Helper pabrik adalah pekerja yang memberikan dukungan dalam operasional sehari-hari di pabrik atau fasilitas manufaktur. Mereka bekerja di bawah pengawasan langsung dari pekerja pabrik yang lebih berpengalaman, seperti operator mesin atau teknisi.
Dalam artikel ini kita akan membahas tentang profesi yang satu ini, ya helper pabrik. Seseorang yang bertugas membantu operasional pabrik seperti operator mesin atau teknisi. Mudahnya sih, asisten teknisi atau asisten operator mesin.
Pengertian Helper Pabrik
Helper pabrik adalah pekerja yang bertugas membantu kegiatan produksi di pabrik, seperti memasok bahan baku, mengoperasikan mesin, membersihkan area kerja, dan sebagainya. Helper pabrik biasanya tidak memerlukan keterampilan khusus, tetapi harus mampu bekerja dengan cepat, teliti, dan disiplin.
Helper pabrik memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran proses produksi dan kualitas produk. Helper pabrik juga harus berkomunikasi dengan baik dengan pekerja lain, seperti operator, supervisor, dan manajer. Helper pabrik harus mengikuti standar keselamatan kerja dan aturan perusahaan.
Helper pabrik dapat bekerja di berbagai jenis industri atau pabrik, seperti makanan, minuman, tekstil, kimia, farmasi, dan lain-lain. Gaji helper pabrik bervariasi tergantung pada jenis industri, wilayah, dan pengalaman kerja. Rata-rata gaji helper pabrik di Indonesia berkisar antara Rp 1 juta hingga Rp 3 juta per bulan.
Tugas Helper Pabrik
Helper pabrik adalah pekerja yang membantu proses produksi di pabrik dengan melakukan berbagai tugas yang bersifat manual atau mekanis. Helper pabrik biasanya bekerja di bawah pengawasan operator atau supervisor pabrik.
Tugas helper pabrik dapat bervariasi tergantung pada jenis pabrik, produk yang dihasilkan, dan mesin yang digunakan. Namun, secara umum, ada 14 tugas helper pabrik yang perlu Anda ketahui jika Anda tertarik untuk bekerja di bidang ini.
1. Memasukkan bahan baku ke dalam mesin produksi
Tugas helper pabrik yang pertama adalah memasukkan bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat produk ke dalam mesin produksi. Bahan baku dapat berupa biji-bijian, serbuk, cairan, kertas, plastik, logam, atau bahan lainnya. Helper pabrik harus memastikan bahwa bahan baku yang dimasukkan sesuai dengan spesifikasi dan takaran yang ditentukan.
2. Mengeluarkan produk jadi dari mesin produksi
Tugas helper pabrik yang kedua adalah untuk mengeluarkan produk jadi yang telah selesai diproses oleh mesin produksi. Produk jadi dapat berupa makanan, minuman, obat-obatan, kemasan, barang elektronik, atau barang lainnya. Helper pabrik harus memastikan bahwa produk jadi yang dikeluarkan tidak cacat atau rusak.
3. Menyortir dan mengemas produk jadi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk menyortir dan mengemas produk jadi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Helper pabrik harus memilah produk jadi berdasarkan ukuran, warna, bentuk, kode, atau label.
Kemudian, helper pabrik harus mengemas produk jadi ke dalam kotak, kantong, botol, atau wadah lainnya. Helper pabrik harus memastikan bahwa produk jadi yang disortir dan dikemas sesuai dengan standar kualitas dan kebersihan.
4. Menyimpan dan mengangkut produk jadi ke gudang atau area pengiriman
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk menyimpan dan mengangkut produk jadi ke gudang atau area pengiriman. Helper pabrik harus menumpuk atau menata produk jadi ke dalam rak, palet, atau tempat penyimpanan lainnya dengan rapi dan aman. Helper pabrik juga harus mengangkut produk jadi dengan menggunakan alat bantu seperti troli, forklift, atau crane.
5. Membersihkan mesin produksi dan area kerja
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk membersihkan mesin produksi dan area kerja setelah selesai melakukan tugas-tugas produksi.
Helper pabrik harus membersihkan sisa-sisa bahan baku, produk jadi, debu, kotoran, atau sampah yang menempel pada mesin produksi atau lantai dengan menggunakan alat-alat seperti sapu, lap, penyedot debu, atau semprotan air.
