Tulung menthung adalah sebuah peribahasa Jawa yang berarti menolong orang lain tapi malah mendapat balasan yang tidak baik. Peribahasa ini biasa digunakan untuk menyatakan rasa kecewa atau kesal terhadap orang yang tidak tahu berterima kasih. Peribahasa ini juga mengandung pesan moral bahwa kita harus berhati-hati dalam menolong orang lain dan tidak mudah percaya kepada orang yang belum kita kenal baik.
Dalam bahasa Jawa, tulung berarti menolong atau membantu, sedangkan menthung berarti memukul atau menyakiti. Dengan demikian, tulung menthung bisa diartikan secara harfiah sebagai menolong tapi malah dipukul. Peribahasa ini mirip dengan peribahasa Indonesia “berbuat baik dibalas jahat” atau “budi baik dibalas budi busuk”.
Contoh penggunaan peribahasa tulung menthung dalam kalimat adalah sebagai berikut:
- Aku wis tulung nggawe PR e, malah menthung ngomong aku nyontek. (Aku sudah menolong mengerjakan PR-nya, malah dipukul bilang aku mencontek.)
- Wong tuwo kuwi tulung menthung, wis ngurusi anak putune malah diusir saka omah. (Orang tua itu berbuat baik dibalas jahat, sudah mengurus anak perempuannya malah diusir dari rumah.)
- Ora usah tulung menthung karo wong sing ora kenal, mending tulung wong sing butuh lan mulya. (Jangan berbuat baik dibalas jahat dengan orang yang tidak dikenal, lebih baik menolong orang yang membutuhkan dan berbudi.)
Arti kata yang lain:
- Arti kata angel
- Arti Kata Wasis
- Remen Tegese
- Tipis Lambene Tegese
- Sira Tegese
- Pralaya Tegese
- Tumrap Tegese