Dampak Ekonomi dan Politik dari Jatuhnya Konstantinopel ke Turki Usmani 1453 Bagi Bangsa Eropa – Pada tanggal 29 Mei 1453 (Kalender Julian) menjadi peristiwa yang sangat penting bagi bangsa-bangsa Eropa, pada tanggal ini Kekaisaran Romawi Timur jatuh ke tangan Turki Usmani yang dipimpin oleh Mehmed II Sang Penakluk. Jatuhnya Kekaisaran Romawi Timur ini kemudian menjadi babak akhir dari Abad Pertengahan, Sultan Mehmed II kemudian menjadikan Konstantinople sebagai ibukota baru.
Awalnya konstantinopel adalah pusat perdagangan penting bagi bangsa Eropa, bangsa Eropa dapat mendapatkan rempah-rempah dengan harga yang murah. Tetapi karena sudah jatuh, Turki Usamni dapat memonopoli perdagangan Eropa dan Asia di tempat ini. Bangsa Eropa sudah tidak dapat lagi mendapatkan rempah-rempah dengan harga yang murah. Bahkan rempah-rempah untuk dunia kristen sudah tidak dapat didapatkan di tempat ini karena adanya konflik antara Kristen dan Islam.
Hal tersebutlah yang mendorong Bangsa Eropa mencari sumber rempah-rempah lain, salah satunya adalah dengan melakukan ekspedisi ke India dan Kepulauan Nusantara. Ini juga yang menjadi salah satu latar belakang terjadinya penjajahan di Kepulauan Nusantara.
Baca juga : Mengapa bangsa Indonesia menjadi daerah Jajahan Bangsa Eropa?
Sehingga dampak ekonomi dan politik dari jatuhnya Konstantinopel ke Tangan Turki Ustmani antara lain :
- Terputusnya jalur perdagangan di Laut Tengah, sehingga bangsa Eropa kesulitasn untuk mendapatkan rempah-rempah.
- Memaksa Bangsa Eropa untuk melaksanakan ekspedisi mencari alternatif sumber rempah-rempah.
- Selain mencari rempah-rempah, timbul ambisi untuk meningkatkan kejayaan, kekuasaan dan menyebarkan agama (gold, glorry, dan gospel).
Baca : Bukti Adanya Pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia