9 Tugas Pokok Operator Produksi di Perusahaan

Diposting pada 2,696 views

Tugas Operator Produksi – Di dalam perusahaan yang bergerak di bidang industri, kata operator produksi sudah tidak asing lagi. Operator produksi, sebuah elemen dalam industri di mana manusia dan mesin sangat berkaitan erat. Pekerjaan yang memegang peran vital dalam dunia industri ini cukup diminati oleh banyak orang.

Di sebuah perusahaan, operator produksi memegang peran penting untuk menghandle proses penyiapan bahan baku produksi hingga proses finishing. Seorang operator produksi bertanggungjawab mengoperasikan mesin untuk mengolah bahan baku hingga siap dikemas dan didistribusikan.

Maka tidak heran jika setiap perusahaan pasti membuka lowongan pekerjaan untuk bagian operator produksi dengan jumlah pekerja yang terhitung lebih banyak daripada posisi yang lain.

Sejatinya, pekerjaan operator produksi bisa saja berbeda-beda pada setiap perusahaan. Tugas operator produksi pada perusahaan elektronik pasti akan berbeda dengan tugas operator produksi di perusahaan makanan.

Target pekerjaan yang ditentukan oleh perusahaan juga berbeda, untuk pekerjaan secara individu atau tim. Beberapa langkah seperti merakit, mengemas, dan mendistribusikan produk dilakukan secara berulang, bertujuan untuk memasarkan produk ke berbagai daerah yang dituju.

Tugas Operator Produksi

Operator produksi dapat bekerja untuk berbagai macam perusahaan. Pekerjaannya melibatkan proses manufaktur dan menghasilkan jenis-jenis produk yang diinginkan perusahaan atau klien. Operator produksi memiliki beberapa tugas dan tanggungjawab sebagai berikut:

1. Briefing

Tiap hendak mengawali pekerjaan, seseorang operator diharuskan untuk mengikuti briefing yang dipandu oleh leader produksi. Oleh karena itu, bila seorang operator masuk kerja jam 8 pagi, biasanya perusahaan meminta dirinya tiba 30 menit sebelumnya untuk mengikuti briefing yang dapat dibilang bersifat wajib. Hal ini bertujuan untuk membahas rencana kerja hari tersebut, target, serta review dari kerja di hari sebelumnya. Rencana kerja yang dibahas umumnya meliputi pembagian pekerjaan, pembagian mesin jaga, pembagian target kerja, dan lain-lain. Di sebagian industri di saat yang sama, pada perusahaan lain pun umumnya memberitahukan informasi penting lain yang masih berkaitan dengan pekerjaan dan perusahaan. Kegiatan briefing biasanya ditutup dengan doa bersama.

2. Mengoperasikan mesin/alat sesuai bidangnya

Setelah briefing selesai, operator produksi memulai pekerjaannya dengan menyalakan mesin yang akan dijalankan sesuai kegunaan dan bidangnya. Dalam menyalakan mesin juga harus disesuaikan dengan target yang diberikan. Karena pengaturan kecepatan mesin juga menentukan kuantitas barang yang akan diproduksi. Semakin tinggi kecepatannya, barang yang diproduksi akan semakin banyak.

3. Bekerja sesuai target

Operator produksi selalu bekerja untuk memenuhi target yang diberikan oleh klien terhadap perusahaan. Beberapa klien pasti mempunyai target tersendiri yang harus dipenuhi, semakin cepat akan semakin baik. Oleh karena itu, perusahaan menerapkan sistem kerja target kepada operator klien agar sesuai deadline yang diberikan klien.

4. Melakukan setting program mesin produksi

Sebelum mengoperasikan mesin kerja, operator produksi hendaknya melakukan setting program pada mesin agar bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan. Penyettingan mesin harus sesuai standar atau spek produk yang digunakan. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi kesalahan dan kerusakan pada pengerjaan bahan material menggunakan mesin. Oleh karena itu, operator produksi juga harus memiliki bekal pengetahuan mengenai mesin-mesin yang ditanganinya.

