Apa itu Stok

Stok: Pengertian, Jenis, Manfaat, dan Metode

Diposting pada 241 views

Stok adalah istilah yang sering digunakan dalam dunia bisnis, terutama yang berkaitan dengan barang dagangan. Stok adalah jumlah barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan dalam suatu periode tertentu. Stok juga bisa berarti nilai atau harga dari barang yang ada di gudang atau toko.

Stok adalah salah satu aset penting bagi perusahaan, karena menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi permintaan pasar dan menghasilkan pendapatan. Namun, stok juga bisa menjadi beban jika terlalu banyak atau terlalu sedikit, karena bisa menimbulkan biaya penyimpanan, kerusakan, kehilangan, atau kekurangan barang.

Oleh karena itu, perusahaan perlu melakukan manajemen stok yang baik agar bisa mengoptimalkan stok yang dimiliki dan menghindari masalah yang berkaitan dengan stok. Manajemen stok adalah proses perencanaan, pengendalian, dan pengawasan stok yang meliputi aktivitas seperti pembelian, penerimaan, penyimpanan, pengeluaran, dan penilaian stok.

Pengertian Stok, dan Mengapa Perlu Dikelola?

Stok adalah jumlah barang atau produk yang tersedia di suatu tempat atau organisasi pada waktu tertentu. Stok dapat berupa bahan baku, barang setengah jadi, atau barang jadi yang siap untuk dijual atau digunakan. Stok memiliki peran penting dalam kelancaran operasional dan keuntungan suatu bisnis.

Ada beberapa alasan mengapa stok perlu dikelola dengan baik, antara lain:

  • Menjaga ketersediaan barang atau produk sesuai dengan permintaan pasar
  • Menghindari kelebihan atau kekurangan stok yang dapat menimbulkan kerugian
  • Meminimalkan biaya penyimpanan dan pengeluaran stok
  • Meningkatkan efisiensi dan produktivitas dalam proses produksi dan distribusi
  • Meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan

Untuk mengelola stok dengan baik, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, antara lain:

  • Melakukan perencanaan stok berdasarkan analisis permintaan, kapasitas produksi, dan sumber daya yang tersedia
  • Melakukan pengukuran stok secara berkala untuk mengetahui jumlah, lokasi, dan kondisi stok yang ada
  • Melakukan pengendalian stok dengan menetapkan batas minimal dan maksimal stok, serta melakukan penyesuaian jika terjadi perubahan
  • Melakukan evaluasi stok dengan menghitung tingkat perputaran, tingkat pelayanan, dan tingkat kehilangan stok

Stok adalah salah satu aset penting dalam bisnis yang perlu dikelola dengan profesional. Dengan mengelola stok dengan baik, bisnis dapat meningkatkan kinerja dan daya saingnya di pasar.

Jenis-Jenis Stok

Stok bisa dibedakan menjadi beberapa jenis berdasarkan fungsi dan karakteristiknya. Berikut adalah beberapa jenis stok yang umum ditemukan dalam bisnis:

  • Stok bahan baku adalah stok yang berupa bahan mentah atau komponen yang digunakan untuk membuat produk jadi. Contoh: tepung, gula, telur, dll.
  • Stok barang dalam proses adalah stok yang berupa produk setengah jadi yang masih dalam tahap produksi. Contoh: roti mentah, kue setengah matang, dll.
  • Stok barang jadi adalah stok yang berupa produk akhir yang siap untuk dijual atau dikirim ke pelanggan. Contoh: roti panggang, kue kering, dll.
  • Stok barang cadangan adalah stok yang berupa produk jadi atau bahan baku yang disimpan sebagai persediaan tambahan untuk mengantisipasi permintaan yang meningkat atau gangguan pasokan. Contoh: roti beku, tepung cadangan, dll.
  • Stok barang konsinyasi adalah stok yang berupa produk jadi yang diserahkan kepada pihak lain (konsinyor) untuk dijual dengan sistem bagi hasil. Contoh: roti konsinyasi di minimarket, kue konsinyasi di kafe, dll.

Manfaat Stok

Stok memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, antara lain:

  • Memenuhi permintaan pasar. Stok memungkinkan perusahaan untuk menyediakan barang yang dibutuhkan oleh pelanggan dengan cepat dan tepat waktu. Dengan demikian, perusahaan bisa meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan serta memperoleh keuntungan.
  • Mengurangi biaya produksi. Stok membantu perusahaan untuk menghemat biaya produksi dengan memanfaatkan skala ekonomi (economies of scale), yaitu menurunkan biaya rata-rata per unit dengan meningkatkan jumlah produksi. Selain itu, stok juga bisa mengurangi biaya setup (biaya untuk mempersiapkan mesin atau alat produksi) dan biaya pesanan (biaya untuk melakukan pembelian bahan baku atau barang jadi).
  • Menyamakan tingkat produksi. Stok memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan tingkat produksi dengan permintaan pasar yang fluktuatif. Dengan demikian, perusahaan bisa menghindari overproduction (produksi berlebih) atau underproduction (produksi kurang) yang bisa merugikan perusahaan.
  • Mengatasi ketidakpastian. Stok memberikan perlindungan bagi perusahaan dari ketidakpastian yang bisa terjadi dalam bisnis, seperti kenaikan harga bahan baku, gangguan pasokan, kerusakan mesin, permintaan musiman, persaingan pasar, dll.

