Contoh Perilaku dalam Mewujudkan Nilai Ketuhanan Sila ke-1 yang Bisa Diterapkan – Dalam proses perumusan Pancasila, terdapat perubahan-perubahan terhadap nilai-nilai ketuhanan. Seperti Islam tidak dijadikan dasar Negara dan agama Negara Indonesia.
Hingga akhirnya melahirkan bunyi sila “Ketuhanan Yang Maha Esa”. Penting untuk memahami dan menerapkan contoh perilaku dalam mewujudkan nilai ketuhanan.
Dalam Sila Ke 1 Pancasila Mengandung Butiran Makna Sebagai Berikut
- Memiliki kepercayaan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sesuai nilai kemanusiaan yang adil dan beradab.
- Menjaga kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat dengan saling menghormati dan menghargai.
- Menghormati kebebasan individu dalam menjalankan ibadah sesuai agama yang dianut.
- Tidak memaksa dan menghasut orang lain untuk menganut agama tertentu.
- Menjamin masyarakat untuk memeluk agamanya masing-masih dan melakukan ibadah.
Contoh Perilaku dalam Mewujudkan Nilai Ketuhanan Sile Ke-1
Berikut Beberapa Contoh Perilaku dalam Mewujudkan Nilai Ketuhanan
1. Mengimani Keberadaan Tuhan Yang Maha Esa Sebagai Pencipta Alam Semesta
Adanya alam semesta di dunia ini tentu saja tidak semata-mata ada begitu saja. Melainkan ada yang menciptakan, bumi beserta planet-planet lainnya. Beserta penghuninya yang diciptakan oleh Tuhan.
2. Menjalankan Perintah-Nya dan Menjauhi Larangan-Nya
Sebagai umat yang beragama sudah sepatutnya untuk melaksanakan kewajibannya, misalnya beribadah. Beribadah dengan niat karena Tuhan dan untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Menjauhi larangan Tuhan artinya mejauhkan diri dari perbuatan dosa, yang sering menyebabkan kerugian untuk diri sendiri maupun orang lain.
3. Senantiasa Berbuat Baik Kepada Sesama Makhluk Ciptaan Tuhan
Sebagai makhluk, pasti tidak bisa hidup sendiri. Artinya masih membutuhkan orang lain, sehingga dalam kehidupan bermasyarakat sudah seharusnya untuk saling bekerja sama untuk kehidupan yang lebih baik lagi.
Tuhan terhadap makhluknya tidak membeda-bedakan. Oleh karena itu, sebagai manusia sudah seharusnya untuk saling berbuat baik dan tidak melakukan kezaliman.
4. Tidak Melakukan Pemaksaan untuk Memeluk Agama Tertentu
Setiap individu memiliki hak untuk menentukan keyakinannya. Di Indonesia terdapat 5 agama yang resmi diakui, yaitu Islam, Nasrani, Budha, Hindu, dan Konghucu. Meskipun begitu, rasa saling menghargai dan toleransi harus dijunjung tinggi.
Melakukan pemaksaan kepada orang lain untuk menganut agama tertentu juga merupakan pelanggaran HAM. Setiap orang berhak memilih agama yang akan dianutnya tanpa pemaksaan dari pihak manapun.
5. Saling Menghargai Antar Umat Beragama.
Dengan saling menghargai meskipun berbeda keyakinan, maka akan tercipta suasana perdamaian dan kondusifnya lingkungan masyarakat. Segala konflik dan pertikaian sebisa mungkin dihindar demi keselarasan masyarakat.
6. Saling Tolong Menolong Dalam Hal Kebaikan.
Budaya gotong royong merupakan budaya khas bangsa Indonesia semejak zaman dahulu. Dengan tolong menolong dalam hal kebaikan akan memberikan manfaat luar biasa baik untuk diri sendiri maupun orang lain.
Setiap kebaikan yang dilakukan bersama tentu manfaatnya akan dirasakan oleh banyak orang pula. Sebaliknya, jika tolong menolong dalam keburukan akan berakibat kerugian tidak hanya terhadap diri sendiri namun juga orang lain.
7. Bertoleransi Antar Umat Beragama.
Sikap toleransi sangan penting untuk dilestarikan. Bangsa Indonesia harus saling menghargai antar pemeluk agama. Tidak boleh saling menghina dan melecehkan cara beribadah orang lain. Dengan masyarakat yang suka bertoleransi, maka akan tercipta kedamaian dan keseimbangan dalam kehidupan.
Baca juga : Penerapan Nilai Pancasila dalam Keluarga, Masyarakat dan Bangsa
Memahami makna nilai ketuhanan dalam sila ke 1 Pancasila adalah hal yang krusial bagi bangsa Indonesia, karena menggunakan Pancasila sebagai pedoman hidup.
Dengan melakukan contoh-contoh perilaku dalam mewujudkan nilai ketuhanan, akan menambah wawasan dan toleransi terhadap pentingnya keimanan dan rasa saling menghargai antar umat beragama.