5. Bekerja sesuai dengan SOP (Standard Operational Procedure)

Di dalam SOP ini mencakup 4 hal yang harus diperhatikan oleh operator produksi, yaitu:

a. Memelihara media kerja

Seorang operator produksi melakukan pekerjaan yang diharuskan untuk berkutat dengan mesin. Demi pekerjaan yang lancar, operator harus merawat media kerja sebagaimana mestinya. Seperti contohnya, gear pada mesin harus diberi pelumas atau oli sebelum dilakukan penggantian supaya awet. Penggantian gear bisa saja dilakukan tanpa memberi pelumas terlebih dahulu, akan tetapi itu akan mempercepat kerusakan pada mesin itu sendiri.

b. Efisiensi material produksi

Efisiensi pada material produksi berhubungan erat dengan perawatan mesin yang harus dilakukan oleh operator produksi. Jika mesin dirawat secara teratur dan bisa digunakan dengan lancar, kemungkinan penggunaan bahan material produksi akan lebih efisien. Jika tidak, maka bahan dan material produksi menjadi rusak atau terbuang sia-sia, bahkan bisa juga menurunkan kualitas produksi.

c. Mengontrol kualitas produksi

Pekerjaan operator produksi yang sudah sesuai dengan SOP perusahaan tentu akan meningkatkan kualitas hasil produksi serta lebih efektif dan efisien. Selain itu, operator juga mampu memenuhi target dari klien.

d. Menjaga keamanan kerja

Adanya SOP dari perusahaan utamanya bertujuan untuk keamanan para pekerja. Dengan mematuhi SOP yang ada, kecelakaan kerja bisa lebih dihindari oleh para pekerja perusahaan.

6. Memastikan delivery produk ke proses selanjutnya

Setelah pengerjaan produksi barang pada bagian yang dihandle sudah sesuai standar atau spek produksi, operator produksi belum sepenuhnya selesai bekerja. Barang hasil produksi tersebut harus dipastikan terkirim atau terdelivery sampai ke proses selanjutnya. Jika produk tersebut belum sampai ke proses selanjutnya, maka itu masih menjadi tanggungjawab operator produksi.

7. Memberikan informasi pergantian shift

Penerapan skema shift diterapkan di beberapa perusahaan sebagai upaya mencapai target kerja. Para pekerja dijadwal untuk bekerja selama 8 jam per hari. Jika mulai bekerja jam 8 pagi, maka akan selesai kerja pada jam 4 sore. Begitu seterusnya hingga shift terakhir. Pada pergantian shift ini, operator produksi wajib memberikan informasi lengkap kepada pekerja setelahnya mengenai order yang dijalankan, rencana kerja, target, kendala, dan lain-lain.

8. Memelihara lingkungan kerja

Seorang operator produksi wajib menjaga dan memelihara lingkungan kerja yang meliputi kebersihan mesin dan alat, material mentah, sparepart, dan kebersihan mesin dan line, juga yang lainnya.

9. Membuat laporan

Para operator produksi di semua perusahaan memiliki tugas wajib, yakni membuat laporan kinerja yang dijalankan. Laporan ini nantinya digunakan sebagai bahan analisa oleh leader produksi dan akunting produksi nantinya.

Isi pada laporan yang diberikan kepada leader dan akunting produksi adalah sebagai berikut:

  1. Kuantitas produksi yang dicapai
  2. Jenis produk yang dihasilkan
  3. Jam lembur
  4. Keterangan tambahan lainnya

Operator produksi adalah pekerjaan yang sangat dibutuhkan oleh banyak perusahaan, terutama pada perusahaan manufaktur. Jika kamu berminat untuk mendaftar pekerjaan sebagai operator produksi, pastikan kamu membaca deskripsi pekerjaan dengan teliti.

Memiliki pengalaman kerja yang berkaitan dengan produksi tentu akan menjadi nilai lebih dan kemungkinan untuk diterima kerja juga pasti besar.

Salah satu kelebihan jika bekerja menjadi operator produksi adalah memiliki jenjang karier. Ketika kamu sudah memiliki pengalaman yang cukup dalam profesi sebagai operator produksi, maka nantinya bisa menjabat sebagai supervisor, leader, bahkan manajer.

Tak berhenti pada itu saja, operator produksi yang berpengalaman juga akan bisa bekerja menjadi trainer pegawai baru yang masuk ke perusahaan, atau bisa juga menjadi spesialis untuk memperbaiki mesin.

Mayoritas operator produksi termasuk dalam bagian serikat pekerja, yang bisa membantu kamu dalam meningkatkan karier dan mendapatkan upah secara adil.

Baca juga :

Tugas Manajer Produksi

Tugas Konsultan Perusahaan

Tugas Supervisor dan Gajinya