Pengertian Buku Digital – Pada zaman yang serba digital seperti sekarang ini, berbagai produk teknologi telah berhasil mengubah pola hidup sekaligus gaya hidup masyarakat. Perubahan pola hidup tersebut cenderung ke arah positif, yakni lebih memudahkan masyarakat dalam melakukan suatu aktivitas.
Tak terkecuali pada aktivitas literasi yang berupa membaca buku. Jika melihat pada masa lampau, untuk membaca buku itu harus menuju ke perpustakaan terlebih dahulu. Selain itu, buku-buku yang berbentuk fisik juga tak jarang memiliki ukuran besar sehingga sulit untuk dibawa kemana-mana. Nah, dalam zaman digital seperti saat ini, bentuk buku pun juga turut berkembang menjadi sesuatu digital yang lebih mudah untuk dibawa kemana-mana.
Keberadaan buku digital pada era ini seolah telah menjadi kebutuhan dan masuk dalam pola hidup, terutama sejak terjadi pandemi Covid-19. Yap, sejak pandemi Covid-19 tersebut banyak sektor kehidupan menjadi berubah, tak terkecuali sistem pendidikan. Supaya pendidikan dapat tetap berjalan pada masa pandemi, masyarakat secara serentak memulai Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang mengutamakan penggunaan Zoom, Google Meet, hingga Google Classroom.
Nah, pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) tersebut tentu saja akan memanfaatkan buku digital (electronic book/ e-book) dalam proses pembelajarannya. Hal tersebut karena keberadaan teknologi buku digital ini dapat disimpan di smartphone masing-masing dan mudah dibawa kemanapun.
Lalu sebenarnya, apa sih buku digital itu? Apakah keberadaan buku digital akan sama penggunaannya dengan buku fisik pada umumnya?
Nah, supaya kamu tidak bingung akan materi buku digital ini, yuk simak ulasan berikut ini!
Apa Itu Buku Digital?
Buku digital atau electronic book (e-book) adalah bentuk digital dari sebuah buku fisik (cetak). Apabila dalam sebuah buku fisik pada umumnya, terdiri atas setumpuk kertas berisikan tulisan dan gambar yang kemudian dijilid menjadi bentuk buku, maka pada buku digital ini tidak berbentuk demikian. Dalam buku digital cenderung hanya berisikan tulisan, gambar, bahkan ada juga audio hingga video yang dapat diputar sewaktu-waktu.
Buku digital (e-book) ini hanya dapat dibaca melalui alat tertentu, yakni melalui komputer, tablet, laptop, dan smartphone, menggunakan aplikasi tertentu yang disebut dengan e-reader.
Apa Itu e-Reader?
E-reader atau ebook reader ini merupakan alat atau media untuk membaca buku digital dalam berbagai versi. Keberadaan e-reader pada zaman sekarang ini seolah telah menyatu dengan smartphone yang canggih, sehingga tanpa menggunakan aplikasi tertentu, buku digital dapat langsung dibaca.
Bagaimana Perkembangan Buku Digital dan e-Reader?
Banyak spekulasi mengenai awal perkembangan dari buku digital ini. Pertama adalah keberadaan buku digital atau e-book ini telah ada sejak tahun 1971 yang dicetuskan oleh Michael Hart. Kala itu, Michael Hart memulai usaha digitalisasi buku-bukunya dalam sebuah proyek khusus bernama Project Gutenberg.
Kemudian, menurut Reynolds dan Derose (1992), sosok yang pertama kali mendefinisikan buku digital pada tahun 1976 adalah Andries Van Dam. Pada saat itu, Van Dam tengah mengembangkan sistem pengeditan hypertext (HES) untuk dapat membaca teks dari layar komputer. Beliau kemudian mencetuskan istilah e-book untuk menyebut buku digital, seperti saat sekarang ini.
Keberadaan buku digital atau e-book yang diperuntukkan untuk khalayak umum semakin berkembang, dimulai sejak tahun 1981. Pada kala itu, Random House menerbitkan sebuah Electronic Thesaurus yang merupakan buku digital pertama. Sayangnya, kemunculan Electronic Thesaurus ini justru mendapatkan respon kurang positif terutama dari dunia perpustakaan. Penyebabnya adalah adanya keterbatasan fasilitas teknologi informasi di kebanyakan perpustakaan dan pemanfaatannya juga belum besar dirasakan oleh banyak orang.
