Kapasitas Baterai. Pada kendaraan aki atau accu berfungsi sebagai sumber arus untuk semua sistem kelistrikan pada kendaraan. Pada saat mesin belum hidup, baterai memberikan energi listrik untuk sistem penerangan atau sistem lampu-lampu dan aksesoris kendaraan.
Kemudian pada saat start atau menghidupkan mesin, baterai atau aki berfungsi untuk memberikan energi listrik untuk memutarkan motor starter dan sebagi suber arus untuk melayani sistem pengapian selama start.
Apabila mesin sudah hidup, baterai berfungsi tidak lagi sebagai sumber arus listrik, karena sudah perannya sudah digantikan oleh sistem pengisian. Pada saat ini baterai hanya mengalami pengisian (menerima dan menyimpan energi listrik yang diberikan oleh sistem pengisian baterai). Baca : Pengertian dan Fungsi Baterai (Aki)
Pengertian Kapasitas Baterai
Pada baterai dikenal istilah kapasitas baterai. Kapasitas baterai ini menunjukan jumlah listrik yang disimpan bateri yang dapat dilepaskan sebagai sumber listrik, kapasitas baterai juga dapat diartikan sebagai besarnya energi listrik yang dapat diberikan oleh baterai saat baterai tersebut dalam kondisi terisi penuh.
Kapasitas baterai dipengaruhi oleh kualitas dan volume larutan elektrolit, jumlah sel dalam baterai, ukuran dan jumlah plat dalam baterai.
Istilah Yang digunakan Untuk Menyatakan Kapasitas Baterai
Pada saat ini ada beberapa istilah yang umum digunakan untuk menyatakan kapasitas baterai yaitu CCA (cold cranking ampere), RC (reserve capacity), AH (amper hour), dan daya (power, Watt). Dan berikut ini merupakan penjelasan dari masing-masing istilah.
1. CCA (cold cranking ampere)
Dalam bahasa indonesia cca berarti arus starter dingin. Salah satu fungsi baterai adalah menyediakan arus listrik untuk motor starter pada saat mesin dihidupkan dan ke sistem kelistrikan mobil. Pada saat mesin di-start, pengeluaran energi listrik sangat besar dan dalam waktu yang singkat.
Pengertian Cold Cranking Ampere yaitu menyatakan kemampuan suatu baterai (pada saat masih terisi penuh) untuk mengeluarkan arus (dalam satuan Ampere) beban penuh pada temperatur 0 derajat Fahrenheit (-17,8 derajat Celcius) selama 30 detik. Tegangan dipertahankan pada 1,2 V pada tiap sel atau 7,2 V untuk ke enam sel pada baterai 12 V. Harga CCA baterai sekitar 350 sampai 560 A tergantung tipe dan jenis baterai.
Baca : Cara Kerja Motor Starter Tipe Konvensional
2. RC (Reserve Capasity)
Reserve Capasity atau Kapasitas cadangan menyatakan waktu (dalam satuan menit) suatu baterai yang terisi penuh untuk mengalirkan arus sebesar 25 A dan tegangan pada tiap sel dipertahankan 1,75 V atau 10,5 V untuk enam sel pada baterai 12 V. Besarnya nilai RC berkisar antara 55 sampai 115 menit.
3. AH (Amper-Hour)
Istilah yang ketiga yang diguanakan untuk menyatakan kapasitas bateri adalah Ah (Ampre-hout). Ini merupakan yang paling umum digunakan untuk meyatakan kapasiatas bateri. Metode pengujian ini biasa disebut dengan metode pemakaian baterai selama 20 jam.
Ah menyatakan besarnya arus yang dapat mengalir dalam waktu 20 jam pada temperatur 27 derajat Celcius (800F) dan selama pengujian tegangan dipertahankan pada 1,75 V pada tiap sel atau 10,5 V untuk enam sel pada baterai 12 V.
Misalnya, sebuah baterai dapat mengalirkan arus sebesar 3 A dalam waktu 20 jam, maka kapasitas baterai tersebut adalah 3 A x 20 jam = 60 amper-jam.
4. Power atau daya (Watt)
Kapasitas baterai juga dapat dapat juga dinyatakan dengan power atau daya yang mempunyai satuan Watt. Daya baterai ditentukan dengan menentukan arus dan tegangan baterai pada 0 derajat Fahrenheit (17,80C). Kedua besaran tersebut kemudian dikalikan sehingga didapat daya. Daya pada baterai berkisar antara 2000 sampai 4000 W.