Perbedaan Sarjana Ekonomi dan Ekonomi Manajemen – Mulai tahun 2018, lulusan perguruan tinggi akan mendapat gelar sesuai dengan program studi yang dipilih. Oleh sebab itu, secara otomatis terjadi perbedaan sarjana ekonomi dan sarjana ekonomi manajemen.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan surat keputusan bernomor 257/M/KPT/2017 yang secara resmi dikeluarkan oleh pihak Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi yang diedarkan sejak September 2017.
Daftar Isi Artikel
Faktor yang Membedakan Sarjana Ekonomi dan Ekonomi Manajemen
1. Cakupan Materi yang Dipelajari
Sebelum menyandang gelar sarjana ekonomi, maka kamu harus mempelajari beragam materi yang menitikberatkan pada ekonomi makro. Ilmu ekonomi yang dipelajari lebih berfokus pada permasalahan ekonomi secara menyeluruh mulai dari perekonomian yang terjadi dalam suatu negara hingga perekonomian yang dilakukan antar negara.
Sedangkan jika kamu ingin menyandang gelar sarjana ekonomi manajemen, maka materi yang harus dipelajari itu akan berfokus pada ilmu manajemen. Intinya, materi yang kamu pelajari itu membuatmu bisa mengetahui cara efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya, baik itu berupa uang, manusia, waktu dan lain sebagainya untuk bisa mencapai tujuan tertentu.
Baca juga : Gelar Sarjana Ekonomi Manajemen
2. Konsentrasi Studi
Sebelum mendapatkan gelar sarjana ekonomi, pada semester 5-6 setiap mahasiswa jurusan ilmu ekonomi diharuskan untuk memilih konsentrasi studi. Ada 7 konsentrasi studi yang bisa dipilih, yaitu:
1. Ekonomi Internasional
Sesuai namanya, maka konsentrasi studi ekonomi internasional itu berfokus pada berbagai kebijakan dan aktivitas ekonomi yang berkaitan dengan dunia internasional, misal seperti ekspor impor, kerjasama internasional di bidang ekonomi serta transaksi pembayaran internasional.
2. Ekonomi Industri
Konsentrasi studi ini akan berfokus mempelajari ekonomi yang berkaitan dengan kegiatan industri atau sektor tertentu. Oleh sebab itu, kamu mempelajari ekonomi mikro sebab cakupan materinya lebih kecil, seperti kegiatan ekonomi pada perusahaan termasuk persaingan pasar.
3. Ekonomi Moneter
Ekonomi moneter mempelajari segala hal yang terkait dengan sistem pembayaran serta berbagai isu moneter dalam sebuah negara. Contoh materi yang dipelajari mulai dari stabilitas harga, nilai tukar uang, tingkat suku bunga dan lain sebagainya.
4. Ekonomi Publik
Fokus dari ekonomi publik salah satunya adalah untuk mempelajari kebijakan fiskal. Selain itu, kamu juga mempelajari cara pendistribusian APBN untuk pembangunan suatu negara, mengatasi permasalahan ekonomi nasional, mengatasi tingkat pengangguran yang semakin melonjak, inflasi dan lain sebagainya.
5. Ekonomi Regional
Ekonomi regional berfokus untuk mempelajari distribusi APBD dan cara mengelola anggaran daerah untuk bisa membuat masyarakat di daerah tersebut menjadi lebih sejahtera.
6. Ekonomi Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Konsentrasi studi ekonomi sumber daya alam dan lingkungan ini berfokus mempelajari cara memanfaatkan sumber daya alam dan dampak yang timbul dari kegiatan ekonomi yang memanfaatkan sumber daya alam terhadap lingkungan.
7. Ekonomi Sumber Daya Manusia
Konsentrasi studi ekonomi sumber daya manusia berfokus mempelajari ketenagakerjaan, seperti kebijakan upah minimum pekerja, kesejahteraan pekerja, tingkat pengangguran serta bagaimana hubungan antara sektor industri dengan pemerintah.
Sedangkan, sebelum mendapatkan gelar sarjana ekonomi manajemen, pada semester 5-6 setiap mahasiswa jurusan ilmu ekonomi manajemen diharuskan untuk memilih konsentrasi studi. Ada 4 konsentrasi studi yang bisa dipilih, yaitu:
8. Manajemen Pemasaran (Marketing)
Konsentrasi studi ini berfokus untuk mempelajari ilmu marketing, mulai dari analisa pasar, merancang produk sesuai dengan keinginan pasar, menjual produk, membangun kepercayaan dengan konsumen hingga melakukan evaluasi kualitas produk.
9. Manajemen Keuangan
Sesuai namanya, tentu saja jika kamu memilih konsentrasi studi manajemen keuangan maka kamu akan mempelajari cara mengelola keuangan sebuah perusahaan. Umumnya, kamu mempelajari materi tentang kebijakan keuangan perusahaan, cara mengalokasikan dana, strategi investasi dan lain sebagainya.
10. Manajemen Sumber Daya Manusia
Manajemen SDM ini mempelajari berbagai upaya yang dilakukan perusahaan untuk mengelola SDM perusahaan tersebut agar dapat ditempatkan sesuai dengan potensinya masing-masing.
Umumnya, kamu mempelajari berbagai kebijakan untuk pekerja, contohnya seperti penentuan gaji, cuti, lembur dan lain-lain, serta strategi untuk mengembangkan skill dan motivasi pekerja sehingga mereka bisa terus memberikan kontribusi terbaik untuk perusahaan.
- Manajemen Operasional
Manajemen operasional fokusnya untuk mempelajari cara mengelola operasional sebuah perusahaan sehingga bisa berjalan secara efektif dan efisien. Umumnya, kamu mempelajari cara mengelola rantai pasokan, perencanaan untuk mendapatkan bahan baku, jumlah produksi, jumlah distribusi barang dan lain sebagainya.
3. Perbedaan Prospek Kerja
Setiap lulusan perguruan tinggi yang sudah mendapatkan gelar sarjana tentu ingin segera mendapatkan pekerjaan. Salah satu perbedaan sarjana ekonomi dan sarjana ekonomi manajemen yang paling mencolok memang terletak pada prospek kerjanya.
Sarjana ekonomi memiliki cakupan yang lebih luas untuk memilih lapangan pekerjaan. Selain berkarier di bank, biasanya sarjana ekonomi akan berkarier di BUMN, atau mereka juga bisa menekuni profesi sebagai penasihat keuangan, analis resiko, dosen, akuntan publik atau bahkan bisa pula berkarier di bidang perpajakan.
Sementara itu, untuk sarjana ekonomi manajemen, maka prospek kerjanya lebih banyak berkutat pada posisi manajer sebuah perusahaan. Selain bekerja di perusahaan, kamu juga bisa mencoba menjadi wirausahawan, sebab lulusan jurusan manajemen cukup terlatih mengelola usaha, sehingga kamu juga bisa jadi pengusaha.
Baca juga : Prospek Kerja Jurusan Ekonomi Pembangunan dan Kelebihannya
Mengetahui perbedaan sarjana ekonomi dan sarjana ekonomi manajemen diharapkan bisa membuatmu lebih selektif saat akan memilih jurusan kuliah sehingga kamu terhindar dari yang namanya ‘salah jurusan’. Berkuliah akan lebih nyaman jika kamu memilih jurusan yang memang sesuai dengan keinginan dan kemampuan.