Interaksi Sosial: Pengertian, Bentuk, Macam, Ciri-ciri, dan Faktornya – Kita adalah manusia sosial yang tidak dapat hidup sendiri, kita butuh uluran tangan dari manusia yang lain untuk memenuhi kebutuhan dan bertahan hidup. Dalam hidup ini pasti kita berinteraksi dengan yang lain, interaksi yang dimaksud adalah sebuah hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi satu sama lain.
Seorang sosiolog bernama Erving Goffman menciptakan bidang studi baru yang mempelajari tentang interaksi sosial, yaitu microsociology.
Interaksi sosial merupakan proses dimana kita bertindak dan bereaksi terhadap orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Setiap hari ketika kita bertemu dan berbincang-bincang dengan teman sekolah, kampus, atau tetangga. Disitulah kita sudah melakukan interaksi sosial, atau ketika kita berdiskusi di sosial media itu juga sudah termasuk dalam interaksi sosial.
Dengan kita berinteraksi, kita dapat terpengaruhi oleh seseorang. Begitu juga sebaliknya, bisa jadi orang yang kita ajak bicara terpengaruhi oleh apa yang kita sampaikan. Lalu apa sih yang dimaksud dengan interaksi sosial?
Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai interaksi sosial mulai dari pengertian interaksi sosial, bentuk interaksi sosial, macam-macam interaksi sosial, ciri-ciri interaksi sosial dan faktor yang mempengaruhinya.
Daftar Isi Artikel
Pengertian atau Definisi Interaksi Sosial
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata interaksi mempunyai arti sebagai suatu hal yang saling melakukan aksi, berhubungan atau saling
mempengaruhi satu sama lain. Dengan demikian pengertian interaksi sosial adalah :
Hubungan timbal balik berupa aksi saling mempengaruhi antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok, dan juga antara kelompok dengan kelompok.
Menurut H. Bonner interaksi sosial adalah suatu hubungan antara dua individu atau lebih, di mana tingkah laku individu yang satu mempengaruhi, mengubah, memperbaiki tingkah individu yang lain ataupun juga sebaliknya. Hampir sama ya, dengan pengertian interaksi sosial secara umum.
Dalam ilmu sosiologi, pengertian interaksi sosial adalah urutan dinamis dari tindakan sosial antara individu (atau kelompok) yang merubah tindakan dan reaksi individu (kelompok lain).
Dalam pengertian lain interaksi sosial diartikan sebagai pertukan sosial antara dua atau lebih individu, interaksi ini dapat membentuk dasar bagi struktur sosial. Oleh karena itu, interaksi sosial sangat menarik untuk diteliti dan dipelajari.
Suatu kondisi tertentu di manan berlangsung hubungan atau saling berhubungan antara dua individu atau lebih disebut dengan situasi sosial. Situasi sosial ini dibedakan menjadi dua, yaitu sebagai berikut :
- Togetherness situaion atau situasi kebersamaan, yaitu situasi di mana sejumlah individu berkumpul bersama.
- Group situation disebut juga dengan situasi kelompok atau kelompok sosial.
Bentuk-bentuk Interaksi Sosial
Interaksi sosial terdapat beberapa bentuk, dan berikut ini bentuk interaksi sosial dapat dibedakan menjadi berikut ini :
1. Interaksi sosial menurut caranya
- Interaksi langsung terjadi secara fisik. Misalnya bersalaman, berjabat tangan, memeluk, memukul, merangkul, menendang, menggendong, bergandengan tangan dan lain sebagainya.
- Interaksi tidak langsung terjadi melalui suatu media atau perantara tertentu, misalnya melalui telefon, radio, TV, media sosial seperti facebook, twiiter dan lain sebagainya.
2. Interaksi sosial menurut jenisnya
- Interaksi sosial antara individu dengan individu, misalnya Si D berbicara dengan Si C,
- Interaksi sosial antara iindividu dengan kelompok, misalnya seorang guru yang mengajar di depan murid-muridnya, beberapa santri belajar bersama dengan seorang ustad
- Interaksi antara kelompok dengan kelompok, misalnya permainan sepak bola antara tim A dan tim B.
3. Interaksi sosial menurut sifatnya
- Interaksi positif mengara pada suatu kerja sama. Contoh, seorang pedagang melayani pelanggannya dengan baik
dan si pelanggan merasa puas dalam transaksi jual beli tersebut. - Interaksi negatif mengarah pada suatu pertentangan bahkan berakibat memutuskan interaksi sebagaimanan tampak dalam perang Israel dengan Palestina.
4. Interaksi sosial menurut hubungannya
- Interaksi primer terjadi apabila orang
yang mengadakan hubungan langsung bertemu dan bertatap muka. Misalnya
orang-orang tersebut berjabat tangan, berpelukan dan lain sebagainya. - Inraksi sekunder memerlukan suatu
perantara atau media, baik orang maupun alat. Misalnya dengan
berinteraksi melalui sosial media seperti facebook, twitter, dll. Atau
bisa juga melalui sms, telephone, email dan lain sebagainya.
Macam-macam Interaksi Sosial
Menurut Maryati dan Suryawati pada tahun 2003 interaksi sosial dapat dibagi menjadi 3 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Interaksi sosial antara idividu-individu
Jenis interasksi sosial yang pertama adalah interaksi sosial antara individu yang satu dengan individu yang lain. Sebagaimana jenis interaksi sosial yang lain, interaksi jenis ini juga bisa bersifat positif tetapi juga bisa bersifat negatif. Interaksi sosial antara individu dengan individu yang bersifat positif apabila keduanya saling menguntungkan, atau dengan kata lain lebih dekat dengan kejasama.
Sebaliknya, interaksi sosial antara individu dengan individu yang bersifat negatif apabila antara keduanya menghasilkan suatu konflik/pertentangan atau bisa juga merugikan salah satu pihak ataupun kedua-duanya sama-sama rugi.
2. Interaksi sosial antara Individu dan kelompok
Setelah interaksi sosial antara individu dengan individu, lanjut ke jenis interaksi yang kedua yaitu interaksi sosian antara individu dengan kelompok. Sama halnya dengan jenis yang pertama, jenis yang kedua ini juga bisa bersifat positif dan juga bisa bersifat negatif. Bentuk interaksi sosial individu dan kelompok bermacam-macam tergantung dengan situasi dan kondisi yang ada.
3. Interaksi sosial antara kelompok dengan kelompok
Lanjut ke macam interaksi sosial yang ketiga yaitu antara kelompok dengan kelompok. Pada interaksi sosial jenis ini terjadi sebagai satu kesatuan bukan kehendak pribadi. Misal saja kerja sama antara dua tim sepak bola untuk berlatih bersama.
Baca juga : Pengertian, Contoh dan Ciri-ciri Kelompok Sosial + Macam-macamnya
Ciri-ciri Interaksi Sosial
Setelah mengetahui macam-macam dari interaksi sosial, sekarang saatnya kita membahas tentang ciri-ciri interaksi sosial, dan berikut ini ciri-cirinya :
- Jumlah pelakunya lebih dari satu orang
- Terjadinya komunikasi di antara pelaku yang saling berintaraksi yaitu melalui kontak sosial
- Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
- Dilaksanakan melalui suatu pola sistem sosial tertentu
Faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi sosial
1. Imitasi
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang pertama adalah imitasi, pengertian dari imitasi adalah suatu dorongan untuk meniru, yang mana imitasi ini mempunyai peran yang sangat penting dalam proses interaksi sosial.
Imitasi dapat mendorong seseorang untuk mematuhi aturan atau norma-norma yang berlaku, akan tetapi imitasi juga dapat mengakibatkan hal-hal yang negatif, serperti meniru tindakan buruk, meniru merokok dan lain sebagainya.
Selain itu juga imitasi dapat melemahkan atau mematikan pengembangan daya kreasi seseorang (karena hanya meniru).
2. Sugesti
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang kedua adalah sugesti. Sugesti dapat terjadi ketika seseorang memberikan pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya yang kemudian diterima oleh pihak lain.
Jadi proses ini hampir sama dengan imitasi, tetapi titik tolaknya berbeda. Beralangsungnya sugesti dapat terjadi karena pihak yang menerima dilanda emosi yang dapat menghambat daya berpikir rasional dan akal sehat. Biasanya sugesti berasal dari orang-orang berikut ini :
- Orang yang memiliki wibawa, karismatik, dan punya pengaruh terhadap orang lain (yang disugesti), misalnya ustad, orang tua, ulama, pejabat, guru, direktur dll.