Kemudian pada tahun 1991, sebuah perusahaan elektronik dari Jepang, Sony, meluncurkan sebuah media digital yang dapat digunakan untuk membaca CD (Compact Disk) bernama Data Discman. Sejak saat itulah, masyarakat banyak menggunakan Discman portable untuk mendengarkan lagu-lagu dari CD.
Lalu pada tahun 1997, terdapat peluncuran PDA (Personal Digital Assistant) yang turut menjadi tonggak sejarah perkembangan buku digital sekaligus e-reader oleh pihak Palm. Hal tersebut kemudian disusul oleh munculnya Rocket eBook pada tahun 1998 dan eBookman.
Era buku digital tersebut belum banyak dikenal oleh para pustakawan Indonesia, karena pada saat itu mereka masih disibukkan dengan berbagai peningkatan terutama pada otomasi perpustakaan. Selain itu, pengadaan bahan untuk perpustakaan juga masih terbatas, kalaupun ada, itu hanya dilakukan oleh sebagian kecil perpustakaan di Indonesia.
Bahkan keberadaan e-journal dan buku digital baru diminati oleh masyarakat Indonesia setelah tahun 2004. Perusahaan database pertama yang memasarkan ebook dan e journal di Indonesia adalah Enche Sdn, tetapi kurang berhasil sebab saat itu kebanyakan pustakawan Indonesia belum mengenal produk informasi digital.
Nah, dari perkembangan yang ada tersebut akhirnya membuahkan hasil, terutama pada era sekarang ini yang menjadikan buku digital sebagai bagian dari pola hidup, apalagi sejak terjadinya pandemi Covid-19. Pemasaran buku digital biasanya dalam bentuk koleksi database, sehingga kita harus membelinya dalam jumlah tertentu.
Namun, ada juga yang dipasarkan secara satuan sehingga kita hanya perlu mengunduh dan membayarnya dengan harga tertentu. Tidak hanya itu, ada juga buku digital yang pembelinya hanya membayar satu kali untuk dapat mengaksesnya seumur hidup.
Untuk perkembangan e-reader, saat ini sudah terdapat media tertentu yang khusus untuk membaca buku digital, yakni Kindle.
Apa Fungsi dari Sebuah Buku Digital?
1. Sebagai Alternatif Media Belajar
Berbeda dengan buku cetak, buku digital dapat memuat konten multimedia yang ada di dalamnya, sehingga dapat menyajikan bahan ajar secara lebih menarik dan membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
2. Sebagai Media Berbagi Informasi
Dibandingkan dengan buku cetak, buku digital dapat disebarluaskan secara lebih mudah, baik melalui media seperti website, classroom, email dan media digital yang lain. Bahkan, seseorang dengan mudah dapat menjadi pengarang serta penerbit dari buku yang dibuatnya sendiri.
Apa Tujuan Dari Keberadaan Sebuah Buku Digital?
1. Memberikan kesempatan bagi pembuat konten untuk lebih mudah berbagi informasi
Keberadaan buku digital dinilai memudahkan penggunanya terutama pembuat konten supaya lebih mudah dalam membagikan informasi dengan cara yang lebih menarik dan interaktif.
Melalui pembuatan konten dalam bentuk digital, pengarang tidak perlu mendatangi penerbit untuk menerbitkan bukunya. Dirinya hanya cukup berkunjung ke salah satu laman toko buku daring dan mendistribusikan bukunya secara mandiri.
2. Melindungi informasi yang disampaikan
Berbeda dengan buku fisik yang dapat rusak, basah, ataupun hilang, buku digital yang berupa data di komputer justru dapat terlindungi dari masalah-masalah tersebut. Apabila data tersebut hilang, pengguna dapat dengan mudah mencari penggantinya baik dari internet maupun meminta kembali pada pembuat buku.
3. Mempermudah proses memahami materi ajar
Melalui penggunaan perangkat lunak buku digital, seorang guru dapat memberikan catatan tertentu pada materi, mencari kata atau kalimat tertentu dalam materi, menampilkan file multimedia (audio dan video) yang dapat diputar untuk memperkaya konten buku.
Hal tersebut sangat membantu siswa memahami materi ajar dengan lebih baik dan lebih cepat.
