Pengertian Ikhtiar dan Usaha – Setiap orang Islam wajib percaya kepada qadha’ dan qadar Allah. Tetapi, ajaran Islam menganjurkan agar orang wajib berihtiar atau berusaha dalam kehidupannya sehari-hari.
Begitu juga dalam segala usaha untuk mencapai kebahagiaan di akhirat, orang harus berusaha semaksimal mungkin, baik dengan beribadah, berdoa maupun dengan beramal sholeh,
Pengertian Ikhtiar atau Usaha
Ikhtiar adalah berusaha dengan sungguh-sungguh dan penuh keyakinan serta semangat. Sedangkan usaha adalah yang kita lakukan untuk mencapai tujuan.
Secara definisi ikhtiar adalah suatu langkah atau perbuatan manusia untuk mencapai apa yang diinginkannya atau yang dicita-citakannya. Dalam berikhtiar, manusia tidak perlu memikirkan tentang takdir yang akan berlaku pada dirinya.
Sebab setiap orang tidak mungkin akan mengetahui nasibnya di masa yang akan datang. Yang terpenting bagi seorang manusia yaitu berikhtiar dengan sekuat tenaga, tidak boleh berpangku tangan, atau menunggu takdir yang baik.
Perbedaan Ikhtiar dan Usaha
Usaha dan ikhtiar adalah dua konsep yang sering digunakan dalam konteks keberhasilan, motivasi, dan pencapaian tujuan. Namun, apakah Anda tahu apa perbedaan antara usaha dan ikhtiar? Apakah keduanya sama atau berbeda? Bagaimana cara mengukur usaha dan ikhtiar yang kita lakukan? Artikel ini akan membahas perbedaan usaha dan ikhtiar dalam bentuk tabel, serta memberikan contoh dan tips untuk meningkatkan keduanya.
Usaha adalah segala sesuatu yang kita lakukan untuk mencapai tujuan yang kita inginkan. Usaha melibatkan aktivitas fisik, mental, emosional, dan spiritual yang berorientasi pada hasil. Usaha bisa diukur dengan menggunakan indikator seperti waktu, energi, sumber daya, kualitas, kuantitas, dan efektivitas.
Ikhtiar adalah sikap mental yang menunjukkan kesungguhan, ketekunan, dan kepercayaan diri dalam melakukan usaha. Ikhtiar melibatkan keyakinan, niat, doa, harapan, dan optimisme yang berorientasi pada proses. Ikhtiar bisa diukur dengan menggunakan indikator seperti motivasi, komitmen, kesabaran, ketabahan, dan konsistensi.
Berikut adalah tabel yang membandingkan usaha dan ikhtiar dalam beberapa aspek:
Aspek | Usaha | Ikhtiar |
---|---|---|
Definisi | Segala sesuatu yang kita lakukan untuk mencapai tujuan | Sikap mental yang menunjukkan kesungguhan dalam melakukan usaha |
Orientasi | Hasil | Proses |
Indikator | Waktu, energi, sumber daya, kualitas, kuantitas, efektivitas | Motivasi, komitmen, kesabaran, ketabahan, konsistensi |
Contoh | Belajar keras untuk ujian | Percaya diri dan berdoa sebelum ujian |
Tips | Tentukan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) | Jadikan tujuan sebagai visi dan misi hidup |
Dari tabel di atas, kita bisa melihat bahwa usaha dan ikhtiar adalah dua hal yang saling melengkapi dan tidak bisa dipisahkan. Kita perlu melakukan usaha dengan ikhtiar, dan melakukan ikhtiar dengan usaha. Keduanya merupakan faktor penting untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan dalam hidup.
Dalil Tentang Ikhtiar dan Usaha
Allah swt telah berfirman bahwa nasib suatu kaum/umat akan berubah apabila umat/kaum itu sendiri yang merubahnya. Dan berikut ini ayatnya :
Allah swt berfirman yang artinya :
Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum, sehingga mereka itu mengubah nasibnya sendiri. (Q.S. Ar-Ra’ad ayat 11).
