahasa Jawa? Apakah kata ini memiliki makna yang positif atau negatif? Bagaimana sejarah dan penggunaan kata ini dalam budaya Jawa? Artikel ini akan membahas tinjauan mengenai arti senggel dalam bahasa Jawa dan konteksnya.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senggel adalah kata seru yang berarti “ayo berkelahi” atau “ayo beradu”. Kata ini berasal dari kata dasar senggol, yang berarti “menyentuh dengan kasar” atau “menabrak”. Dalam bahasa Jawa, kata senggol juga memiliki makna yang sama, yaitu “menyentuh dengan keras” atau “menubruk”. Kata senggol kemudian diturunkan menjadi kata senggel, yang merupakan bentuk ajakan atau tantangan untuk berkelahi atau beradu.

Arti senggel dalam bahasa jawa sama dengan arti kata “gelut”. Gelut juga berarti berkelahi, berantem, beradu. Kamu bisa menggunakan dua kata ini apabila ingin mengajak berkelahi seseorang.

Arti senggel dalam bahasa Jawa sebenarnya memiliki konotasi negatif, karena mengandung unsur kekerasan dan permusuhan. Orang yang mengucapkan kata senggel biasanya ingin menantang orang lain untuk membuktikan kekuatan atau kehebatannya. Kata senggel juga sering digunakan sebagai ungkapan kemarahan atau kesal saat seseorang merasa tidak puas atau tersinggung oleh orang lain. Contoh penggunaan kata senggel dalam bahasa Jawa adalah sebagai berikut:

  • “Pacarmu dimana? Ajak kemari senggel!” (Di mana pacarmu? Ayo bawa ke sini, ayo berkelahi!)
  • “Ratrimo, senggel mawon mas.” (Jika tidak terima, berkelahi saja mas.)
  • “Sopo sing ngomong ngono? Senggel yo!” (Siapa yang bicara begitu? Ayo berkelahi!)
  • “Ayo gelut ae nang lapangan!” (Mari berkelahi di lapangan).

Namun, di era media sosial, arti senggel dalam bahasa Jawa mulai bergeser menjadi lebih bersifat humoris dan tidak serius. Banyak kreator konten yang menggunakan kata senggel sebagai bahan candaan atau lelucon untuk membuat konten yang lucu dan menarik.

So, gunakan kata “senggel” dan “gelut” dengan bijaksana ya. Jangan mengucapkan ke sembarang orang. Have a nice day!

Baca juga:

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, Teknologi Digital dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.