pengertian amortisasi

Pengertian Amortisasi dan Contoh Kasusnya

Diposting pada 1,503 views

Apa itu Amortisasi? – Adanya prosedur akuntansi yang dilakukan secara bertahap ternyata mampu meningkatkan beberapa aspek terkait biaya dan nilai pada aktivanya. Hal ini dilakukan karena tergantung dengan seberapa lama manfaat dan aktiva, sehingga akan tergantung juga kepada pengertian amortisasi.

Amortisasi merupakan kegiatan yang bisa mengurangi hutang dengan membayarnya melalui nilai biaya, pembayaran pokok, serta bunga yang dihasilkan dengan teratur. Hal ini juga akan berpengaruh kepada pinjaman terbayar. Simak ulasan berikut untuk penjelasan lebih lanjut.

Pengertian Amortisasi

Amortisasi merupakan prosedur akuntansi yang memiliki beberapa tahapan untuk mengurangi nilai aset dan biayanya, sehingga aktiva tak berwujud ini bisa bertahan dengan umur ekonomi yang terbatas. Hal ini juga akan berpengaruh kepada pembebanan teratur sampai pendapatan ideal.

Banyak perusahaan yang melakukan prosedur tersebut karena mampu memberikan arahan jelas terkait penghapusan aset, sehingga hal ini sering menimbulkan amortisasi terhadap beberapa nilai biaya yang harus dibayarkan oleh perusahaan berdasarkan jumlah pembeliannya atau nilai obligasinya.

Pengertian Dana Amortisasi

Ada aspek lain yang mendukung prosedur akuntansi di atas dengan adanya amortization fund. Hal ini merupakan salah satu pengumpulan dana yang dilakukan secara rutin utnuk mengurangi beban amortisasinya, sehingga mencapai tujuannya dengan menggambarkan nilai penjualan sempurna.

Apa Beda Amortisasi dengan Deplesi dan Depresiasi?

1. Deplesi

Deplesi merupakan biaya dari pengurangan aset mutlak terhadap beberapa manfaat yang dihasilkan dengan tepat guna. Contohnya bisa diamati dari adanya kendaraan, ATK, atau beberapa fasilitas yang bisa menunjang kebutuhan kerja dengan baik.

Hal ini tentunya akan membuat biaya mengalami penyusutan di beberapa aspke pertambangannya, sehingga prosedur akuntansi akan mengalami penyusutan juga, dan membuat nilai aktivanya tidak akan sesuai dengan target yang telah ditentukan perusahaan.

2. Depresiasi

Depresiasi merupakan salah satu bagian dari pengertian amortisasi yang berfungsi untuk mengarahkan dana kepada aset tetap. Meski akan terjadi penyusutan yang sama, namun akan ada masa manfaat yang sesuai dengan umur ekonomis aset tersebut.

Hal ini juga akan bergantung kepada penyusutan nilai dan aset, sehingga prosedur akuntansinya tidak bisa dilakukan secara sembarang. Harus ada perhatian lebih dalam melakukan perubahan serta pergeseran fungsi ketika pelaksanaan prosedurnya.

Bidang Yang Cocok Menggunakan Amortisasi

Jika Anda sudah mengetahui pengertian amortisasi, saatnya untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan berbisnis Anda. Hal ini bisa menjadi nilai atas aset yang tak terwujud seperti biaya pengeluaran dan lain sebagainya seperti penjelasan lebih rinci berikut ini.

1. Bidang Usaha pada Kehutanan

Bidang usaha di wilayah kehutanan merupakan salah satu elemen yang bisa diperhatikan dalam menggunakan prosedur amortisasi. Hal ini akan meliputi beberapa kawasan hutan seperti sumber daya alam, hasil hutan, hingga potensi sumber daya manusianya.

Bidang usaha ini memiliki potensi yang besar karena aka nada momen produksi berkali-kali, sehingga keuntungan yang didapat akan berlimpah, dan ada beberapa tanaman yang bisa memproduksi lebih dari sekali dalam setahun.

2. Bidang Usaha Perkebunan

Bidang usaha perkebunan tentunya akan berbeda dengan kawasan hutan karena potensi alam yang diolahnya. Biasa perkebunan memiliki beberapa aspek lebih beragam karena akan ada sumber daya alam yang bisa direkayasa.

Bidang perkebunan juga bisa berupa tanaman keras yang memiliki definisi supaya sumber dayanya bisa di produksi berkali-kali, tentunya dengan variasi yang berbeda. Sehingga, hasilnya akan sama dengan menghasilkan produksi lebih dari satu tahun.

