Teller adalah salah satu posisi yang sering dicari oleh para lulusan baru yang ingin bekerja di bidang perbankan. Teller adalah orang yang bertugas melayani nasabah dalam hal transaksi keuangan, seperti menyetor, menarik, atau mentransfer uang. Teller juga harus bisa memberikan informasi yang akurat dan ramah kepada nasabah tentang produk dan layanan bank.
Namun, menjadi teller bank tidaklah mudah. Ada beberapa resiko yang harus dihadapi oleh teller, baik dari segi fisik, mental, maupun profesional. Berikut ini adalah beberapa resiko yang mungkin terjadi jika Anda menjadi teller bank:
- Resiko keamanan. Teller adalah orang yang berhubungan langsung dengan uang tunai, sehingga menjadi sasaran empuk bagi para penjahat. Teller harus selalu waspada dan berhati-hati dalam menangani uang, serta mengikuti prosedur keamanan yang berlaku di bank. Teller juga harus siap menghadapi kemungkinan adanya perampokan, pencurian, atau pemalsuan uang.
- Resiko kesehatan. Teller harus bekerja dalam waktu yang lama dengan posisi duduk dan menggunakan komputer. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan, seperti pegal-pegal, lelah, mata kering, sakit kepala, atau bahkan gangguan tulang belakang. Teller juga harus bisa mengendalikan emosi dan stres dalam bekerja, karena sering berhadapan dengan nasabah yang bermasalah atau menuntut.
- Resiko karir. Teller adalah posisi yang bersifat operasional dan rutin, sehingga kurang memberikan ruang untuk berkembang dan berinovasi. Teller juga cenderung mendapatkan gaji yang rendah dibandingkan dengan posisi lain di bank. Teller harus bersaing dengan banyak kandidat lain yang memiliki kualifikasi yang sama atau lebih baik. Teller juga harus bisa mengikuti perkembangan teknologi dan regulasi perbankan yang terus berubah.
Meskipun demikian, menjadi teller bank juga memiliki beberapa keuntungan, seperti:
- Keuntungan pengalaman. Menjadi teller adalah kesempatan untuk belajar banyak hal tentang dunia perbankan, seperti produk, layanan, sistem, prosedur, dan etika. Teller juga dapat memperluas jaringan dan relasi dengan berbagai pihak, seperti nasabah, kolega, atasan, atau pihak eksternal.
- Keuntungan kompetensi. Menjadi teller adalah tantangan untuk meningkatkan kompetensi diri, seperti kemampuan komunikasi, kerjasama tim, penyelesaian masalah, ketelitian, kecepatan, dan ketepatan. Teller juga harus memiliki sikap profesional, disiplin, jujur, bertanggung jawab, dan berorientasi pada pelayanan.
- Keuntungan karir. Menjadi teller adalah langkah awal untuk memasuki dunia perbankan, yang merupakan industri yang besar dan stabil. Teller dapat memiliki peluang untuk naik jabatan atau pindah posisi ke bidang lain di bank, seperti customer service, marketing, analis kredit, auditor, atau manajemen risiko.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa menjadi teller bank memiliki resiko dan keuntungan tersendiri. Anda harus mempertimbangkan dengan matang sebelum memilih menjadi teller bank sebagai karir Anda. Anda juga harus siap menghadapi segala tantangan dan peluang yang ada sebagai teller bank.
Baca Juga: 10 Tugas Teller Bank