Dalam ayat lain Allah swt juga berfirman yang isinya agar hamba-Nya banyak bekerja atau berikhtiar, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Quran Surat At-Taubah ayat 105 yang artinya :
Dan katakanlah (Hai Muhammad). Bekerjalah kamu semua. Maka Allah dan Rasul-Nya serta orang mukmim akan melihat hasil pekerjaanmu.
Di ayat lain Allah swt berfirman yang artinya :
…..Sesungguhnya Aku tidak akan menyia-nyiakan amal orang yang beramal di antaramu, baik laki-laki atau perempuan. (Q.S. Ali-Imran ayat 195)
Dalam Q.S. An-Najm ayat 39-41 Allah swt berfirman :
Dan bawha tiadalah yang akan diperoleh manusia hanyalah sekadar hasil usahanya. Usahanya itu akan dilihat, kemudian akan diberikan padanya ganjaran sepenuhnya.
Di samping berusaha dengan segala daya dan kekuatan fisik, orang-orang beriman hendaknya juga berikhtiar secara batin yaitu dengan jalan berdoa dan memohon kepada Allah set Tuhan Yang Maha Menentukan Qadha dan Qadar bagi semua makhluknya.
Dipandang dari segi ini, maka berdoa dapat menggerakkan ikhtiar manusia secara fisik. Apalagi Allah swt telah menjanjikan bahwa siapa di antara hamba-hamba-Nya yang berdoa dengan yakin dan ikhlas pasti akan dikabulkan-Nya. Dalam Al-Quran surat Al-Mukmin ayat 60 Allah swt berfirman :
… Berdoalah kamu kepada-Ku, niscaya Aku mengabulkan permohonanmu
Dalam berikhtiar, Islam mengajarkan agar jangan lekas menyerah. Apabila mencapai sesuatu sesuai degan keinginan, maka bersyukurlah kepada Allah swt. Tetapi apabia mengalami kegagalan, maka pelajarilah lebih dahulu sebab-sebab kegagalan itu.
Kemudian usahakan perbaikan-perbaikannya, sehingga kegagalan itu tidak terulang kembali. Anggaplah kegagalan itu hanya merupakan kesuksesan yang tertunda, dan sebagai orang mukmin kita tidak boleh cepat putus asa sebagaimana Firman Allah swt dalam Q.S. Yusuf ayat 87 yang artinya :
….Dan janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah.
Oleh karena itulah manusia diwajibkan untuk berusaha dan berikhtiar dengan sungguh-sungguh. Tidak boleh malas, karena menunggu takdir. Nabi saw bersabda :
Bekerjalah untuk kepentingan duniamu, seakan-akan kamu akan hidup untuk selama-lamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu, seakan-akan kamu akan mati besok. (H.R. Muslim). Pengertian Ikhtiar dan Usaha
FAQ
Mengapa dalam berikhtiar manusia tidak perlu memikirkan tentang takdir yang berlaku pada dirinya?
Jawab:
Dalam konteks berikhtiar, manusia tidak perlu memikirkan tentang takdir yang berlaku pada dirinya karena beberapa alasan berikut:
Ikhtiar adalah bagian dari upaya manusia: Ikhtiar adalah upaya atau usaha yang dilakukan manusia untuk mencapai tujuannya. Ini berarti bahwa, meski kita percaya pada konsep takdir, kita masih perlu berusaha dan melakukan tindakan yang dibutuhkan untuk mencapai hasil yang kita inginkan.
Ikhtiar dan Takdir berjalan seiring: Percaya pada takdir tidak menafikan pentingnya ikhtiar. Sebagai makhluk yang memiliki kemampuan untuk berpikir dan bertindak, manusia harus merencanakan dan mengambil tindakan, bukan hanya bersandar pada takdir.
Pertimbangan Takdir bisa Menjadi Penghalang dalam Berikhtiar: Takdir adalah hal yang gaib dan tidak dapat dipahami sepenuhnya oleh akal manusia. Jika seseorang terlalu fokus memikirkan takdir, dapat menghambat mereka dari berikhtiar dan mencapai tujuan mereka.
Oleh karena itu, dalam berikhtiar, manusia sebaiknya fokus pada usaha dan tindakannya, sementara hasil akhir diserahkan kepada Tuhan sebagai bagian dari takdir-Nya.