3. Bidang Peternakan

Bidang ini tentunya merupakan elemen usaha yang lebih menarik dan beragam dengan mengelola binatang sebagai sumber utama produksi. Bidang ini tentunya bisa menghasilkan produksi berkali-kali dan banyak orang yang melakukannya.

Hal ini tentunya akan berkaitan dengan amortisasi karena pengeluaran yang dilakukan merupakan harta tidak terwujud. Pengeluarannya juga akan berhubungan dengan beberapa bidang usaha lainnya, sehingga akan menghasilkan produksi besar-besaran.

Metode secara Fiskal dalam Amortisasi

1. Metode Garis Lurus

Metode garis lurus merupakan cara yang bisa digunakan untuk memperhitungkan beberapa prosedur dari amortisasi. Hal ini akan berhubungan dengan harta tak terwujud, sampai beberapa bagian yang dilakukan dalam cara penerapan tarif amortisasinya.

Hal ini juga akan berhubungan dengan pengeluaran, sehingga metodenya harus bisa memperhitungkan keuntungan dan kerugian dalam suatu perhitungan dalam periode tertentu. Metode ini juga akan berhubungan dengan manfaat yang akan atau telah ditetapkan.

2. Metode Saldo Menurun

Metode saldo menurun merupakan salah satu dari pengertian amortisasi yang harus dipahami secara menyeluruh. Hal ini karena akan ada momen dimana menghitung amortisasinya harus sesuai dengan bagain yang telah menyusut dalam beberapa asetnya,

Di samping itu, harus ada cara penerapan yang jelas terkait tarif dan beberapa nilai dari sisa cash flow, sehingga ada nilai sisa buku yang bisa dimanfaat pada akhir masa. Hal ini akan bisa diamortisasikan secara general tanpa memilah terlebih dahulu.

Kedua penggunaan metode tersebut tentunya bisa dilakukan sesuai kebutuhan perusahaan. Hal ini juga akan berhubungan dengan azas dan konsistensinya. Pengeluarannya juga harus diperhatikan dalam menentukan operasi komersil di kemudian hari.

Contoh Kasus Amortisasi

1. Sebuah perusahaan mempunyai dana pinjaman sebesar Rp10.000.000,00 untuk setiap tahunnya. Kemudian akan ada perhitungan lebih lanjut dalam menentukan pengeluarannya. Maka perusahaan bisa dianggap telah melakukan amortisasi dengan persentase yang jelas.

2. Perusahaan garmen mempunyai royalti atas produk dan mesinnya selama 15 tahun. Jika perusahaan ini memiliki dana Rp250.000.000,00 untuk mengembangkan produknya, maka akan ada 10% persennya untuk dana yang dicatat per tahunnya.

Perbedaan Amortisasi dengan Akuntansi

1. Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah sebuah aktivitas yang akan berhubungan dengan proses meringkas, mencatat, menghitung, mengelompokan, dan memberikan informasi terkait data pendanaan transaksi sebuah kegiatan dalam perusahaan. Hal ini penting adanya supaya tidak terjadi korupsi.

Hal ini juga tentunya akan berkaitan dengan seluruh aktivitas keuangan dan aspek finansial lainnya, sehingga akan mempermudah pelakunya dalam menentukan evaluasi sampai pengontrolan dana yang sudah digunakan, atau telah digunakan.

Akuntansi juga akan pasti digunakan dalam setiap proses kegiatan transaksi, sehingga laporannya harus dibentuk dengan data akurat, karena akan mempengaruhi berbagai macam tujuan perusahaan dan keputusan yang akan diambil kedepannya.

2. Pengertian Amortisasi dalam Penggunaannya

Amortisasi pada penggunaannya akan mengarah kepada susunan prosedur yang sesuai dengan manajerialnya. Hal ini akan membuat pembuatnya menyusun tahapan dalam menyusutkan nilai biaya dengan beberapa cara.

Hal ini juga akan berkaitan dengan pengalokasian yang berbeda dengan akuntansi, sehingga fokusnya hanya kepada alokasi biaya aktiva dan bisa diatur lebih teratur dengan menentukan pengurangan kewajiban pokok, pengertian inilah yang membedakannya dengan akuntansi.

Pengertian amortisasi tentunya akan lebih luas jika Anda membaca sesuai teori dan konstitusi yang ada. Maka, Anda harus mengkaji lebih dalam terkait potensi dan penyusutan nilai biaya untuk mengurangi resiko kesalahan dalam perhitungan dananya.

Baca juga artikel terkait “Pengertian Amortisasi” :

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, Teknologi Digital dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.