Isi kandungan Quran Surat Fathir Ayat 32 – Pada kesempatan siang hari ini kita punya akan share mengenai Terjemahan dan Isi kandungan Qur’an Surat Fathir Ayat 32, setelah pada postingan sebelumnya membahas tentang isi kandungan surat Al-Baqarah ayat 148.
Kedua ayat yang telah saya share ini merupakan materi pelajaran di dalam pendidikan agama islam kelas 11 semester 1 bab pertama tentang ayat-ayat Al-Quran tetang berlomba-lomba dalam kebaikan dan perintah menyantuni kaum dhuafa. Oke, mari kita mulai dengan terjemahannya ayat ini terlebih dahulu.
Terjemahan Qur’an Surat Fathir ayat 32
35:32. Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menganiaya diri mereka sendiri dan di antara mereka ada yang pertengahan dan di antara mereka ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang amat besar.
Asbabun Nuzul Qur’an Surat Fathir ayat 32
Ayat ini tidak mempunyai asbabun nuzul. Ayat 32 Q.S. Fathir ini menguraikan tentang wahyu yang disampaikan Allah swt kepada Rasulullah saw.
Kini di uraikan tentang mereka-mereka yang diwariskan kepadanya pesan kitab suci ini. Ayat ini mempunyai tema yang sangat bagus, yaitu tentang 3 kelompok atau tiga tingkatan orang yang bertaqwa. Dimana dua dari ketiga macam orang tersebut masuk surga, dan yang satu masuk neraka.
Isi kandungan Qur’an Fathir ayat 32
Al-Qur’an adalah wahyu Allah swt yang dirutunkan kepada Nabi saw. Kita tahu bahwa di dunia ini tidak ada yang abadi, kecuali Allah swt. Semua umat manusia tidak ada yang abadi, untuk itulah untuk menjaga Al-Qur’an maka Al-Qur’an ini diwariskan kepada orang-orang terpilih. Orang-orang yang terpilih itu adalah umat Nabi Muhammad saw, seperti yang dinuklikan dari Ibnu ‘Abbas.
Hal ini disebabkan karena Allah swt telah memuliakan umat Islam melebihi umat-umat yang lain. Kemuliaan itu tentunya tergantung pada faktor sejauh manakan ajaran yang telah dituntunkan oleh Allah swt dan Rasulnya dikerjakan oleh kita sebagai umat muslim.
Ini merupakan (Tafsir Al Khazib Juz : V, hal : 248). Dalam surat ini juga dijelaskan tentang tingkat-tingkatan orang-orang yang beriman yang mengamalkan Al-Qur’an yaitu ada yang menganianya diri sendiri, ada yang pertengahan dan ada juga yang terlebih dahulu berbuat kebaikan. Dan dibawah ini adalah penjelasannya :
A. Dzalimun linafsih
yaitu orang yang menzalimi diri sendiri atau menganiaya diri sendiri. Maksudnya adalah orang yang mengerjakan sebagian perbuatan yang wajib (menurut hukum agama) juga tidak meninggakan perbuatan-perbuatan yang dilarang atau diharamkan oleh Allah swt. Golongan di akhirat orang yang semacam ini akan dihisab dengan hisab yang berat dan dimasukkan kedalam neraka.
B. Muqtashid
yaitu golongan pertengahan atau orang-orang yang melaksanakan segala kewajiban-kewajiban agama-Nya, dan meninggalkan apa-apa saja yang telah dilarang oleh Allah swt, tetapi kadang-kadang ia tidak mengerjakan perbuatan-perbuatan yang dipandang sunah atau masih mengerjakan sebagian kegiatan yang hukumnya makruh. Orang yang termasuk dalam golongan ini InsyaAllah besok di akhirat akan dihisab dengan hisab yang ringan.
C. Sabiqun bil khairat
artinya lebih dahulu megerjakan kebaikan, yaitu orang-orang yang selalu mengerjakan amalan yang hukumnya wajib dan sunah, dan juga meninggalkan semua yang dilarang oleh Allah swt dan juga meninggalkan segala yang makruh dan sebagian hal-hal yang mubah untuk dikerjakan. Orang yang termasuk dalam golongan ini di akhirat InsyaAllah akan mendapatkan balasan yang baik yaitu surga.
Menurut Musthafa Al Maraghi salah seorang ahli tafsir, pembagian diatas dapat pula diungkapkan dengan kata-kata yang berbeda, 3 golongan tersebut adalah sebagai berikut :
- Golongan yang pertama adalah orang yang masih sedikit mengamalkan ajaran Isam, dan terlalu senang memperturutkan kemauan hawa nafsunya, atau orang yang masih banyak kejahatannya bila dibandingkan dengan kebaikannya yang telah dilakukan.
- Golongan yang kedua adalah golongn pertengahan atau orang yang memiliki kebaikan dan kejahatan dalam jumlah yang sama.
- Golongan yang ketiga adalah orang yang terlebih dahulu berbuat kebaikan, yaitu orang yang jumlah kebaikannya melebihi jumlah kejahatannya, dan selalu berusaha untuk hidup dengan memperbanyak ibadah kepada Allah swt, golongan inilah yang nantinya akan mendapatkan pahala yang baik dari sisi Allah swt yaitu berupa surga.
Implementasi dalam kehidupan sehari-hari
- Kita harus selalu berusaha untuk menjadi orang-orang yang bertaqwa dengan menjalankan apa-apa yang telah diperintahkan dan menjauhi apa-apa yang telah menjadi larangannya.
- Selalu berusaha semaksimal mungkin dalam berbuat kebaikan
- Bertaubat apabila melakukan suatu kejahat, dan berusaha untuk tidak mengulanginya lagi
- Menjadikan amal shalih sebagai kebutuhan kita