Fungsi dan Cara Kerja Circuit Breaker Pada Rangkaian Kelistrikan Mobil – Pada suatu rangkaian kelistrikan memerlukan suatu pengaman yang melindungi sirkuit, selain untuk mencegah kerusakan komponen-komponen pada sirkuit kelistrikan juga untuk mencegah terjadinya bahaya seperti kebakaran.
Komponen-komponen pelindung tersebut dapat berupa sekering, fusible link, dan circuit breaker.
Pada kesempatan yang lalu sudah saya bahas tentang fuse (sekering) dan fusible link, sehingga pada kesempatan ini saya hanya akan bahas tentang salah satu komponen pelindung sirkuit yaitu circuit breaker.
Fungsi Circuit Breaker
Seperti halnya fuse dan fusible link, circuit breaker juga berfungsi sebagai pelindung circuit ketika terjadi konsleting arus listrik atau terjadi arus yang berlebihan, sehingga kerusakan komponen dapat dicegah.
Jika pada sekering apabila arus yang mengalir melalui sekering melebihi kapasitasnya sekering secara otomatis sekering akan putus, dan cara memperbaikinya harus diganti dengan yang baru, sedangkan pada Circuit Breaker ketika terjadi arus yang berlebihan kontaknya akan segera membuka sehingga arus listrik akan terhenti mengalir.
Keuntungan penggunaan circuit breaker ini adalah dapat digunakan secara berulang-ulang tanpa harus menggantinya setelah kontak terbuka, akan tetapi cukup dengan menghubungkan kontak tersebut kembali pada keadaan semula.
Kontruksi Circuit Breaker
Kontruksi dari circuit breaker terdiri dari sebuah lempengan bimetal yang dihubungkan pada kedua terminal dan satu diantaranya bersentuhan.
Cara kerja Circuit Breaker
Apabila terjadi konsleting atau arus yang berlebihan mengalir melalui circuit breaker, maka bimetal akan menjadi panas, dimana jika suatu bimetal terkena panas dengan suhu tertentu (sesuai spesifikasinya) maka lempengan bimetal tersebut akan melengkung (bengkok), cirkuit breaker hubungannya terbuka dan memutuskan aliran arus.
Circuit breaker dapat disetel. Jika dilihat dari penyetelannya, maka circuit breaker dapat dibedakan menjadi 2, tipe penyetelan biasa dan tipe penyetelan otomatis.
1. Tipe penyetelan Otomatis
Cirucuit breaker yang menyetel secara otomatis digunakan khusus untuk melindungi sirkuit dari solenoid door lock (sistem 12 volt) yang membuka karena arus yang berlebihan tetapi akan menyetel secara otomatis ketika temperatur dari lempengan bimetel turun.
2. Tipe penyetelan biasa
Circuit breaker penyetelan biasa (manually-reset type) dapat digunakan pada sistem 12 v dan 14 v. Ukuran arusnya adalah 10 A, 14 A, 20 A, dan 30A. Circuit breaker ada di dalam junction block atau kotak sekering.
Saat circuit breaker terbuka disebapkan adanya arus yang berlebihan, dan akan dapat berfungsi kembali setelah disetel secara manual.
Penggunaan rangkaian pemutus ini antara lain pada power window, power seats, amplifier AC, lampu kepala dan lain sebagainya. Untuk kendaraan Toyota dengan kapasitas CB berkisar antara 20A-30A dan digunakan pada sun roof, window deffoger, amplifier AC, dan lain-lain. Untuk kendaraan Ford kapasitas CB yang digunakan berkisar dari 5A sampai 30A yang digunakan untuk power window, power seats, relai lampu kepala, power door lock, pemantik rokok dan lainnya