Apa tegese adus kringet dalam Bahasa Jawa? Tembung adus kringet sangat sering kita temui dalam kehidupan sehari-hari baik saat berkomunikasi dengan masyarakat suku Jawa bahkan dalam mata pelajaran Bahasa Jawa di sekolah.
Secara sederhana, adus kringet berarti bekerja keras atau bekerja hingga melelahkan. Kamu ingin mengetahui arti adus kringet dan contoh kalimat (ukara saka tembung adus kringet)? Artikel ini akan mengulas tegese dan gawe ukara saka tembung adus kringet. Yuk langsung saja simak sampai habis!
Adus Kringet Tegese
Adus kringet berasal dari dua kata yaitu adus dan kringet. Adus dalam Bahasa Indonesia, berarti mandi. Kringet berarti keringat. Mengapa dua kata tersebut disandingkan? Secara logika, seseorang yang mandi menggunakan air bukan keringat.
Penggabungan tembung adus dan kringet karena adus kringet termasuk tembung entar yang bermakna kiasan. Itulah mengapa tembung adus kringet, bermakna berbeda dari arti yang sebenarnya.
Dalam Bahasa Jawa adus kringet tegese nyambut gawe abot dan nyambut gawe abot banget. Dalam Bahasa Indonesia, adus kringet berarti bekerja keras/ bekerja sangat keras yang melelahkan. Perumpamaan kringet, menggambarkan seseorang yang bekerja sangat keras dan melelahkan hingga berkeringat deras seperti orang yang sedang mandi.
Baca Juga Artikel Basa Jawa Lainnya:
Jembar Segarane Tegese Lan Contoh Ukara
Edi Peni Tegese lan Gawe Ukara
Pralaya Tegese: Sinonim lan Gawe Ukara
Adus Kringet Kalebu Tembung
Keragaman bahasa dalam Budaya Jawa, menghasilkan beberapa tembung yang biasa digunakan masyarakat untuk berkomunikasi baik secara lisan maupun tulisan.
Salah satu ragam bahasa dalam Bahasa Jawa adalah Basa Rinengga yang berarti bahasa yang digunakan agar menghasilkan suasana yang indah. Suasana yang bagaimana teman-teman? Basa rinengga menimbulkan ketertarikan bagi pembaca dan pendengar kalimatnya, sehingga menimbulkan antusias bagi siapa pun yang menyimaknya. Apa saja yang termasuk Basa Rinengga?
- Tembung Saroja: Digunakan untuk menegaskan suatu perkara (memberikan kesan sangat)
- Tembung Camboran: Terdiri dari dua kata atau lebih yang mempunyai makna yang sama.
- Tembung Entar: Tidak bisa diartikan secara jelas, karena merupakan kata kiasan.
- Wangsalan: Kalimat permainan yang berisi teka-teki
- Paribahasan: Identik dengan kata yang jelas dan tanpa perumpamaan, arti yang terkandung dalam paribahasan juga lugas.
- Saloka: Mempunyai ciri yang sama dengan peribahasan, hanya saja saloka menggambarkan manusia sebagai subyeknya.
Tembung entar adalah salah satu jenis basa rinengga (bahasa yang berisi keindahan) dalam bahasa Jawa. Adus kringet kalebu tembung entar. Tembung ini biasa digunakan masyarakat Jawa untuk berkomunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Karena tembung entar bermakna kiasan, maka penggunaanya dimaksudkan agar orang lain tidak tersinggung dengan kalimat yang kita gunakan (memberikan kesan lebih halus). Apalagi masyarakat Jawa sangat menjunjung sopan santun saat berkomunikasi dan bertindak dengan orang lain.
Gawe Ukara Saka Tembung Adus Kringet
Membuat kalimat akan memudahkan dalam memahami makna. Coba teman-teman membuat contoh kalimat dan pahami maknanya, agar bila dikemudian hari menemukan kalimat yang sama kamu akan mengingat artinya. Nah, kami sudah membuat beberapa contoh kalimat dari kata adus kringet. Inilah beberapa ukara saka tembung adus kringet:
- Bapak adus kringet kanggo kabutuhan kaluwarga.
- Lina dadi tulang punggung kaluwarga nganthi adus kringet saben dina.
- Ibu adus kringet sawise bapak seda sewulan wingi kanggo sekolah adik.
- Simbah menehi pesen supaya aku nyambut gawe sing rajin lan adus kringet.
- Manungsa sakliyane adus kringet kudu dibarengi ndonga marang sing kuasa supaya urusane lancar.
Kesimpulan:
Tegese adus kringet yaiku nyambut gawe abot dan nyambut gawe abot banget. Tembung adus kringet termasuk tembung entar yang bermakna kiasan.
Nah, itulah artikel terkait tegese adus kringet. Bila artikel ini bermanfaat dan menambah pengetahuan, bagikan juga ke teman-teman yang lain.
