Pengertian Barcode
Barcode adalah data optik yang berbentuk garis atau bar yang bisa dibaca oleh mesin. Barcode memiliki fungsi dalam membedakan satu jenis produk dengan produk lain. Barcode juga menyimpan informasi terkait suatu produk atau barang, seperti tanggal kadaluarsa, kode produksi, dan nomor identitas produk.
Barcode pertama kali dikembangkan oleh Wallace Flint pada tahun 1930-an, tetapi baru terealisasi pada tahun 1952 oleh Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland. Barcode awalnya digunakan untuk mengotomatiskan sistem pemeriksaan di swalayan, tetapi kemudian menyebar ke berbagai kegunaan lain, seperti industri, farmasi, penerbitan, dan lain-lain.
Barcode memerlukan alat baca khusus yang disebut barcode scanner atau pemindai kode batang. Barcode scanner ini membantu para operator saat membaca informasi yang terdapat di dalam barcode tanpa harus membaca satu per satu arti dari setiap garis yang ada di produk tersebut.
Fungsi Barcode
Fungsi utama dari barcode adalah sebagai berikut:
- Mempermudah proses pencarian produk dan pencatatan informasi dalam manajemen bisnis.
- Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengolahan data produk atau barang.
- Mengurangi kesalahan manusia dalam memasukkan data produk atau barang.
- Mempercepat transaksi pembayaran di kasir dengan menghindari pengetikan manual.
- Memudahkan pelacakan produk atau barang dalam rantai pasokan.
Jenis-Jenis Barcode
Barcode dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu barcode linear atau 1D (satu dimensi) dan barcode matriks atau 2D (dua dimensi). Barcode linear terdiri dari garis-garis vertikal dengan ketebalan yang berbeda-beda. Barcode matriks terdiri dari bentuk-bentuk geometris seperti persegi, titik, heksagon, dan lain-lain.
Barcode linear lebih sederhana dan mudah dibaca oleh mesin, tetapi memiliki kapasitas data yang lebih kecil. Barcode matriks lebih kompleks dan sulit dibaca oleh mesin, tetapi memiliki kapasitas data yang lebih besar. Berikut adalah beberapa contoh barcode linear dan matriks:
Barcode Linear
- UPC (Universal Product Code)
Barcode yang paling umum digunakan untuk produk retail di Amerika Serikat dan Kanada. UPC terdiri dari 12 digit angka yang merepresentasikan informasi produk. - EAN (European Article Number)
Barcode yang paling umum digunakan untuk produk retail di Eropa dan negara-negara lain. EAN terdiri dari 13 digit angka yang merepresentasikan informasi produk. - ISBN (International Standard Book Number)
Barcode yang digunakan untuk penerbitan buku. ISBN terdiri dari 10 atau 13 digit angka yang merepresentasikan informasi tentang judul, pengarang, penerbit, edisi, dan format buku. - Code 39
Barcode yang digunakan untuk keperluan industri, seperti identifikasi kendaraan bermotor, inventarisasi aset, pengiriman barang, dan lain-lain. Code 39 terdiri dari kombinasi 43 karakter alfanumerik (angka dan huruf). - Code 128
Barcode yang digunakan untuk keperluan industri dan non-retail, seperti logistik, transportasi, medis, farmasi, dan lain-lain. Code 128 terdiri dari kombinasi 128 karakter alfanumerik dan simbol.
Barcode Matriks
- QR Code (Quick Response Code)
Barcode yang paling populer digunakan untuk keperluan digital, seperti menyimpan URL, kontak, teks, gambar, dan lain-lain. QR Code terdiri dari modul hitam dan putih yang membentuk pola persegi. QR Code bisa dibaca oleh kamera smartphone atau aplikasi khusus. - Data Matrix
Barcode yang digunakan untuk keperluan industri dan non-retail, seperti elektronik, medis, farmasi, dan lain-lain. Data Matrix terdiri dari modul hitam dan putih yang membentuk pola persegi atau persegi panjang. Data Matrix bisa menyimpan data alfanumerik hingga 2.335 karakter. - PDF417
Barcode yang digunakan untuk keperluan pemerintahan, transportasi, identifikasi pribadi, dan lain-lain. PDF417 terdiri dari modul hitam dan putih yang membentuk pola persegi panjang. PDF417 bisa menyimpan data alfanumerik hingga 1.850 karakter.
