perbedaan gaji ui ux

Gali Perbedaan UI UX Designer Lebih Dalam

Diposting pada 688 views

Jika membaca UI dan UX, kira kira apa yang terbesit dalam pikiran Anda tentang ini?

Pengertian UI UX Designer

Hal yang utama, mari kita coba pahami dulu kepanjangan dari UI maupun UX. UI adalah User Interface, sedangkan UX adalah User Experience. Keduanya berhubungan dengan tampilan pada sebuah website atau tampilan dari sebuah aplikasi.

Namun, manakah yang lebih utama diantara keduanya? Apakah salah satu elemen saja sudah cukup mewakili? Atau keduanya perlu digunakan? Pahami yuk.

Hal yang mendasar tentang perbedaan UI dan UX adalah tujuan desainnya seperti apa. Fokus pembuatan desain UI dan UX jauh berbeda. Desain UI pada sebuah produk bertujuan untuk mempercantik tampilan produk. Sementara desain UX dirancang untuk memberikan pengalaman yang menyenangkan saat menggunakan produk. 

Lebih jelasnya UI mencakup aspek visual yang ditampilkan pada website maupun aplikasi mobile seperti menu, tulisan, tata letak, tombol, warna hingga tipografi. 

UI designer diharapkan mampu membuat tampilan (interface) yang mudah digunakan oleh pengguna atau kita kenal dengan (user friendly). UI designer juga mencakup perencanaan flow untuk penggunaserta membuat mockup atau prototype. Bagi perusahaan besar UI Designer diperlukan untuk merancang layout website ataupun aplikasi mobile. Contoh dari UI yaitu visual design.

Visual design aspek penting yang harus ada, adanya visual desaign agar membuat suatu aplikasi tampak lebih cantik (eye-catching). Desain UI akan mempengaruhi kesan pertama pengguna melihat produk yang diciptakan.

Sedangkan UX designer adalah seseorang yang bertanggung jawab untuk kepuasaan pengguna (user) dan pengalaman yang lebih baik. Contoh ketika menggunakan aplikasi ojek online, jika kamu ingin pergi kesuatu tempat tujuan, maka lokasi penjemputan terisi otomatis berdasarkan dari GPS Anda atau fitur User’s GPS.

Secara garis besar UX mempengaruhi bagaimana pengalaman pengguna saat menggunakan produk.  

Banyak orang yang salah mendifinisikan bahwa UI adalah sama halnya dengan UX, padahal kedua hal tersebut berbeda namun saling terhubung.

Tugas dari UI/UX Designer sendiri bukan berarti cuma bisa membuat design suatu aplikasi atau website yang menarik dan bagus, tetapi bagaimana membuat aplikasi tersebut terlihat simple, dan mudah untuk digunakan orang pada umumnya.

Idealnya, pembuatan UX dan UI harus dilakukan oleh dua tim yang berbeda. Sebelum menggabungkan keduanya, masing-masing sistem harus sudah memiliki pola dan konsep pembuatan sendiri-sendiri.

Akan tetapi, ingatlah bahwa UX harus selalu didahulukan daripada UI. Mulailah dengan membuat kerangka UX dalam bentuk diagram yang menunjukkan ekspekstasi perilaku user saat mengoperasikan aplikasi. Dari sana, Anda bisa mulai merancang user interface untuk melengkapi sistem UX yang sudah dibuat.

Mengutip Kompas, dengan semakin berkembangnya bidang teknologi informasi dan komunikasi, profesi UI/UX Designer juga kian populer terutama di kalangan generasi Z.

Kunci utama seorang UI UX Designer

Sebelum membahas apa saja tugas dan tanggung jawab seorang UI UX Designer, 3 kunci utama UI UX design ini wajib dipahami terlebih dahulu: 

  • Problem

Masalah apa yang terjadi? Sebagai UX designer justru kita sendiri yang akan mencari suatu masalah, bukan untuk dihindari atau malah kabur-kaburan. Masalah yang bagaimana? Contohnya seperti latar belakang dibuat suatu flow sistem, alat untuk meminimalisir sistem manualisasi yang ada saat ini. Supaya bisa menghasilkan suatu ide ataupun solusi.

  • Solution

Bagaimana cara memperbaikinya? Maka diciptakan aplikasi sebagai alat yang mempunyai tampilan yang menarik, dan mudah digunakan oleh pengguna (user friendly).