Helper pabrik harus memastikan bahwa mesin produksi dan area kerja tetap bersih dan higienis.
6. Melakukan perawatan rutin mesin produksi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk melakukan perawatan rutin mesin produksi sesuai dengan petunjuk atau jadwal yang ditentukan.
Helper pabrik harus melakukan pengecekan fungsi dan kondisi mesin produksi secara berkala dengan menggunakan alat-alat seperti obeng, tang, kunci pas, atau meteran.
Helper pabrik juga harus melakukan penggantian atau perbaikan komponen mesin produksi yang rusak atau aus dengan menggunakan alat-alat seperti bor, las, atau lem.
7. Melaporkan masalah atau kerusakan mesin produksi kepada operator atau supervisor
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk melaporkan masalah atau kerusakan mesin produksi kepada operator atau supervisor jika terjadi hal-hal yang tidak normal atau mengganggu proses produksi.
Helper pabrik harus memberitahu operator atau supervisor tentang jenis, lokasi, dan penyebab masalah atau kerusakan mesin produksi dengan jelas dan tepat. Helper pabrik juga harus membantu operator atau supervisor dalam menyelesaikan masalah atau kerusakan mesin produksi jika diminta.
8. Membantu operator atau supervisor dalam mengoperasikan mesin produksi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk membantu operator atau supervisor dalam mengoperasikan mesin produksi jika diperlukan.
Helper pabrik harus mengikuti instruksi atau arahan operator atau supervisor dengan baik dan benar. Helper pabrik juga harus berkoordinasi dengan operator atau supervisor dalam menjaga kinerja dan efisiensi mesin produksi.
9. Membantu operator atau supervisor dalam mengawasi proses produksi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk membantu operator atau supervisor dalam mengawasi proses produksi jika diperlukan.
Helper pabrik harus memantau dan mencatat data-data penting seperti jumlah, waktu, suhu, tekanan, kecepatan, atau kualitas produk yang diproduksi oleh mesin produksi. Helper pabrik juga harus melaporkan hasil pengawasan kepada operator atau supervisor dengan jelas dan akurat.
10. Membantu operator atau supervisor dalam mengevaluasi hasil produksi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk membantu operator atau supervisor dalam mengevaluasi hasil produksi jika diperlukan.
Helper pabrik harus melakukan pengujian atau pengukuran terhadap produk jadi dengan menggunakan alat-alat seperti timbangan, penggaris, termometer, mikroskop, atau spektrometer.
Helper pabrik juga harus membandingkan hasil pengujian atau pengukuran dengan standar yang ditetapkan dan memberikan umpan balik kepada operator atau supervisor.
11. Membantu operator atau supervisor dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas produksi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk membantu operator atau supervisor dalam meningkatkan kualitas dan produktivitas produksi jika diperlukan.
Helper pabrik harus memberikan saran atau ide-ide untuk memperbaiki proses, metode, alat, bahan, atau lingkungan kerja yang berhubungan dengan produksi.
Helper pabrik juga harus berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan seperti pelatihan, rapat, brainstorming, atau benchmarking yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas dan produktivitas produksi.
12. Membantu rekan kerja lainnya dalam melakukan tugas-tugas produksi
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk membantu rekan kerja lainnya dalam melakukan tugas-tugas produksi jika diperlukan.
Helper pabrik harus bekerja sama dengan rekan kerja lainnya secara tim dan saling membantu dalam menyelesaikan tugas-tugas produksi dengan cepat dan baik. Helper pabrik juga harus berkomunikasi dengan rekan kerja lainnya secara efektif dan sopan.
13. Mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan keselamatan dan kesehatan kerja di pabrik yang berlaku.
Helper pabrik harus menggunakan alat pelindung diri seperti helm, sarung tangan, sepatu bot, masker, kacamata, atau rompi saat bekerja di area yang berisiko tinggi.
Helper pabrik juga harus menghindari perilaku-perilaku yang berbahaya seperti merokok, minum alkohol, main hp, atau tidur saat bekerja di area produksi.
14. Mematuhi peraturan disiplin dan etika kerja di pabrik
Helper pabrik juga bertanggung jawab untuk mematuhi peraturan disiplin dan etika kerja di pabrik yang berlaku.
Helper pabrik harus datang tepat waktu, bekerja sesuai jam kerja, mengajukan izin jika sakit atau berhalangan, serta mengikuti aturan-aturan lainnya yang ditetapkan oleh manajemen pabrik.