Cara Membuat Barcode
Untuk membuat barcode, Anda bisa menggunakan berbagai cara, seperti website, aplikasi, atau software khusus. Berikut adalah beberapa contoh cara membuat barcode atau QR Code dari website dan aplikasi:
- Barcode Graphics
Website yang menyediakan layanan pembuatan barcode linear berbagai jenis, seperti UPC, EAN, ISBN, Code 39, Code 128, dan lain-lain. Anda bisa mengisi informasi produk atau barang yang ingin dibuat barcode-nya, lalu memilih jenis barcode yang diinginkan. Anda juga bisa memilih ukuran, warna, dan format barcode yang dihasilkan. Anda bisa mengunduh barcode yang sudah dibuat dalam bentuk gambar atau PDF. - Barcode Generator
Website yang menyediakan layanan pembuatan barcode linear dan matriks berbagai jenis, seperti UPC, EAN, ISBN, Code 39, Code 128, QR Code, Data Matrix, PDF417, dan lain-lain. Anda bisa mengisi informasi produk atau barang yang ingin dibuat barcode-nya, lalu memilih jenis barcode yang diinginkan. Anda juga bisa memilih ukuran, warna, dan format barcode yang dihasilkan. Anda bisa mengunduh barcode yang sudah dibuat dalam bentuk gambar atau PDF. - QR Code Generator
Website yang menyediakan layanan pembuatan QR Code berbagai jenis, seperti URL, teks, email, kontak, lokasi, wifi, kalender, dan lain-lain. Anda bisa mengisi informasi yang ingin dibuat QR Code-nya, lalu memilih jenis QR Code yang diinginkan. Anda juga bisa memilih ukuran, warna, logo, dan format QR Code yang dihasilkan. Anda bisa mengunduh QR Code yang sudah dibuat dalam bentuk gambar atau PDF. - QR Code Reader
Aplikasi yang menyediakan layanan pembacaan QR Code dengan menggunakan kamera smartphone. Anda bisa mengarahkan kamera smartphone ke QR Code yang ingin dibaca. Aplikasi ini akan menampilkan informasi yang tersimpan di dalam QR Code tersebut.
FAQ
Berikut adalah beberapa pertanyaan dan jawaban seputar barcode:
Apa perbedaan antara barcode dan QR Code?
Barcode adalah data optik yang berbentuk garis atau bar yang bisa dibaca oleh mesin. Barcode memiliki fungsi dalam membedakan satu jenis produk dengan produk lain. Barcode juga menyimpan informasi terkait suatu produk atau barang.
QR Code adalah salah satu jenis barcode matriks yang berbentuk persegi dengan modul hitam dan putih. QR Code memiliki fungsi dalam menyimpan data digital berbagai jenis, seperti URL, teks, gambar, dan lain-lain. QR Code juga bisa dibaca oleh kamera smartphone atau aplikasi khusus.
Apa kelebihan dan kekurangan barcode?
Kelebihan barcode antara lain:
- Mempermudah proses pencarian produk dan pencatatan informasi dalam manajemen bisnis.
- Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengolahan data produk atau barang.
- Mengurangi kesalahan manusia dalam memasukkan data produk atau barang.
- Mempercepat transaksi pembayaran di kasir dengan menghindari pengetikan manual.
- Memudahkan pelacakan produk atau barang dalam rantai pasokan.
Kekurangan barcode antara lain:
- Memerlukan alat baca khusus yang disebut barcode scanner atau pemindai kode batang. Barcode scanner ini harus sesuai dengan jenis barcode yang dibaca. Jika barcode scanner tidak tersedia atau rusak, maka barcode tidak bisa dibaca oleh mesin.
- Rentan terhadap kerusakan fisik, seperti kotoran, lecet, robek, atau pudar. Kerusakan fisik ini bisa mengganggu proses pembacaan barcode oleh mesin.
- Terbatas dalam kapasitas data yang bisa disimpan. Barcode linear hanya bisa menyimpan data alfanumerik hingga beberapa puluh karakter. Barcode matriks bisa menyimpan data alfanumerik hingga beberapa ribu karakter, tetapi membutuhkan ukuran yang lebih besar.
- Tidak bisa diubah atau diperbarui setelah dicetak. Barcode yang sudah dicetak tidak bisa diubah atau diperbarui informasinya tanpa mencetak ulang barcode baru.
- Tidak memiliki fitur keamanan atau enkripsi. Barcode bisa dibaca oleh siapa saja yang memiliki barcode scanner atau kamera smartphone. Barcode juga bisa dipalsukan atau disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Kesimpulan
Barcode adalah data optik yang berbentuk garis atau bar yang bisa dibaca oleh mesin. Barcode memiliki fungsi dalam membedakan satu jenis produk dengan produk lain. Barcode juga menyimpan informasi terkait suatu produk atau barang.
Barcode dapat dibedakan menjadi dua jenis utama, yaitu barcode linear atau 1D (satu dimensi) dan barcode matriks atau 2D (dua dimensi). Barcode linear terdiri dari garis-garis vertikal dengan ketebalan yang berbeda-beda. Barcode matriks terdiri dari bentuk-bentuk geometris seperti persegi, titik, heksagon, dan lain-lain.
Barcode memerlukan alat baca khusus yang disebut barcode scanner atau pemindai kode batang. Barcode scanner ini membantu para operator saat membaca informasi yang terdapat di dalam barcode tanpa harus membaca satu per satu arti dari setiap garis yang ada di produk tersebut.
Untuk membuat barcode, Anda bisa menggunakan berbagai cara, seperti website, aplikasi, atau software khusus.
Baca juga:
- Manajemen Persediaan
- Manajemen Konflik
- Manajemen SDM
- Manajemen Organisasi
- Manajemen Keuangan
- Manajemen Pemasaran
- Fungsi Manajemen Persediaan
- Pengertian Manajemen Proyek
- Manajemen Risiko
- Tingkatan Manajemen
- Proses Manajemen
- Fungsi Manajemen
- Bidang-bidang Manajemen
- Unsur Manajemen
- Konsep Manajemen
- Sistem Informasi Manajemen
- Fungsi Manajemen Pemasaran