Apa Saja Format yang Digunakan Dalam Sebuah Buku Digital?
Sebuah buku digital tidak sembarang menggunakan format, karena berbeda format maka akan berbeda pula aplikasi untuk membukanya terutama di komputer, laptop, tablet, dan smartphone.
1. PDF (Portable Document Format)
Format buku digital ini pun mudah dibuat dengan program-program yang biasa digunakan di komputer atau laptop. Format file PDF biasanya akan dibuka dengan menggunakan aplikasi Adobe Acrobat Reader atau FoxIt Reader.
Namun sayangnya, teks dalam beberapa format file PDF sering kali tidak bisa berubah mengikuti ukuran layar yang kecil. Apalagi jika dibuka dengan menggunakan Kindle, Sony Reader atau iPhone. Apabila dipaksakan, kamu harus memperbesar tampilan buku berbentuk digital atau menggunakan scroll ke kanan dan ke kiri supaya dapat membaca baris-baris teks.
2. EPub (Electronic Publication)
Format ini menjadi format standar yang digunakan untuk buku berbentuk digital. Saat ini, ePub justru semakin populer karena telah didukung oleh banyak alat. Format ePub dapat dibuka dengan beragam eReader seperti iPhone, iPod Touch, iPad, hingga Sony Reader dan beberapa alat lainnya. Selain itu, format ePub juga dapat dibuka pada beragam sistem operasi dengan bantuan aplikasi tertentu.
Keunggulan format buku berbentuk digital ini adalah ukurannya yang relatif kecil dan tampilan halaman yang dinamis. Format ini mampu menyesuaikan dengan ukuran layar alat yang menampilkannya dan dilengkapi dengan daftar isi yang memudahkan akses pembacanya.
EPUB mengacu kepada standar XHTML dan XML. Spesifikasi untuk EPUB dapat ditemukan di situs web IDPF, Adobe, Barnes & Noble, dan Apple yang mana masing-masing memiliki DRM mereka sendiri. Format tersebut tidak kompatibel antara satu dengan yang lainnya. Saat ini sudah ada versi terbaru yaitu ePub 3, tetapi belum digunakan secara luas oleh masyarakat.
3. DjVu
Format buku digital ini dikhususkan untuk dokumen-dokumen hasil scan. Kelebihan format DjVu adalah mampu menyimpan dan menampilkan hasil scan dengan resolusi tinggi (300-400 DPI). Selain itu, ukuran file yang dihasilkan juga relatif kecil walau terdiri dari banyak image di dalamnya. Ukuran file DjVu bahkan lebih kecil dari format file JPEG dengan kualitas yang sama. http://microcyber2.blogspot.com/
Untuk membuka file dalam format DjVu pada PC (Personal Computer) atau piranti eReader, biasanya akan membutuhkan aplikasi pendukung seperti aplikasi DjView, Okular atau Evince untuk Linux, VuDroid untuk Android, dan Stanza untuk iPhone/ iPad.
4. Mobipocket
Format buku digital Mobipocket ini menggunakan ekstensi .prc atau .mobi. Format Mobipocket ini selama beberapa tahun telah menjadi format buku digital yang paling populer untuk membaca buku via PDA atau Smartphone (Windows Mobile, Blackberry, Palm OS, Symbian, dan PocketPC).
Kelebihan format buku digital ini adalah huruf-huruf pada buku berbentuk digital jelas terbaca dan tersusun rapi dalam paragraf-paragraf sehingga tidak membuat mata lelah meskipun membaca buku pada piranti dengan layar berukuran kecil.
Selain itu, format file ini ringan sehingga tidak mengkonsumsi banyak power baterai. Untuk membuka file berekstensi .prc, diperlukan aplikasi pendukung yang bernama Mobireader.
5. CHM (Compressed HTML)
Format ini sering digunakan untuk file bantuan Windows. Hal ini telah menjadi sangat populer untuk distribusi teks dan bahan pendukung lainnya melalui Web.
Apa Kelebihan dari Keberadaan Buku Digital dan e-Reader?
Kelebihan dari keberadaan buku digital beserta e-reader telah banyak dirasakan oleh khalayak umum terutama ketika terjadi pandemi Covid-19 ini, terutama untuk menunjang kegiatan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Nah, berikut adalah uraian dari beberapa kelebihan yang dimiliki oleh keberadaan buku digital dan e-Reader.