Helper pabrik juga harus bersikap jujur, bertanggung jawab, profesional, loyal, serta menghormati atasan, rekan kerja, pelanggan, dan lingkungan.
Kualifikasi Helper Pabrik
Berikut ini adalah kualifikasi untuk menjadi seorang Helper Pabrik:
- Memiliki pendidikan minimal SMA/SMK sederajat
- Bersedia bekerja secara shift dan lembur jika diperlukan
- Mampu bekerja di bawah tekanan dan berkomunikasi dengan baik
- Memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik
- Tidak memiliki riwayat penyakit kronis atau alergi
- Bersedia mengikuti tes kesehatan dan psikotes sebelum diterima
- Memiliki kemampuan dasar dalam mengoperasikan mesin pabrik
- Mematuhi peraturan keselamatan kerja dan protokol kesehatan
- Bersedia mengikuti pelatihan dan bimbingan dari supervisor
- Memiliki motivasi dan integritas yang tinggi dalam bekerja
Skills Yang Harus Dimiliki Helper Pabrik
Helper produksi adalah pekerja yang bertugas membantu kegiatan produksi di perusahaan industri atau pabrik. Helper produksi biasanya tidak memiliki keahlian spesifik, tetapi dapat melakukan berbagai pekerjaan yang mendukung proses produksi. Helper produksi merupakan salah satu posisi penting dalam dunia kerja, karena tanpa mereka, proses produksi tidak dapat berjalan dengan lancar.
Setelah kita mengetahui tugas helper produksi, kita akan membahas tentang skill yang harus dimiliki helper produksi agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Skill adalah kemampuan yang diperoleh melalui pembelajaran, pengalaman, atau latihan. Skill dapat membantu seseorang untuk menyelesaikan tugas-tugas tertentu dengan baik.
Skill yang harus dimiliki helper produksi adalah:
1. Skill teknis operasional
Yaitu kemampuan untuk mengoperasikan mesin atau alat produksi sesuai dengan instruksi dan standar kualitas. Skill ini meliputi kemampuan untuk memahami cara kerja mesin atau alat produksi, mengatur kecepatan, tekanan, suhu, dan parameter lainnya, serta mengatasi masalah atau gangguan yang terjadi.
2. Skill komunikasi
Skill komunikasi yaitu kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik dengan atasan, rekan kerja, teknisi, supplier, dan pelanggan. Skill ini meliputi kemampuan untuk menyampaikan informasi dengan jelas, mendengarkan dengan aktif, memberikan umpan balik yang konstruktif, serta menyesuaikan gaya bahasa dan nada suara sesuai dengan situasi dan audiens.
3. Skill kerjasama
Skill kerjasama adalah kemampuan untuk bekerja sama dalam tim untuk mencapai tujuan bersama. Skill ini meliputi kemampuan untuk berbagi tanggung jawab, menghargai perbedaan pendapat, memberikan dukungan dan motivasi, serta menyelesaikan konflik secara profesional.
4. Kemampuan untuk memastikan kualitas produk
kemampuan untuk memastikan kualitas produk sesuai dengan spesifikasi dan standar kualitas yang ditetapkan. Skill ini meliputi kemampuan untuk melakukan pengecekan kualitas produk secara rutin, mengidentifikasi cacat atau kesalahan produk, melakukan perbaikan atau penggantian produk yang bermasalah, serta melaporkan hasil pengecekan kualitas kepada atasan.
5. Skill logistik
Skill logistik adalah kemampuan untuk mengelola bahan baku, produk jadi, dan perlengkapan produksi secara efisien dan akurat.
Skill ini meliputi kemampuan untuk melakukan perencanaan kebutuhan bahan baku, produk jadi, dan perlengkapan produksi, melakukan penerimaan, penyimpanan, pengepakan, penandaan, pengiriman, dan pencatatan bahan baku, produk jadi, dan perlengkapan produksi, serta melakukan pengawasan stok dan inventarisasi bahan baku, produk jadi, dan perlengkapan produksi.
Baca juga: Tugas Admin Logistik
6. Skill keselamatan
kemampuan untuk menjaga keselamatan diri sendiri dan lingkungan kerja dari bahaya atau risiko yang mungkin terjadi. Skill ini meliputi kemampuan untuk mematuhi peraturan dan prosedur keselamatan kerja, menggunakan alat pelindung diri yang sesuai, mengenali dan mencegah potensi bahaya atau risiko kerja, serta melakukan tindakan pertolongan pertama jika terjadi kecelakaan kerja.
