Apa itu Kerja Borongan di Pabrik? Ini Contoh dan Besar Gajinya

Apa itu Kerja Borongan di Pabrik? – Pekerjaan borongan di pabrik adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sistem pembayaran gaji berdasarkan sejumlah pekerjaan yang telah selesai dikerjakan oleh pekerja. Sistem ini membuat gaji pekerja lebih fleksibel dan bergantung pada seberapa banyak hasil pekerjaan yang ia capai. Berikut ini beberapa contoh pekerjaan borongan di pabrik beserta gajinya.

Dalam artikel ini kita akan membahas mengenai kerja borongan mulai dari apa itu kerja borongan dan contoh kerja borongan di pabrik berdasarkan jenis pabriknya, beserta gajinya. Check it out!

Apa itu Kerja Borongan di Pabrik?

Kerja borongan adalah sistem kerja yang menghitung upah berdasarkan jumlah hasil produksi yang dicapai oleh pekerja, bukan berdasarkan jam kerja. Sistem ini biasanya diterapkan di sektor industri yang memproduksi barang-barang tertentu, seperti tekstil, makanan, atau elektronik.

Sistem kerja borongan di pabrik ini memerlukan perencanaan, pengawasan, dan evaluasi yang baik dari kedua belah pihak. Pekerja harus mampu mengatur waktu, tenaga, dan sumber daya mereka secara efektif untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Apabila memiliki kinerja yang sangat bagus, bukan tidak mungkin pekerja borongan diangkat menjadi karyawan tetap oleh perusahaan.

Tantangan bagi pengusaha adalah bagaimana memanusiakan para pekerja borongan, dimana minimal harus mampu memberikan fasilitas, insentif, dan perlindungan yang layak untuk pekerja. Selain itu, perlu adanya komunikasi dan koordinasi yang lancar antara pekerja, pengusaha, dan pihak-pihak terkait lainnya untuk menyelesaikan masalah-masalah yang mungkin timbul dalam proses produksi.

Contoh Kerja Borongan di Pabrik Berdasarkan Jenis Pabrik dan Gajinya

Kerja borongan adalah sistem kerja yang menghitung upah berdasarkan jumlah hasil produksi yang dicapai oleh pekerja, bukan berdasarkan jam kerja.

Sistem ini biasanya diterapkan di sektor industri, seperti pabrik tekstil, garmen, sepatu, makanan, dan lain-lain. Kerja borongan memiliki kelebihan dan kekurangan bagi pekerja maupun pengusaha.

Setiap pabrik akan memiliki tipe dan jenis pekerjaan borongan yang berbeda-beda, tergantung dari proses produksinya. Di bawah ini adalah beberapa contoh pekerjaan borongan di beberapa jenis pabrik.

1. Pabrik tekstil

Pekerja borongan di pabrik tekstil biasanya bertugas menjahit, memotong, atau mengepak pakaian. Gaji pekerja borongan di pabrik tekstil bervariasi tergantung pada jenis dan kualitas produk yang dihasilkan.

Menurut data dari Kementerian Ketenagakerjaan, rata-rata gaji pekerja borongan di pabrik tekstil berkisar antara Rp 1.500 hingga Rp 3.000 per potong.

2. Pabrik makanan

Pekerja borongan di pabrik makanan biasanya bertugas mengolah, mengemas, atau mengangkut bahan makanan.

Gaji pekerja borongan di pabrik makanan juga bervariasi tergantung pada jenis dan kualitas produk yang dihasilkan. Menurut data dari Kementerian Perindustrian, rata-rata gaji pekerja borongan di pabrik makanan berkisar antara Rp 2.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.

3. Pabrik elektronik

Pekerja borongan di pabrik elektronik biasanya bertugas merakit, memeriksa, atau memperbaiki komponen elektronik. Gaji pekerja borongan di pabrik elektronik juga bervariasi tergantung pada jenis dan kualitas produk yang dihasilkan. Menurut data dari Asosiasi Industri Elektronik Indonesia, rata-rata gaji pekerja borongan di pabrik elektronik berkisar antara Rp 3.000 hingga Rp 10.000 per unit.

Contoh Kerja Borongan di Pabrik Berdasarkan Tugasnya

1. Operator Produksi

Operator produksi bertanggung jawab untuk mengoperasikan mesin dan peralatan pabrik serta memastikan kelancaran proses produksi. Gaji operator produksi borongan umumnya dihitung berdasarkan jumlah produk yang telah selesai dikerjakan.

Gaji estimasi: IDR 20.000 per 100 produk selesai dikerjakan

2. Packer

Packer bertanggung jawab dalam proses pengemasan produk yang telah selesai diproduksi. Biasanya, Gaji dalam pekerjaan borongan di pabrik ini akan dihitung berdasarkan jumlah produk yang telah dikemas.

Gaji estimasi: IDR 15.000 per 100 produk selesai dikemas

3. Pengecat

Pengecat memiliki tugas untuk melapisi dan mewarnai produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pabrik. Gaji untuk pekerjaan borongan ini biasanya dihitung berdasarkan jumlah produk yang telah dicat.

Gaji estimasi: IDR 25.000 per 50 produk selesai dicat

4. Penjahit

Bagi pabrik yang berfokus pada industri tekstil, penjahit memiliki peran sangat penting dalam proses pembuatan pakaian. Gaji penjahit borongan biasanya dihitung berdasarkan jumlah pakaian yang telah dijahit atau disewa.

Gaji estimasi: IDR 30.000 per 10 pakaian selesai dijahit

5. Perakit Elektronik

Pekerjaan perakit elektronik mencakup proses perakitan dan pengecekan perangkat elektronik yang diproduksi oleh pabrik. Gaji mereka umumnya dihitung berdasarkan jumlah perangkat elektronik yang telah mereka rakit dan cek.

Gaji estimasi: IDR 50.000 per 20 perangkat elektronik selesai dirakit

Kelebihan dan Kekurangan Kerja Borongan

Kelebihan kerja borongan bagi pekerja adalah:

Motivasi kerja lebih tinggi, karena pekerja akan berusaha meningkatkan produktivitas dan kualitas kerja untuk mendapatkan upah yang lebih besar.
Fleksibilitas waktu kerja, karena pekerja dapat menentukan sendiri jam kerja yang sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka.
Kemandirian dan kreativitas, karena pekerja dapat mengatur sendiri cara kerja yang paling efektif dan efisien untuk mencapai target produksi.

Kelebihan kerja borongan bagi pengusaha adalah:

Penghematan biaya produksi, karena pengusaha hanya perlu membayar upah sesuai dengan jumlah hasil produksi yang dihasilkan oleh pekerja, bukan berdasarkan jam kerja.
Peningkatan produktivitas dan kualitas produksi, karena pekerja akan berusaha memenuhi standar kualitas yang ditetapkan oleh pengusaha untuk mendapatkan upah yang lebih besar.
Pengurangan masalah ketenagakerjaan, seperti absen, telat, mogok, dan lain-lain, karena pekerja akan lebih bertanggung jawab terhadap hasil kerja mereka.

Namun, kerja borongan juga memiliki kekurangan dan risiko bagi pekerja maupun pengusaha.

Kelemahan kerja borongan bagi pekerja adalah:

Tidak ada jaminan pendapatan tetap, karena upah pekerja bergantung pada jumlah hasil produksi yang dicapai oleh pekerja, yang dapat berfluktuasi sesuai dengan permintaan pasar, kondisi pabrik, bahan baku, dan lain-lain.
Tidak ada perlindungan sosial, seperti tunjangan kesehatan, pensiun, cuti, dan lain-lain, karena pekerja tidak dianggap sebagai karyawan tetap oleh pengusaha.
Tidak ada kesempatan untuk meningkatkan keterampilan dan karier, karena pekerja hanya fokus pada satu jenis pekerjaan yang monoton dan tidak mendapatkan pelatihan atau pendidikan lanjutan dari pengusaha.

Kelemahan kerja borongan bagi pengusaha adalah:

Tidak ada kontrol penuh terhadap proses produksi, karena pengusaha tidak dapat mengawasi langsung cara kerja dan perilaku pekerja yang bebas menentukan sendiri jam kerja dan metode kerja mereka.
Tidak ada jaminan ketersediaan tenaga kerja, karena pekerja dapat berpindah-pindah tempat kerja sesuai dengan keinginan dan keuntungan mereka.
Tidak ada hubungan kerjasama yang baik antara pengusaha dan pekerja, karena tidak ada komunikasi yang intensif dan saling percaya antara kedua belah pihak.

Kesimpulan

Pekerjaan borongan di pabrik ini bisa menjadi pilihan bagi mereka yang menginginkan sistem pembayaran yang lebih fleksibel. Dalam sistem borongan, pekerja dapat mengatur lebih bebas waktu kerjanya, namun harus mampu menghasilkan kualitas kerja yang sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh pabrik. Jadi, pastikan Anda memiliki keahlian yang cukup dan dapat bekerja sesuai target sebelum memilih pekerjaan borongan di pabrik.