Mengapa gaji menjadi alasan utama seseorang dalam bekerja? Pertanyaan ini mungkin sering terlintas di benak kita, terutama ketika kita merasa kurang puas dengan pekerjaan kita saat ini. Apakah gaji adalah segalanya? Apakah gaji bisa menjamin kebahagiaan dan kepuasan kita dalam bekerja? Apakah gaji bisa mengalahkan faktor-faktor lain seperti minat, bakat, passion, atau tujuan hidup kita?
Dalam artikel ini, saya akan mencoba menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut dengan mengacu pada beberapa teori dan penelitian tentang motivasi kerja. Saya juga akan memberikan beberapa tips untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan diri kita, bukan hanya dengan dompet kita.
Teori Motivasi Kerja
Ada banyak teori yang mencoba menjelaskan apa yang membuat seseorang termotivasi untuk bekerja. Salah satu teori yang paling terkenal adalah teori hierarki kebutuhan dari Abraham Maslow. Menurut teori ini, manusia memiliki lima tingkat kebutuhan yang harus dipenuhi secara berurutan, yaitu:
- Kebutuhan fisiologis, seperti makanan, minuman, tempat tinggal, pakaian, dan kesehatan.
- Kebutuhan keamanan, seperti perlindungan dari bahaya, ancaman, atau ketidakpastian.
- Kebutuhan sosial, seperti kasih sayang, persahabatan, keanggotaan, dan penghargaan dari orang lain.
- Kebutuhan penghargaan diri, seperti rasa percaya diri, kompetensi, prestasi, dan pengakuan dari diri sendiri dan orang lain.
- Kebutuhan aktualisasi diri, seperti pengembangan potensi diri, kreativitas, pencapaian tujuan hidup, dan aktualisasi nilai-nilai pribadi.
Menurut Maslow, gaji adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan. Namun, gaji tidak bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang lebih tinggi, seperti sosial, penghargaan diri, dan aktualisasi diri. Oleh karena itu, gaji tidak bisa menjadi alasan utama seseorang dalam bekerja.
Teori lain yang berkaitan dengan motivasi kerja adalah teori dua faktor dari Frederick Herzberg. Menurut teori ini, ada dua jenis faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja seseorang, yaitu:
- Faktor higienis (hygiene factors), seperti gaji, kondisi kerja, kebijakan perusahaan, hubungan dengan rekan kerja dan atasan, dan status sosial.
- Faktor motivator (motivator factors), seperti tanggung jawab, prestasi, pengakuan, kemajuan karier, dan pertumbuhan pribadi.
Menurut Herzberg, faktor higienis hanya bisa mencegah ketidakpuasan kerja, tetapi tidak bisa menciptakan kepuasan kerja. Sebaliknya, faktor motivator bisa menciptakan kepuasan kerja dan meningkatkan motivasi kerja. Oleh karena itu, gaji hanya bisa menjadi alasan seseorang dalam bekerja jika faktor higienis lainnya sudah terpenuhi.
Tips Menemukan Pekerjaan yang Sesuai dengan Diri
Setelah mengetahui beberapa teori tentang motivasi kerja di atas, bagaimana kita bisa menemukan pekerjaan yang sesuai dengan diri kita? Berikut adalah beberapa tips yang bisa kita lakukan:
- Kenali diri sendiri. Cari tahu apa yang menjadi minat, bakat, passion, atau tujuan hidup kita. Apa yang membuat kita bahagia dan bersemangat? Apa yang membuat kita merasa berguna dan berkontribusi? Apa yang membuat kita merasa tumbuh dan berkembang?
- Cari informasi tentang pekerjaan yang ada di luar sana. Apa saja jenis-jenis pekerjaan yang tersedia? Apa saja syarat-syaratnya? Apa saja tugas-tugasnya? Apa saja tantangan-tantangannya? Apa saja peluang-peluangnya?
- Bandingkan pekerjaan yang ada dengan diri kita. Mana pekerjaan yang paling sesuai dengan minat, bakat, passion, atau tujuan hidup kita? Mana pekerjaan yang paling bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita, baik yang fisiologis, keamanan, sosial, penghargaan diri, maupun aktualisasi diri?
- Buat keputusan yang bijak. Setelah membandingkan pekerjaan yang ada dengan diri kita, pilihlah pekerjaan yang paling cocok dengan kita. Pertimbangkan juga faktor-faktor lain seperti lokasi, waktu, lingkungan, dan kompetisi. Jangan lupa untuk mempersiapkan diri dengan baik, baik secara mental, fisik, maupun skill.
Kesimpulan
Gaji adalah salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi kerja seseorang, tetapi bukanlah faktor utama. Ada banyak faktor lain yang lebih penting, seperti minat, bakat, passion, tujuan hidup, dan kebutuhan-kebutuhan psikologis. Untuk menemukan pekerjaan yang sesuai dengan diri kita, kita perlu mengenali diri kita sendiri, mencari informasi tentang pekerjaan yang ada, membandingkannya dengan diri kita, dan membuat keputusan yang bijak. Dengan begitu, kita bisa merasa puas dan bahagia dalam bekerja.