Biografi Raja Mulawarman, Sang Raja yang Terkenal di Borneo – Kerajaan kutai merupakan kerajaan di Indonesia yang bercorak hindu. Kerajaan ini merupakan kerajaan yang paling tua di Indonesia, yaitu berdiri pada abad ke 4 di kalimantan timur.
Kerajaan kutai didirikan oleh raja yang bernama Kudungga. Dari raja Kudungga, kemudian berlanjut ke Asmawarman, dan setelah Aswawarman kepemimpinan dilanjutkan oleh Mulawarman.
Biografi Raja Mulawarman yang Baik Hati
Mulawarman merupakan cucu dari Kudungga dan anak dari Aswawarman. Aswawarman dan Mulawarman memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perkembangan bahasa Sanskerta. Mulawarman sendiri dipercaya menganut agama Hindu.
Dalam Yupa atau prasasti peninggalan kerajaan kutai, raja Mulawarman terkenal akan kebaikannya. Tercatat, ia pernah membagikan 20.000 ekor sapi dengan cuma cuma kepada para Brahmana. Sebagai bukti tanda terima kasih, para Brahmana membangun sebuah prasasti Yupa yang berbentuk tugu batu peringatan.
Selain itu, ia juga terkenal dengan sosok yang kuat dan tangguh. Hal ini dibuktikan dengan raja yang paling berpengaruh dan besar di kerajaan Kutai ialah raja Mulawarman.
Karena pada masa raja Mulawarman, kerajaan Kutai mencapai pada titik puncak kejayaannya. Selain itu, rakyatnya pun bisa hidup sejahtera, ia bahkan pernah mengadakan selamatan atau syukuran emas yang sangat melimpah.
Bukti puncak kejayaan pada masa raja Mulawarman lainnya adalah ekspansi wilayah. Hampir semua wilayah di Kalimantan berhasil ditaklukan oleh raja Mulawarman. Karena semua wilayah berhasil dikuasai oleh raja Mulawarman, namanya pun juga semakin terkenal.
Rakyat pada masa itu dijamin akan keselamatan dan kesejahteraannya. Pada masa kepemimpinan raja Mulawarman, sudah banyak sekali bangunan suci yang didirikan.
Di antaranya ialah bangunan untuk menyembah Waprakeswara atau Dewa Trimurti. Dewa Trimurti sendiri ialah 3 kekuatan Brahman. Ketiga Brahman tersebut ialah dewa Brahma, dewa Wisnu dan dewa Siwa.
Seperti apa Raja Mulawarman? Ini Biografinya
Menurut Yupa, Mulawarman digambarkan seperti Dewa Matahari atau Ansuman. Julukan itu juga dipegang oleh ayahnya, yaitu Aswawarman. Raja Mulawarman juga sangat dekat dengan rakyatnya, sehingga tak heran jika rakyatnya bisa hidup aman dan tentram.
Bukan hanya itu saja, raja Mulawarman juga meninggalkan sejarah berupa Yupa dan Menhir. Yupa sendiri merupakan sesuatu yang dibuat untuk mengikat hewan kurban. Biasanya berupa tugu dan bertuliskan syair syair yang menunjukan keagungan si raja atau dewa. Sedangkan Menhir ialah tempat yang dibuat untuk memuja nenek moyang. Menhir ini berupa batu besar yang menjulang ke atas.
Kesimpulan
Memang raja Mulawarman ini berbeda dengan raja kutai terdahulunya. Raja Mulawarman sangatlah gagah dan terkenal akan kedermawanannya. Selain itu, ia juga supel atau mampu berbaur dengan rakyatnya, sehingga tak heran jika ia disukai oleh rakyatnya.
Pada masa kepemimpinannya, semua rakyatnya hidup sejahtera. Perdagangan dan wilayah kekuasaan menyebar luas. Bahkan seluruh Kalimantan pada waktu itu mengenal sosok Mulawarman. Dan Mulawarman sangat disegani oleh masyarakatnya.
Raja Mulawarman meninggalkan prasasti atau biasa disebut Yupa. Terdapat 7 prasasti namun baru 4 prasasti atau Yupa yang berhasil diterjemahkan. Empat Yupa tersebut berisikan pujian terhadap Raja Mulawarman, akan kegagahannya dan kedermawanannya. Prasasti tersebut dibuat oleh rakyatnya sendiri.
Dipercaya, tulisan prasasti tersebut ditulis pada abad ke 4 sampai 5. Jadi bisa diperkirakan, kerajaan kutai sudah ada sebelum itu. Dan raja Mulawarman dipercaya memerintah sekitar tahun itu. Raja Mulawarman memeluk agama Hindu. Jadi bisa dikatakan, agama Hindu merupakan agama yang paling tua di indonesia.
Versi sebelumnya : Siapakah Raja Mulawarman Itu?