- Orang yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dari yang disugesti
- Kelompok yang lebih banyak (mayoritas) terhadap kelompok yang lebih kecil (minoritas)
- Reklame atau iklan yang ada pada media massa (contoh, iklan di televisi, media sosisal, iklan di radio, koran, website dan lain sebagainya).
3. Identifikasi
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke tiga adalah identifikasi. Identifikasi merupakan kecenderungan atau keinginan yang terdapat pada seseorang untuk membuat dirinya menjadi sama (identik atau serupa) dengan orang lain yang disukainya.
Identifikasi ini lebih mendalam daripada imitasi, karena kepribadian yang dimiliki oleh orang tersebut dapat tercipta atas dasar proses ini.
Berlangsungnya identifikasi dapat mengakibatkan terjadinya suatu pengaruh yang lebih mendalam daripada proses imitasi dan juga proses sugesti. Ada kalanya, proses identifikasi didahului dengan proses imitasi dan juga sugeti.
4. Simpati
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke empat adalah simpati. Simpati merupakan suatu proses di mana seseorang akan memiliki rasa tertarik atau daya tarik kepada pihak lain.
Di dalam proses ini perasaan seseorang memegang peranan yang sangat penting. Dorongan utamanya, yaitu keinginan untuk memahami pihak lain dan untuk bekerja sama dengannya.
Inilah perbedannya dengan identifikasi yang didorong oleh keinginan untuk belajar dari pihak lain yang dianggap pribadinya lebih tinggi dan latak untuk dihormati, karena mempunyai kelebihan atau kemampuan tertentu yang patut dijadikan contoh atau teladan bagi dirinya. Proses simpati akan berkembang di dalam suatu keadaan di mana faktor saling mengerti dapat ditumbuhkan.
5. Empati
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke lima adalah empati. Perasaan empati kepada seseorang ini hampir mirip dengan perasaan simpati kepada seseorang, akan tetapi perasaan empati tidak hanya sebatas kejiwaan saja seperti pada perasaan simpati. Perasaan empati ini akan mucul bersamaan dengan perasaan organisme tubuh yang sangat dalam.
Contohnya kalau kita suatu daerah yang terkena bencana gunung meletus, maka perasaan empati akan membuat kita seolah-olah juga ikut sedih dan ikut terkena bencana. Kita tidak hanya merasa sedih/kasihan tetapi kita juga ikut merasakan penderitaannya.
6. Motivasi
Faktor yang mempengaruhi interaksi sosial yang ke enam adalah motivasi. Motivasi dengan sugesti juga hampi sama, sugesti bisa mengarah ke hal yang positif dan negatif (lebih condong ke negatif) sedangkan motivasi lebih mengarah ke hal-hal yang positif.
Karena motivasi adalah suatu dorongan, rangsangan ataupun pengaruh yang diberikan oleh seseorang kepada orang lainnya, sehingga orang yang diberi motivasi tersebut akan termotivasi dan menuruti atau melaksanakan apa yang telah dimotivasikan secara kritis, rasional dan penuh tanggung jawab.
Syarat-syarat Terjadinya Interaksi Sosial
Menurut Prof. Dr. Soerjono Soekanto dalam Pengantar Sosiologi menyatakan bahwa setidaknya terdapat dua syarat yang memungkinkan terjadinya interaksi sosial, yaitu sebagai berikut :
1. Interaksi sosial terjadi karena adanya kontak sosial
Kata kontak dalam bahasa Inggris berasal dari kata “contact”, kemudian dari bahasa Latin adalah “con” atau “cum” yang mempunyai arti bersama-sama dan “tangere” yang mempunyai arti menyentuh.
Jadi arti kata kontak adalah bersama-sama menyentuh. Kontak sosial ini tidak selalu berinteraksi secara fisik atau bertemu langsung/bertatap muka, karena orang dapat melakukan kontak sosial untuk melakukan interaksi sosial dengan menggunakan HP untuk sms/telepone, komputer untuk internatan dan lain sebagainya.
Kontak sosial memliki sifat-sifat sebagai berikut :
Kontak sosial suatu saat dapat bersifat positif, tetapi bisa juga bersifat negatif, apabila kontak sosial tersebut arahnya pada suatu yang saling menguntungkan atau kerjasama maka kontak sosial tersebut dapat disebut dengan kontak sosial yang bersifat positif, sebalinya apabila kontak sosial tersebut lebih mengarah pada suatu pertentangan atau konflik, maka kontak sosial tersebut dapat disebut dengan kontak sosial yang bersifat negatif.
Sifat dari kontak sosial berikutnya adalah sifat primer dan sekunder. Kontak sosial yang bersifat primer terjadi apabila orang yang melakukan interaksi sosial bertemu secara langsung atau bertatap muka tidak melalui suatu perantara.
Misalnya kontak sosial antara anak dengan bapak ketika di rumah, kontak sosial sesama teman di kelas dan lain sebagainya. Sedangkan kontak sosial yang bersifat sekunder terjadi apabila interaksi sosial tersebut berlangsung melalui perantara, seperti melalui telepon dan hp.
2. Interaksi sosial terjadi karena adanya komunikasi
Pengertian dari komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi dari satu pihak ke pihak yang lain dalam rangka mencapai tujuan bersama. Terdapat lima unsur pokok dalam komunikasi, yaitu sebagai berikut :
- Komunikator, unsur yang pertama terjadinya komunikasi adalah adanya komunikator. Pengertian dari komunikator adalah seseorang yang membawa dan menyampaikan suatu pesan/ informasi/ perasaan/ pemikiran kepada orang lain yang kemudian disebut dengan komunikan.
- Komunikan, unsur terjadinya komunikasi yang kedua adalah adanya komunikan atau seseorang/beberapa orang yang menerima informasi/pesan,perasaan/pemikiran dari orang lain (komunikator).
- Pesan, unsur terjadinya komunikasi yang ketiga adalah adanya pesan yang memunyai pengertian yaitu sesuatu yang disampaikan oleh komunikator dan disampaikan kepada komunikan.
- Media, unsur terjadinya komunikasi yang keempat adalah adanya media yaitu alat untuk menyampaikan pesan.
- Efek atau feed back, yaitu tanggapan atau perubahan yang diharapkan terjadi pada seseorang yang menerima informasi atau komunikan setelah menerima pesan dari komunikator.
Baca lebih lanjut : Arti Komunikasi: Pengertian dan Komponen Komunikasi
Dalam komunikasi terdapat tiga tahapan penting yang harus dilakukan, yaitu sebagai berikut :
a. Encoding
Tahap pertama dalam komunikasi adalah encoding. Pada tahap ini gagasan yang akan disampaikan/dikomunikasikan kepada komunikan akan diwujudkan dalam kalimat atau gambar.
Dalam tahap ini komunikator harus memilih kata atau istilah, kalimat dan gambar yang sekiranya mudah untuk diterima/dipahami oleh komunikan. Komunikator seyogyanya harus menghindari penggunaan kode-kode atau istilah-istilah yang membingungkan komunikan, ini bertujuan agar terjalin komunikasi yang baik dan nyambung.
b. Penyampaian
Tahapan penting yang kedua dalam komunikasi adalah penyampaian. Pada tahap ini istilah atau gagasan yang telah diwujudkan dalam bentuk kalimat dan gambar sudah mulai disampaikan kepada komunikan. Penyampaian yang dilakukan oleh komunikator dapat berupa lisan dan dapat juga berupa tulisan atau gabungan dari keduanya.
c. Decoding
Tahapan penting yang ketiga dalam komunikasi adalah decoding. Pada tahap yang ketiga ini dilakukan oleh komunikan atau orang yang menerima pesan untuk mencerna dan memahami kalimat serta gambar (informasi) yang diterima dari komunikator berdasarkan pengalaman pribadi.
Baca juga : Proses-proses Interaksi Sosial
Kesimpulan :
Interaksi sosial adalah hubungan timbal balik antara sesama manusia untuk saling mempengaruhi, setiap manusia pasti melakukan interaksi dengan yang lain.
Interaksi dengan sesama manusia ini disebut dengan interaksi sosial, bentuknya dapat berupa interaksi antar individu, interaksi individu dengan kelompok dan interaksi antar kelompok.
Dengan membaca materi interaksi sosial di atas, diharapkan Anda memahami maksud dari interaksi sosial ini dan mengambil hikmahnya.