Metode Stok

Metode stok adalah cara yang digunakan untuk menghitung dan mencatat jumlah dan nilai barang yang disimpan dalam suatu perusahaan. Metode stok yang dipilih akan mempengaruhi laporan keuangan, khususnya biaya pokok penjualan dan laba bersih. Ada beberapa metode stok yang populer, antara lain:

1. Metode FIFO (First In First Out)

Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang pertama kali masuk ke gudang adalah barang yang pertama kali keluar. Dengan kata lain, barang yang dijual adalah barang yang paling lama dalam persediaan. Metode ini cocok untuk perusahaan yang menjual barang dengan masa kadaluarsa, seperti makanan, minuman, atau obat-obatan.

2. Metode LIFO (Last In First Out)

Metode ini mengasumsikan bahwa barang yang terakhir masuk ke gudang adalah barang yang pertama kali keluar. Dengan kata lain, barang yang dijual adalah barang yang paling baru dalam persediaan. Metode ini cocok untuk perusahaan yang menjual barang dengan harga yang sering berubah-ubah, seperti bahan bakar, logam, atau elektronik.

3. Metode Average (Rata-Rata)

Metode ini menghitung harga pokok penjualan dengan menggunakan rata-rata harga perolehan barang selama periode tertentu. Dengan kata lain, barang yang dijual tidak dibedakan berdasarkan waktu masuknya ke gudang. Metode ini cocok untuk perusahaan yang menjual barang dengan harga yang stabil atau sedikit berfluktuasi.

Metode stok yang dipilih harus sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan perusahaan. Selain itu, metode stok juga harus konsisten dan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Dengan demikian, perusahaan dapat menyajikan laporan keuangan yang akurat dan transparan.

FAQ

1. Bagaimana cara menghitung jumlah stok?

Jumlah stok bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

Jumlah stok = stok awal + penerimaan stok – pengeluaran stok

Stok awal adalah jumlah stok yang ada di awal periode tertentu, penerimaan stok adalah jumlah stok yang masuk ke gudang atau toko dalam periode tersebut, dan pengeluaran stok adalah jumlah stok yang keluar dari gudang atau toko dalam periode tersebut.

2. Bagaimana cara menilai stok?

Stok bisa dinilai dengan menggunakan beberapa metode, antara lain:

  • Metode FIFO (First In First Out) adalah metode yang mengasumsikan bahwa barang yang pertama masuk ke gudang atau toko adalah barang yang pertama keluar. Dengan demikian, nilai stok dihitung berdasarkan harga beli barang yang paling lama.
  • Metode LIFO (Last In First Out) adalah metode yang mengasumsikan bahwa barang yang terakhir masuk ke gudang atau toko adalah barang yang pertama keluar. Dengan demikian, nilai stok dihitung berdasarkan harga beli barang yang paling baru.
  • Metode rata-rata tertimbang adalah metode yang menghitung nilai stok berdasarkan rata-rata harga beli semua barang yang ada di gudang atau toko.

3. Apa itu EOQ (Economic Order Quantity)?

EOQ adalah jumlah optimal dari suatu barang yang harus dipesan oleh perusahaan agar bisa meminimalkan biaya total yang terkait dengan pembelian dan penyimpanan barang tersebut. Biaya total terdiri dari biaya pesanan dan biaya penyimpanan. Biaya pesanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan pembelian barang, seperti biaya administrasi, ongkos kirim, dll. Biaya penyimpanan adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyimpan barang, seperti biaya sewa gudang, asuransi, bunga modal, dll.

EOQ bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

EOQ = √(2 x D x Co / Ch)

D adalah jumlah permintaan tahunan dari barang tersebut, Co adalah biaya pesanan per pesanan, dan Ch adalah biaya penyimpanan per unit per tahun.

4. Apa itu ROP (Reorder Point)?

ROP adalah titik minimum dari jumlah stok yang harus dimiliki oleh perusahaan sebelum melakukan pemesanan ulang. ROP ditentukan berdasarkan waktu tunggu (lead time) dan tingkat permintaan rata-rata dari barang tersebut. Waktu tunggu adalah waktu yang dibutuhkan untuk menerima barang setelah melakukan pemesanan. Tingkat permintaan rata-rata adalah jumlah permintaan rata-rata per hari atau per minggu dari barang tersebut.

ROP bisa dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

ROP = (waktu tunggu x tingkat permintaan rata-rata) + stok pengaman

Stok pengaman adalah jumlah stok tambahan yang disediakan untuk mengantisipasi permintaan yang melebihi perkiraan atau keterlambatan pengiriman.

5. Apa itu ABC Analysis?

ABC Analysis adalah metode klasifikasi stok berdasarkan nilai atau pentingnya masing-masing jenis stok bagi perusahaan. ABC Analysis membagi stok menjadi tiga kategori, yaitu:

  • Kategori A adalah stok yang memiliki nilai tertinggi dan frekuensi permintaan rendah. Stok ini harus dikelola dengan ketat dan dipantau secara berkala.
  • Kategori B adalah stok yang memiliki nilai sedang dan frekuensi permintaan sedang. Stok ini harus dikelola dengan cukup baik dan dipantau secara rutin.
  • Kategori C adalah stok yang memiliki nilai terendah dan frekuensi permintaan tinggi. Stok ini bisa dikelola dengan longgar dan dipantau secara sporadis.

Kesimpulan

Stok adalah jumlah barang yang tersedia untuk dijual atau digunakan dalam suatu periode tertentu. Stok memiliki beberapa jenis, manfaat, dan cara penilaian yang berbeda-beda. Perusahaan perlu melakukan manajemen stok yang baik agar bisa mengoptimalkan stok yang dimiliki dan menghindari masalah yang berkaitan dengan stok.

Baca juga: