Materi Pengangguran : Pengertian, Penyebab, Jenis dan Dampaknya – Di Indonesia ini tingkat penganguran kian hari semakin banyak, bagaimana tidak jumlah orang yang mencari kerja tidak sebanding dengan lowongan pekerjaan yang ada, orang yang mencari kerja kian hari semakin banyak.
Hal ini diperparah dengan banyak orang yang tidak memiliki kemampuan atau keterampilan, yang apabila mereka memilikinya maka mereka dapat berwirausaha.
Pengangguran adalah orang yang termasuk dalam angkatan kerja tetapi tidak bekerja. Untuk lebih jelasnya, silahkan baca artikel berikut ini sampai habis.
Daftar Isi Artikel
A. Pengeritan Pengangguran
Pengangguran adalah bagian dari angkatan kerja yang tidak bekerja sama sekali, atau bila bekerja namun kurang dari satu jam dalam waktu satu minggu. Kemudian angkatan kerja terdiri dari dua yaitu orang yang bekerja dan orang yang menganggur.
Penganggur merupakan masalah ketenagakerjaan yang cukup serius, dan perlu diatasi denen memperluas lapangan pekerjaan atau yang lainnya. Pengangguran akan semakin bertambah seiring menyempitnya lapangan pekerjaan dan penambahan jumlah penduduk yang siap bekerja.
Dilansir dari Wikipedia, pengangguran adalah istilah untuk orang yang tidak bekerja sama sekali, sedang mencari kerja, bekerja kurang dari dua hari selama seminggu, atau seseorang yang sedang berusaha mendapatkan pekerjaan yang layak.
B. Materi Beberapa Penyebab Pengangguran
Peningkatan jumlah pengangguran ini disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Tidak ada atau sempitnya lowongan pekerjaan
Penyebab pertama dari banyaknya penganggurran adalah sempitnya lapngan pekerjaan atau tidak adanya lowongan pekerajaan. Diperparah lagi dengan masyarakat yang kurang aktif dalam mencari informasi kerja.
2. Tidak memiliki keterampilan atau tidak memenuhi syarat
Umumnya para industri mencari pekerja yang benar-benar berkualitas, sehinga mereka pasti memiliki syarat-syarat tertentu bagi para calon pegawainya kalau ingin bekerja di pabriknya.
Orang yang tidak memiliki keterampilan atau tidak memenuhi syarat ini, mereka akan cari pekerjaan lagi. Setelah jenuh dengan tidak kunjung dapat kerja, piihan mereka adalah kuliah atau menjadi pengangguran.
3. Tidak ada kecocokan upah
Setiap perusahaan memiliki lingkungan yang berbeda-beda, termasuk dari segi upah. Mungkin perusahaan A dengan perusahaan B upah untuk para pekerjanya tidak sama, bisa jadi besar yang C. Intinya.
Perbedaan tingkat upah ini disebabkan oleh banyak faktor. Tingkat upah yang terlalu rendah pasti kurang diminati oleh para pencari pekerjaan, sebaliknya apabila pencari pekerjaann meminta upah yang besar maka peerusahaan juga enggan untuk memperkejakannya.
4. Keterbatasan Informasi
Informasi lowongan pekerjaan merupakan informasi yang sangat penting bagi para pencari kerja. Di beberapa daerah yang terpencil, sulit sekali mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Tidak hanya itu, perusahaan yang memiliki lowongan pekerjaan pun terkadang tidak menginformasikannya secara luas.
Akibatnya orang yang sedang mencari kerja mereka tidak mengetahui bahwa ada lowongan pekerjaan, sehingga mereka menganggur. Intinya semakin terbatas informasi yang diketahui oleh setiap pihak (baik itu pelamar atau pihak perusahaan) akan membuat semakin lama proses mempertemukan pencari kerja dan lowongan pekerjaan.
5. Tidak memiliki kemauan untuk berwirausaha
Solusi bagi mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan adalah berwirausaha. Namun tidak semua orang mau berwirausaha, entah disebabkan karena tidak punya modal atau memang tidak mau terjun ke dunia wirausaha.
Padahal wirausahawan itu memiliki potensi yang lebih besar bila dibandingkan jadi pekerja, kalau jadi pekerja kita masih ikut dengan orang lain. Tapi kalau jadi wirausaha kita bisa mengembangkan usaha yang kita miliki sampai sukses.
Selain 5 hal di atas, seorang pakar ekonomi yang bernama J.M. Keynes merumuskan penyebab pengangguran sukarela dengan pengangguran terpaksa.
Pengangguran sukarela (voluntary enemployment) terjadi jika ada kesempatan kerja, tetapi orang yang menganggur itu tidak bersedia menerima pada tingkat gaji yang berlaku.
Pengangguran terpaksa (involuntary unemployment) terjadi apabila seseorang bersedia menerima pekerjaan pada tingkat gaji yang berlaku, tetapi pekerjaan itu tidak tersedia.
C. Materi : Macam-macam Pengangguran
1. Pengangguran yang kelihatan (visible unemployment)
Jenis pengangguran yang pertama adalah pengangguran yang kelihatan. Pengangguran yang satu ini disebut juga dengan visible unemployment yang mana pengangguran semacam ini timbul karena disebabkan oleh kurangnya kesempatan kerja (atau dapat juga dikatakan karena penawaran tenaga kerja (orang yang mencari kerja) lebih besar daripada permintaan kerja (lowongan pekerjaan)). Pengangguran kelihatan dibagi menjadi dua macam, yaitu :
- Pengangguran kronis (chronic unemployment) yaitu salah satu jenis visible unemployment yang mana pada pengangguran jenis ini sebagian angkatan kerja sama sekali tidak bekerja.
- Pengangguran musiman (seasonal unemployment) yaitu pengangguran yang terjadi karena musiman. Biasanya terjadi di sektor-sektor pertanian atau perkebunan. Misalnya pada saat menunggu masa panen tiba, berhenti bertani disebakan musim kemarau yang berkepanjangan.
2. Pengangguran tak kentara (invisible unemployment)
Macam pengangguran yang kedua adalah invisible unemployment atau pengangguran tak kentara. Pengangguran jenis ini biasanya terjadi di sektor-sektor pertanian, yang mana tambahan tekana kerja tidak akan berpengaruh pada hasil produksi dan tidak dapat meningkatakan hasil produksi karena tidak disertai dengan penambaan lahan pertanian.
3. Pengangguran potensial
Pengangguran ini terjadi apabila para pekerja ditarik ke sekktor lain, yang juga tidak akan mengurangi hasil produksi. Hal ini disebabkan terjadi perubahan-perubahan dalam teknik produksi, meteode produksi, dan tenaga manusia diganti dengan mesin, sehingga para pekerja di kurangi karena sudah digantikan oleh mesin. Dan pekerja yang disebabkan oleh hal semacam ini disebut pengangguran potensial.
Materi : Jenis pengangguran berdasarkan penyebabnya
Berdasarkan penyebabnya, pengangguran dapat dikelompokkan menjadi enam, yaitu :
1. Pengangguran struktural
Pengangguran struktural terjadi karena berubahnya struktur ekonomi yang umumnya terjadi di negara-negara berkembang.
Dimana negara-negara yang sedang berkembang tersebut berusaha untuk melakukan ekspansi atau pengembangan dan pembangunan sektor industri sehingga terjadi peralihan dari agraris ke sektor industri.
Masa peralihan ini menimblkan kesulitan untuk mempersiapkan tenaga kerja dari agraris ke industri, karena membutuhkan ketrampilan dan keahlian di bidang industri sehingga timbulah pengangguran.
2. Pengangguran friksional
Pengangguran friksional terjadi karena adanya kesulitan temporer dalam mempertemukan pencari kerja dengan lowongan kerja, yang disebabkan oleh :
- Sulitnya mencari informasi lowongan pekerjaan, atau juga bisa disebabkan oleh pencari pekerja yang kurang berusaha dalam mencari lowongan pekerjaan
- Kondisi geografis yang sulit dan tidak mendukung
- Proses rekrutment yang panjang sehingga para pencari kerja harus menunggu dalam waktu yang lama
3. Pengangguran musiman
Pengangguran musiman ini terjadi karena disebabkan oleh terjadinya pergantian musim. Biasanya terjadi pada sektor pertanian, ekstraktif dan industri.
Pada sektor pertanian terjadi pada sawah tadah hujan sehingga pada musim kemarau petani tersebut terpaksa harus mengganggur karena sawahnya tidak dapat mendapat air seperti pada saat musim hujan.
Pada ekstraktif terjadi pada nelayan, di mana pengangguran terjadi pada waktu musim angin sehingga banyak nelayan yang tidak melau. Pada, industri terjadi pada industri yang bahan bakunya hanya terdapat pada musim tertentu, misal saja pabrik gula.
4. Pengangguran teknologi
Pengangguran tekhnologi terjadi karena banyak perusahaan yang mengganti tenaga kerja dengan robot-robot atau mesin yang lebih canggih dan cepat dalam pengerjaan.
Sehingga banyak tenaga kerja yang di PHK karena sudah tidak dibutuhkan lagi, dengan digantinya manusia dengan robot maka perusahaan akan lebih irit dan efisien dalam jangkan panjang.
Orang yang di PHK karena sudah digantikan oleh mesin dan menganggur disebut pengangguran tekhnologi.
5. Pengangguran deflasioner (Deflationary Unemployment)
Pengangguran deflasioner terjadi karena lowongan pekerjaan terlalu sedikit dibandingkan dengan jumlah pencari kerja. Bisa juga dikatan dengan jumlah lowongan pekerjaan tidak sebanding dengan jumlah pencari kerja, yang mana jumlah pencari kerja ini lebih banyak daripada lowongan pekerjaan yang tersedia.
Semakin bertambahnya jumlah penduduk, maka pencari kerja akan semakin banyak sementara itu peningkatan jumlah lowongan pekerjaan tidak secepat peningkatan jumlah pencari kerja, sehingga banyak orang yang menganggur. Pengangguran jenis ini disebut dengan pengangguran deflasioner.
6. Pengangguran voluntary (voluntary unemployment)
Pengangguran voluntary unemployment terjadi karena faktor dari diri tenaga kerja yang memilih untuk tidak bekerja walaupun masih mempunyai kemampuan untuk bekerja.
Misalnya, pada orang yang mempunyai warisan atau tabungan yang banyak sehingga tidak habis dalam 7 turunan, he he.
D. Materi : Dampak Pengangguran
Pengangguran dapat berdampak bagi pencari kerja dan masyarakat. Dan berikut ini beberapa dampak karena adanya pengangguran.
1. Dampak pengangguran bagi pencari kerja
- Tingkat kemaksuran yang dinikmati lebih rendah dari tingkat kemakmuran yang mungkin dinikmati
- Kehidupan sosialnya negatif, seperti kehilangan kepercayaan diri dan malu apabila ditanya oleh orang lain.
- Pengangguran yang terlalu lama akan menyebabkan pengangguran kehilangan keterampilan dalam bekerja.
2. Dampak pengangguran bagi masyarakat
- Meningkatkan tingkat kriminalitas, dengan pengangguran maka tidak sedikit yang memilih melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang misal banyak pencopetan, penjambretan, pencurian, dan lain sebagianya.
- Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat
- Kekacauan sosial dan politik seperti banyak demonstrasi dan perebutan kekuasaan
- Menganggu apabila pengangguran tersebut melakukan tindakan seperti mabuk-mabukan, judi dan lain sebaginya.
3. Dampak pengangguran bagi produsen
Semakin besar jumlah tenaga kerja yang tidak dapat dimanfaatkan maka akan semakin besar pula rencana produksi yang tidak dapat terealisir. Ini merupakan kerugian besar bagi perusahaan.
4. Dampak pengangguran bagi pemerintah
Pengangguran merupakan bentuk pemborosan yaitu pemborosan sumber daya dan kesempatan. Pada akhirnya akan mempengaruhi perhitungan pendapatan nasional.
Demikian materi pengangguran yang terdiri dari beberapa bagian seperti pengertian, penyebab, macam hingga dampaknya. Selanjutnya bisa membaca artikel berikut ini :
1. 50 Kata Motivasi Kerja Karyawan, Saatnya Semangat Bekerja
2. Masalah-masalah Ketenagakerjaan
3. 30+ Tips Cepat Dapat Kerja Dalam 1 Minggu