arti kata upeti dan contoh upeti

Upeti: Arti, Sinonim dan Budaya Upeti

Diposting pada 2,600 views

Apa itu upeti? Jauh sebelum Negara Indonesia dijajah oleh bangsa Eropa, masyarakat Indonesia telah mengenal upeti. Pada masa kerajaan dan penjajahan rakyat diwajibkan untuk membayar upeti kepada raja atau seseorang yang dianggap memiliki pangkat yang lebih tinggi. Upeti hampir mirip dengan pajak saat ini. Bila pajak digunakan untuk kepentingan rakyat bersama, namun upeti hanya untuk memenuhi kebutuhan raja atau penguasa pada masa itu. Apa arti kata upeti sebenarnya? Kita akan membahasnya di artikel kali ini lengkap dengan contoh kalimat dari kata upeti. Yuk kita simak sama-sama.

Arti Upeti

Menurut KBBI upeti adalah uang (emas dan sebagainya) yang wajib dibayarkan (dipersembahkan) oleh negara(-negara) kecil kepada raja atau negara yang berkuasa atau yang menaklukkan, uang dan sebagainya yang diberikan (diantarkan) kepada seorang pejabat dan sebagainya dengan maksud menyuap.           

Sementara itu dilansir dari Wikipedia upeti adalah harta yang diberikan suatu pihak ke pihak lainnya, sebagai tanda ketundukan dan kesetiaan, atau sebagai tanda hormat. Dalam sejarah upeti biasanya diminta oleh negara yang kuat kepada negara-negara sekitar yang lebih lemah, negara bawahan, serta wilayah-wilayah taklukannya. Dalam sebuah persekutuan, pihak yang lebih kecil juga kadang-kadang membayar upeti kepada pihak yang lebih kuat, biasanya bertujuan untuk memperbanyak tentara.

Dari kedua referensi tersebut, secara sederhana upeti adalah iuran berupa uang, emas atau benda bernilai yang wajib dibayarkan oleh rakyat kepada para raja atau pemimpin pada masa itu. Rakyat yang rutin membayar upeti akan mendapatkan jaminan keamanan dan ketertiban dari kerajaan. 

Sinonim Upeti

Secara umum upeti berarti uang (sesuatu yang bernilai) yang wajib dibayarkan kepada raja atau penguasa. Persamaan kata upeti antara lain: persembahan, uang suap dan ufti. Kamu bisa menggunakan sinonim kata tersebut pada kalimat sesuai dengan arti kalimat secara keseluruhan.

Budaya Upeti

Budaya upeti pada masa kerajaan hingga kini masih membekas bagi masyarakat Indonesia. Bahkan untuk menempati posisi penting di pemerintahan, selain kemampuan yang mumpuni juga membutuhkan materi yang tidak sedikit. Tidak bisa dipungkiri, seseorang dengan materi yang lebih akan bisa ditempatkan pada posisi penting pada pemerintahan.

Kalau kita tengok di beberapa daerah, budaya upeti ini masih menjamur hingga kini. Tanggapan masyarakat pun, beragam beberapa tidak masalah dan sebagian lagi merasa keberatan.

Contoh Upeti

Pembayaran upeti pada masa kerajaan dan penjajahan sangat beragam misalnya: uang, emas, hasil bumi, tanah dan masih banyak lagi. Pada dasarnya pembayaran upeti bergantung pada kebijakan pemimpin. Hasil bumi yang dibayarkan rakyat pun beragam, misalnya Cirebon membayarkan upeti kepada Padjajaran berupa garam dan terasi. Rakyat kerajaan Majapahit membayar upeti berupa uang dan hasil bumi.

Contoh Kalimat dari Kata Upeti

Contoh kalimat akan memudahkan dalam memahami arti dan penggunaan sebuah kata. Nah, di bawah ini beberapa contoh kalimat dari kata upeti:

  1. Rakyat membayarkan upeti berupa uang kepada pemimpin atau raja.
  2. Budaya upeti masih menjamur hingga saat ini baik kehidupan sosial maupun politik.
  3. Penguasa kerajaan Singasari yang terakhir yaitu Raja Kartanegara menolak membayar upeti.
  4. Pola sentralistik yang dikembangkan masa lalu telah menempatkan desa menjadi tidak berdaya, sumber daya alam desa banyak dimanfaatkan oleh pejabat di atasnya sebagai upeti.

Nah, itulah arti upeti, sinonim dan contoh kalimat lengkapnya. Jangan sampai budaya upeti menjamur di masyarakat kita. Kalau kamu menemukan budaya ini, jangan segan-segan untuk melaporkannya. See you.

Temukan artikel menarik KitaPunya lainnya:
Contoh Kalimat dengan Kata Keragaman dan Arti Kata
Apa Arti Kata Sarkas dan Sarkasme? 
Pengertian Etnis

Gambar Gravatar
Winarsih adalah seorang profesional yang ahli dalam bidang pendidikan. Memberikan banyak tips, tutorial dan informasi akurat untuk para pembaca KitaPunya.net.