Sukses Memulai Budidaya Tanaman: Perencanaan dan Pengendalian Produksi – Sebelum memulai berbudidaya tanaman, maka langkah pertama adalah perencanaan. Perencanaan atau planning sangat menentukan kesuksesan sebuah bisnis nantinya. Sesuatu yang direncanakan dengan baik, maka hasilnya akan lebih maksimal. Ibaratnya sebagai sebuah acara, ketika acara dipersiapkan dengan sebaik-baiknya maka acara tersebut akan sukses dan berjalan dengan lancar.
Dua bagian penting dalam ilmu manajemen adalah perencanaan dan pengendalian. Walaupun sebenarnya dalam ilmu manajemen dikenal ada 4 pilar yaitu POAC (Planning, Organizing, Actuating dan Controlling). Kita ambil dua saja, untuk mempersingkat artikel ini agar tidak terlalu panjang. Lagipula ini hanya dijadikan sebagai sebuah gambaran bagaimana memulai bisnis budidaya tanaman.
1. Memulai Budidaya Tanaman : Perencanaan
Langkah yang mudah adalah berangan-angan dan berencana. Tapi mbok ya jangan hanya rencana saja, tapi juga diwujudkan dan direalisasikan yaa. Tahap perencaraan produksi ini dibagi kedalam beberapa sub-bagian yaitu perencanan produk, perencanaan lokasi usaha, perencanaan standar produksi dan pengadaan tenaga kerja.
Berikut adalah penjelasan masing-masing sub-bagian dari langkah “Perencanaan” :
a. Perencanaan Produk
Langkah pertama dalam hal perencanaan produksi adalah memikirkan tanaman jenis apa dan jumlah berapa tanaman yang akan di budidaya. Penentuan jenis tanaman budidaya ini harus memperhatikan faktor agroklimat atau faktor yang berkaitan dengan iklim, hidrologi dan keadaan fisik dari tanaman tersebut. Pikirkan juga apakah nantinya akan dibuat dengan green house (rumah kaca) atau tidak.
Selain jenis tanaman, perlu juga dipertimbangkan perihal pengadaan bibitnya. Apakah tersedia dalam jumlah yang banyak, apakah bisa membibitkan sendiri, lalu bagaimana kualitasnya, jika beli harga belinya berapa dll.
Selanjutnya jumlah tanaman, merencanakan jumlah tanaman sangat diperlukan. Gunanya untuk menyesuaikan dengan lahan dan agar tidak terjadi over produksi yang pada akhirnya hanya terbbuang dan tidak berguna. Sesuaikan juga dengan permintaan yang ada di pasar.
b. Perencanaan Lokasi Usaha
Lokasi usaha merupakan tempat dimana kita berbudidaya, banyak yang harus dipertimbangkan terkait dengan lokasi usaha ini, yaitu sebagai berikut :
1) Aspek teknis ekonomis
Lokasi usaha seyogyanya dekat dengan pemasaran yang kita tuju, begitu juga dekat dengan sumber bahan baku. Bayangkan jika lokasi budidayanya berada di pelosok, sementara pemasarannya berada di kota yang berjarak 50 Km. Tentu saja akan berat di ongkos bukan? Selain perihal di atas, perhatikan juga sarana jalan. Jalannya memadai ngga untuk dilewati angkutan, minimal mobil pick up.
Jika lahan yang dipakai bukan lahan sendiri, pertimbangkan harga sewa tanah dengan estimasi keuntungan setiap bulannya. Hal teknis lainnya adalah ketersediaan air, lokasi budidaya kalau bisa dekat dengan sumber air. Karena tanaman sangat perlu air untuk tumbuh.
2) Aspek Iklim Perencanaan iklim berkaitan dengan tanaman apa yang akan di taman, aspek ini meliputi suhu, udara, curah hujan dan intensitas cahaya.
3) Aspek Agronomis
Aspek agronomis terdiri dari topografi lahan, jenis dan kondisi tanah. Serta sistem drainase. Aspek iklim dan aspek agronomis ini sering dijadikan satu menjadi agroklimat.
4) Aspek llingkungan dan sosial budaya masyarakat sekitar
Kita berbudidaya tentu saja akan berdampak pada lingkungan sekitar, terutama terhadap limbah atau bau-bauan yang berasal dari pupuk kandang jika menggungakan. Kalau bisa budidaya ini mendapat dukungan masyarakat di sekitar lahan, dapat menyesuaikan diri dengan masyarakat dan terjalin kerjasama yang saling menguntungkan. Pertimbangkan juga pengusaha lain (pesaing), pedagang dalam komoditi yang sama yang akan terdampak dengan kehadiran kita.
c. Perencanaan standar kualitas produk
Persaingan yang ketat, menuntut kita untuk menghasilkan produk dengan kualitas baik. Sehingga produk kita mampu bersaing dan dilirik oleh konsumen. Hal ini perlu direncanakan, sehingga perlu adanya standar kualias yang ditetapkan. Selanjutnya adalah membuat langkah-langkah bagaimana menciptakan produk yang sesuai dengan standar kualitas yang telah kita buat.
2. Pengendalian Produksi
Pengendalian produksi berfokus pada proses produksi tanaman yang akan dibudidayakan. Proses produksi dalam bisnis tanaman menyangkut pengetahuan mengenai jenis dan sifat tanaman yang bersifat komersial, agroklimat, teknik budidaya dan penanganan pasca panet. Agroklimat memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, agroklimat sendiri terdiri dari curah hujan, suhu, cahaya dan kelembaban.
Selanjutnya teknik budidaya yang dilakukan dapat melewati proses berikut ini :
– Penyiapan benih
– Penyiapan lahan
– Pembibitan
– Penanaman
– Pemeliharaan (penyiraman, pemupukan, pengendalian hama penyakit, perlakuan khusus)
– Pemanenan
– Pasca panen
Baca juga : Mesin Pembunuh Rumput (Kultivator)