1. Kegunaan (Usability)
Apabila melihat dari kegunaannya, buku digital tidak berbeda dengan buku konvensional, yaitu sama-sama memberikan informasi atau pengetahuan kepada pembacanya. Hanya saja, buku digital tidak membutuhkan ruang yang luas untuk meletakkannya. Buku digital juga dapat dibaca dimanapun seperti halnya buku biasa.
Apalagi, melalui penggunaan e-reader, buku digital juga dapat diberikan penanda seperti layaknya buku biasa yang ditandai dengan stabilo. Zambarbieri D & Carniglia E. (2012) turut menyebutkan bahwa dibandingkan dengan buku konvensional, buku digital dapat diperbarui dengan mudah, koreksi kesalahan dan penambahan informasi juga dapat terjadi dalam waktu yang lebih cepat dibandingkan dengan buku konvensional.
2. Kemudahan Baca (Readability)
Dalam hal ini, buku digital tentu saja mudah untuk dibaca daripada buku konvensional, terutama ketika kita tengah berada dalam ruangan yang memiliki pencahayaan minim. Tidak hanya itu saja, melalui aplikasi e-reader tertentu, tulisan di buku digital dapat diubah sesuai dengan besaran huruf dan jenis huruf sesuai dengan keinginan hati kita.
Apalagi, saat ini sudah banyak buku digital yang tidak hanya berisikan tulisan dan gambar saja, tetapi juga dengan audio dan video. Melalui kelebihan itulah menjadikan pembaca lebih mudah untuk belajar, terutama dengan menggunakan buku digital sebagai media pembelajaran.
3. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)
Kelebihan selanjutnya yang dimiliki oleh buku digital adalah kita mudah untuk mendapatkannya, karena tidak perlu untuk datang ke toko buku atau mengunjungi perpustakaan secara langsung. Dengan begitu, kita akan menghemat biaya ongkos perjalanan untuk memperoleh buku yang hendak kita cari.
Apalagi saat ini sudah banyak buku digital yang pembayarannya hanya satu kali saja untuk akses selamanya.
Apa Kekurangan dari Keberadaan Buku Digital dan e-Reader?
1. Terhalang Oleh Format Buku
Tidak seperti buku konvensional yang tinggal membaca begitu saja, untuk buku digital ini kita harus menyesuaikan format file-nya dengan aplikasi e-reader yang ada di smartphone atau laptop kita. Apalagi kita sudah mengetahui bahwa format file buku digital itu beragam dan perangkat pendukung untuk membukanya juga tidak sama antara satu dengan yang lainnya.
2. Ketergantungan Pada Baterai Alat Baca
Berhubung kita menggunakan perangkat pendukung tertentu untuk membaca buku digital, baik itu komputer, laptop, tablet, hingga smartphone sekalipun, pasti mengandalkan baterai. Apalagi saat kita tengah asik membaca novel dalam bentuk digital, kemudian ada pemberitahuan bahwa baterai smartphone telah habis, pasti kita akan kecewa bukan? Meskipun sebenarnya aktivitas membaca tersebut dapat diteruskan ketika baterai smartphone kita telah terisi penuh, tetapi euforia-nya akan terasa berbeda.
Apa Saja Aplikasi Untuk Membaca Buku Digital Melalui Komputer?
Terutama untuk format ePub, pasti membutuhkan aplikasi khusus sebagai alat baca, terutama ketika tengah membacanya melalui komputer.
Pada komputer maupun laptop yang menggunakan sistem operasi Microsoft Windows, dapat menggunakan perangkat lunak seperti Calibre eBook Viewer, dan Azardi. Kemudian pada sistem operasi Apple Mac Os, dapat menggunakan perangkat lunak seperti iBooks, Calibre eBook Viewer, dan Azardi. Sementara itu, pada sistem operasi Linux, dapat menggunakan perangkat lunak Okular, Calibre eBook Viewer ,dan Azardi.
Nah, itulah ulasan mengenai pengertian buku digital beserta kelebihan dan kekurangannya. Diingat-ingat lagi, apakah kamu sering menggunakan buku digital ini dalam melakukan aktivitas literasi? Jika iya, itu adalah contoh langsung dari kemajuan teknologi yang memudahkan aktivitas manusia sehari-hari.