Bagaimana Penulisan Gelar Sarjana Teknik Lingkungan?

Diposting pada 327 views

Penulisan gelar sarjana teknik lingkungan adalah salah satu hal yang sering menimbulkan pertanyaan bagi para lulusan atau calon lulusan program studi teknik lingkungan. Bagaimana cara menulis gelar yang benar dan sesuai dengan standar akademik? Apakah ada perbedaan antara gelar sarjana teknik lingkungan di Indonesia dan di luar negeri? Apa saja keuntungan dan kerugian dari menggunakan gelar sarjana teknik lingkungan?

Gelar sarjana teknik lingkungan adalah gelar akademik yang diberikan kepada lulusan program studi teknik lingkungan, baik di tingkat sarjana (S1) maupun pascasarjana (S2 dan S3). Gelar ini menunjukkan bahwa lulusan tersebut memiliki kompetensi di bidang ilmu dan teknologi yang berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, seperti kualitas air, udara, tanah, limbah, energi, dan sumber daya alam.

Di Indonesia, gelar sarjana teknik lingkungan biasanya ditulis dengan singkatan ST (Sarjana Teknik) di belakang nama. Contohnya: Andi Pratama, S.T.

Gelar ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 36 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Program Sarjana Teknik dan Program Sarjana Terapan.

Di luar negeri, gelar sarjana teknik lingkungan bisa berbeda-beda tergantung dari negara dan sistem pendidikan yang berlaku. Beberapa contoh gelar sarjana teknik lingkungan di luar negeri adalah:

  • BEng (Bachelor of Engineering) atau BE (Bachelor of Engineering) di negara-negara berbahasa Inggris, seperti Amerika Serikat, Inggris, Australia, Kanada, dan Selandia Baru.
  • Dipl.-Ing. (Diplom-Ingenieur) atau Dipl.-Ing. FH (Diplom-Ingenieur Fachhochschule) di negara-negara berbahasa Jerman, seperti Jerman, Austria, dan Swiss.
  • Ing. (Ingeniero) atau Ing. Civ. (Ingeniero Civil) di negara-negara berbahasa Spanyol, seperti Spanyol, Meksiko, Argentina, dan Chile.
  • Ing. (Inženýr) atau Ing. arch. (Inženýr architekt) di negara-negara berbahasa Ceko dan Slowakia, seperti Ceko dan Slowakia.

Keuntungan dari menggunakan gelar sarjana teknik lingkungan adalah:

  • Menunjukkan prestasi akademik dan profesionalisme di bidang teknik lingkungan.
  • Meningkatkan kredibilitas dan reputasi sebagai ahli lingkungan hidup.
  • Memperluas jaringan dan peluang kerjasama dengan pihak-pihak yang terkait dengan teknik lingkungan.
  • Memperbesar peluang untuk melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi atau mendapatkan beasiswa.

Kerugian dari menggunakan gelar sarjana teknik lingkungan adalah:

  • Menimbulkan kesan sombong atau pamer jika tidak digunakan dengan bijak dan sesuai dengan konteks.
  • Menyulitkan komunikasi atau adaptasi dengan orang-orang yang tidak familiar dengan gelar tersebut atau berasal dari latar belakang yang berbeda.
  • Menyebabkan kebingungan atau salah paham jika gelar tersebut tidak sesuai dengan standar atau konvensi yang berlaku di tempat tujuan.

Oleh karena itu, penulisan gelar sarjana teknik lingkungan harus dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa hal, seperti:

  • Tujuan dan sasaran dari penulisan gelar tersebut. Apakah untuk kepentingan akademik, profesional, sosial, atau lainnya?
  • Kebutuhan dan harapan dari penerima atau pembaca gelar tersebut. Apakah mereka membutuhkan informasi yang lengkap, singkat, jelas, atau spesifik?
  • Kebiasaan dan budaya dari tempat atau lingkungan di mana gelar tersebut ditulis. Apakah ada aturan atau etika yang harus diikuti atau dihormati?

Dengan demikian, penulisan gelar sarjana teknik lingkungan bisa menjadi salah satu cara untuk menunjukkan identitas dan kompetensi sebagai lulusan teknik lingkungan, sekaligus sebagai sarana untuk berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang yang terlibat dalam bidang lingkungan hidup.

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, Teknologi Digital dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.