  • Result

Menghasilkan suatu keluaran atau output yang mempermudah pekerjaan pengguna, jangan sampai mempersulit dengan produk yang dirancang.

Setelah memahami kunci utamanya, berikut ini adalah peran dan tanggung jawab sebagai seorang UI UX Designer.

Peran dan tanggung jawab

Setiap perusahaan maupun startup tentunya berpacu untuk meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkan, baik dari segi fungsionalitas maupun dari kualitas tampilannya. 

Oleh karena itu, UI UX designer adalah ia yang ahli baik dari segi pengembang, maupun dari sisi desain sendiri. Selain itu peran dan tanggung jawab lainnya meliputi:

  • Membuat user flow bersama dengan Product Manager dan UX Researcher, serta membuat konsep agar user nyaman menggunakan produk
  • Berkolaborasi erat dengan developer, copywriter dan desainer UX
  • Menyajikan dan mempertahankan keputusan desain. Semua keputusan desain harus didasarkan pada design roadmap keseluruhan serta pemikiran dan prinsip-prinsip dasar desain
  • Memetakan problem solving dari hasil riset yang sudah dilakukan oleh UX Research dalam bentuk wireframe yang nantinya akan diuji cobakan kepada user dalam proses usability testing
  • Membuat prototyping di Marvelapp untuk nantinya disampaikan kepada ke Frontend Engineer
  • Merencanakan dan mengimplementasikan desain untuk aplikasi atau perangkat lunak
  • Mengevaluasi dan mengoptimalkan desain antarmuka yang ada
  • Uji intuitif dan pengalaman pengguna
  • Berkomunikasi dengan klien untuk mengetahui dan memahami tujuan serta sasaran bisnis mereka
  • Membuat prototipe untuk produk baru
  • Melakukan penelitian terhadap reaksi dan pengalaman pengguna selama menggunakan aplikasi
  • Menguji ide-ide baru sebelum diimplementasikan
  • Bekerja sama dengan tim lain untuk mengembangkan produk

Dari keterangan peran dan tanggung jawab di atas, hal yang harus dipahami selanjutnya yakni terdapat lima macam komponen dalam UI/UX, yaitu informasi arsitektur, interaksi desain, fungsionalitas, prototype, dan desain visual. 

Pengetahuan dan keahlian yang harus dimiliki itu meliputi, kemampuan riset, melakukan analisis, berpikir kritis, penguasaan bahasa asing, pengetahuan typography dan pengetehauan komunikasi serta media.

  1. Informasi arsitektur

Informasi arsitektur merupakan struktur dari segala bentuk informasi yang ditampilkan kepada pengguna. Sebelum membahas rancangan aplikasi, kita harus paham terlebih dahulu apa yang dibutuhkan oleh user. Metode yang dibutuhkan dalam mengorganisir informasi arsitektur adalah hierarki, sekuensial, dan matriks.

2. Interaksi desain

Interaksi pada desain dapat berupa cara mengklik, menggeser, menekan fitur maupun tombol dalam aplikasi. Interaksi desain sangatlah penting untuk mengetahui kebiasaan (behavior) dari pengguna.

3. Fungsionalitas

Fungsionalitas (usability) merupakan komponen penting dalam desain UI/UX. Ukuran dari fungsionalitas ini dinilai dari seberapa mudah penggunaan dari aplikasi tersebut. Selain itu, ketepatan dan fitur yang mendukung bagi pengguna merupakan hal yang penting bagi tampilan website maupun mobile.

4. Prototype

Setelah menyusun ketiga komponen di atas, selanjutnya yang perlu dilakukan adalah membuat sebuah prototype kasar berupa Wireframe. Output dari prototype tersebut akan dijadikan layout. Yang mana, nantinya akan diserahkan kepada tim pengembang untuk proses pembuatan software.

5. Desain visual

Setelah hasil wireframe telah dibuat, nah lanjut seorang visual designer untuk membuat tampilan visual dari rancangan tersebut. Dengan penambahan dan perubahan pada warna, style, font, dll. Fungsinya supaya memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai desain awal dari aplikasi yang akan dibuat.

Tools yang digunakan dalam pembuatan desain visual ini adalah Adobe XD, Figma, dll.

Keahlian yang harus dimiliki

Menjadi seorang UI UX designer membutuhkan skill khuaua. Beberapa skill yang dibutuhkan seorang desainer UI adalah desain grafis, design branding, creative thinking, dan convergent thinking. Skill tersebut harus dimiliki oleh desainer UI dalam mendesain tampilan produk agar terlihat menarik dan mudah untuk interaksi.

Sementara seorang desainer UX bertanggung jawab membuat desain produk dengan pendekatan pengguna agar mudah digunakan. Oleh sebab itu, mereka harus memiliki skill melakukan riset, analytical thinking, problem solving, critical thinking, dan creative thinking

Cara menjadi seorang UI UX Designer

Melansir dari Kompas, lowongan pekerjaan sebagai UI/UX Designer dalam satu tahun terakhir ada sekitar 6.800. Tak heran kalau profesi ini masuk dalam daftar pekerjaan yang paling besar pertumbuhan pembukaan kerjanya versi indeks CJOF (Cognizant Jobs of the Future).

  • Nah, dengan menempuh pendidikan selama 4 tahun di bidang Desain Komunikasi Visual (DKV) dengan latar belakang pendidikan Strata 1 adalah langkah awal menjadi seorang UI UX Designer.
  • Materi yang akan dipelajari biasanya menggunakan Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, Adobe InDesign, Adobe Premier, CorelDraw, SketchUp, dan lain-lain juga mempelajari Komunikasi Grafis, Komunikasi Visual Periklanan, dan Komunikasi Multimedia.
  • Jurusan lainnya yang dapat ditekuni adalah Teknik Informatika, sebab profesi ini memang merupakan gabungan antara ilmu design dan programming.
  • Hal yang harus diingat, kuliah bukan saja belajar menggunakan software yang diperlukan tetapi pada saat kuliah lah saat dimana Anda bisa menuangkan seluruh pikiran dan kreatifitas tanpa beban, dalam artian belum perlu mengikuti kemauan client yang taruhannya adalah uang mereka. Sehingga akan sangat menguntungkan, jika kuliah sambil mengumpulkan portofolio.
  • Selain itu, calon seorang UI UX Designer disarankan mengambil sertifikasi Digital Media Design dengan mempelajari media arts. Bagi yang mengambil program ini akan mahir dalam penggunaan digital imaging dan alat media produksi seperti Adobe Photoshop, Adobe Illustrator, dan Adobe InDesign, yang sangat berguna di profesi Designer.
  • Selain itu terdapat banyak serrtifikasi yang bsia dikuasai diantaranya Adobe Certified Expert, ACE Print Specialist, Certified Macromedia.
  • Sebagai UI UX Designer Anda dapat memulai karir di perusahaan start-up, perusahaan teknologi, atau perusahaan bidang lainnya. Jenjang karir profesi ini dimulai dengan Junior UI/UX Designer, Senior UI/UX Designer dan Head of UI/UX Designer. 

Gaji yang akan diperoleh

Gaji seorang UI UX tidak hanya dilihat dari berapa lama pengalaman bekerja tetapi, hal yang paling utama dilihat adalah berdasarkan portofolio dan sejauh mana kamu bisa mengikuti kemauan client atau yang sering disebut creative brief.

Secara umum apabila Anda bisa bekerja di perusahaan besar atau bonafide, bisa mendapatkan gaji antara 6 juta sampai 14 juta, tetapi kalau bekerja di perusahaan start up, bisa mendapatkan gaji UMR atau 5 juta.

Jika masih fresh graduate mungkin ada beberapa pertimbangan untuk menentukan pilihan tempat kerja. Antara gaji yang besar tetapi jenjang karir tidak tinggi atau gaji kecil tetapi jenjang karir tinggi. Apabila bekerjanya di perusahaan besar atau bonafide bisa mendapatkan pelajaran dalam melaksanakan pekerjaan secara sistematis yang sudah terbentuk.

Sebaliknya apabila bekerja di perusahaan yang biasa atau kecil, akan mengalami bagaimana cara membentuk sistem yang belum ada dan akan bekerja extra untuk membuktikan diri. Saat hal ini sudah terbukti, Anda akan dilihat oleh atasan dan bisa mendapatkan kenaikan gaji dan kenaikan jabatan dengan waktu yang relatif lebih cepat.