Itulah beberapa skill yang harus dimiliki helper produksi agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien. Dengan memiliki skill-skill tersebut, helper produksi dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja mereka, serta memberikan kontribusi positif bagi perusahaan.
Jenjang Karir Helper Pabrik
Bagaimana jenjang karir helper pabrik? Apakah bagus? Ya, menurut kami menjadi seorang helper pabrik memiliki jenjang karir yang cemerlang, asalkan mau berusaha dan bekerja keras untu perusahaan.
Berikut adalah beberapa contoh jenjang karir yang mungkin ada untuk helper pabrik:
1. Operator Mesin
Setelah memperoleh pengalaman yang cukup sebagai helper pabrik, seorang individu dapat naik ke posisi operator mesin. Mereka bertanggung jawab untuk mengoperasikan mesin produksi dan memastikan produksi berjalan lancar.
2. Teknisi Pabrik
Dengan pengalaman dan pengetahuan yang lebih mendalam tentang operasi pabrik, seorang helper pabrik dapat memilih untuk menjadi teknisi pabrik. Mereka bertanggung jawab untuk pemeliharaan, perbaikan, dan pemecahan masalah pada mesin dan peralatan pabrik.
3. Supervisor Produksi
Jika seorang helper pabrik memiliki kemampuan kepemimpinan dan keterampilan organisasi yang baik, mereka dapat naik ke posisi supervisor produksi. Sebagai supervisor, mereka akan mengawasi dan mengkoordinasikan aktivitas produksi, mengatur jadwal kerja, memantau kualitas, dan memastikan kelancaran operasi pabrik.
4. Pengendali Kualitas
Seorang helper pabrik yang memiliki minat dalam pengendalian kualitas dapat berkembang menjadi pengendali kualitas. Mereka akan bertanggung jawab untuk memastikan produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan melalui inspeksi, pengujian, dan pengawasan proses produksi.
5. Spesialis Proses
Jika seorang helper pabrik memiliki minat dalam peningkatan proses produksi, mereka dapat menjadi spesialis proses. Tugas mereka adalah menganalisis dan meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan keandalan proses produksi melalui pemetaan proses, pengidentifikasian perbaikan, dan implementasi perubahan.
6. Manajer Produksi
Dalam beberapa kasus, seorang helper pabrik yang memiliki pengalaman yang luas dan kemampuan manajerial yang baik dapat naik ke posisi manajerial di departemen produksi. Sebagai manajer produksi, mereka akan memiliki tanggung jawab untuk mengelola tim, mengatur produksi, mengoptimalkan proses, dan mencapai target produksi.
Baca juga: Tugas Manajer Produksi
Kisaran Gaji Helper Pabrik
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa helper pabrik adalah salah satu posisi penting dalam dunia industri atau pabrik. Helper pabrik bertugas membantu proses produksi berjalan lancar dan efisien, mulai dari memasok bahan baku, membersihkan mesin, mengemas produk, hingga mengirim barang ke gudang.
Gaji helper pabrik bervariasi tergantung pada perusahaan, wilayah, dan pengalaman kerja. Menurut data dari Indeed.com, rata-rata gaji helper produksi di Indonesia adalah Rp 3.106.400 per bulan. Namun, ada juga perusahaan yang memberikan gaji lebih tinggi, seperti Perum Peruri yang memberikan gaji Rp 10.000.000 per bulan untuk helper produksi.
Untuk menjadi helper pabrik, ada beberapa kualifikasi yang harus dipenuhi, antara lain:
- Pendidikan minimal SMA/SMK sederajat
- Memiliki kemampuan fisik yang baik
- Memiliki keterampilan komunikasi yang baik
- Bersedia bekerja shift dan lembur
- Mampu bekerja secara tim maupun mandiri
- Memiliki sikap disiplin, jujur, dan bertanggung jawab
Helper produksi adalah profesi yang menantang dan menjanjikan. Dengan menjadi helper produksi, Anda dapat berkontribusi dalam menghasilkan produk berkualitas untuk masyarakat. Jika Anda tertarik untuk menjadi helper produksi, Anda dapat mencari lowongan kerja di berbagai situs online atau media sosial.
Baca juga: