Pengertian Produk: Konsep, Klasifikasi, Ciri-ciri, Tingkatan – Istilah produk merupakan bagian dari bidang ekonomi yang sering kali digunakan dalam sehari-hari. Produk terbagi atas 2 jenis yakni barang dan jasa. Agar Anda lebih memahami pengertian produk hingga apa saja ciri-cirinya, simak ulasan berikut!
Daftar Isi Artikel
A. Pengertian Produk
Sesuatu hal dapat dikatakan sebagai produk jika berupa hasil dari proses produksi yang dikerjakan oleh perusahaan atau produsen dengan tujuan diperjualbelikan untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat sebagai konsumen.
Beberapa pakar juga menyatakan pendapat jika produk adalah:
- Menurut Kotler dan Amstrong (1997:274) produk adalah semua hal yang ditawarkan di pasar dengan tujuan mencari perhatian konsumen. Perhatian yang dimaksud berupa keinginan konsumen untuk dibeli dan menggunakan produk sebagai pemuas kebutuhan dan keinginan.
- Menurut Stanton (1996:222) produk adalah sekumpulan atribut nyata dan tidak nyata berupa harga, kualitas, warna, kemasan dan sebuah brand dengan penambahan jasa beserta penilaian pasar atas penjualan produk tersebut.
- Menurut Tjiptono (1999:95) produk adalah pemahaman umum dari pihak produsen berdasarkan suatu hal yang ditawarkan sebagai bisnis dan bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan sekaligus keinginan konsumen. Standarisasi produk harus sesuai kapasitas daya beli masyarakat dan kompetensi sebuah perusahaan
- Menurut Rahayu (2017:19) produk adalah segala sesuatu (meliputi obyek fisik, jasa, tempat, organisasi, gagasan, ataupun pribadi) yang ditawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli, dipakai atau dikonsumsi oleh konsumen sebagai pemenuhan kebututan dan keinginannya.
Produk yang dihasilkan dari sebuah perusahaan akan memberikan 2 keuntungan yakni pendapatan untuk perusahaan itu sendiri dan mampu mencukupi kebutuhan dan keinginan para konsumen dari semua lapisan masyarakat.
Saat ini, beredarnya produk di pasaran yang paling laku keras cenderung pada produk dengan harga jual relatif murah, tetapi berkualitas baik.
B. Konsep Produk
Sebuah produk akan bernilai tinggi dan disukai oleh konsumen jika memiliki kualitas baik, mutu terjamin, inovatif hingga bekerja dengan tepat. Hal inilah yang dijadikan sebagai konsep dasar dibuatnya sebuah produk oleh para produsen.
Dari konsep ini, para pelaku usaha yang memiliki produk harus memberikan kinerjanya sebaik mungkin, totalitas dalam energi dan pikiran hingga biaya yang seekonomis mungkin. Perbaikan juga perlu dilakukan di setiap tahapan agar produk bisa terjual banyak di pasaran.
Promosi juga perlu dilakukan agar pengetahuan konsumen tentang produk yang Anda jual bisa tersebar lebih luas, sehingga minat beli masyarakat juga meningkat. Pastikan juga bahwa produk memiliki ciri khas tertentu. Hal ini digunakan sebagai pembeda dengan produk sejenis atau kompetitornya.
Baca juga : Pengertian, Fungsi dan Indikator Kemasan (Packaging) Suatu Produk
C. Macam-macam Produk
Sebuah produk juga memiliki klasifikasi umum sendiri yang dibagi berdasarkan penggolongannya.
1. Penggolongan Produk Menurut Tujuan Pemakaiannya
Konsumen memakai sebuah produk pasti memiliki maksud dan tujuan mengapa mengkonsumsi produk tersebut. Berdasarkan tujuan pemakaian ini produk diklasifikasikan menjadi dua yaitu customer’s good dan industrial’s good.
a. Produk Industri (industrial’s good)
Produk Industri merupakan jenis produk bahan baku yang dibeli oleh perusahaan atau produsen dan selanjutnya akan dijadikan produk baru melalui proses produksi.
Tujuan pembelian produk industri dengan produk konsumen tentu saja berbeda, produk industri untuk kepentingan bisnis dan akan diolah menjadi produk hasil industri.
Beberapa jenis dari produk ini di antaranya adalah barang modal, suku cadang dan bahan baku, serta layanan bisnis.
Berdasarkan kontribusinya, produk industri dapat dibedakan menjadi :
1) Raw Materials merupakan produk dasarnya berasal dari alam (natural) seperti produk pertanian, peternakan, dan perikanan yang belum di proses sebelumnya.
2) Components materials adalah komponen produk pabrik seperti susu bubuk, tepung darah, teping ikan yang siap diolah lagi untuk menjadi produk lain yang lebih siap dipasarkan.
3) Capital item merupakan kekayaan utama yang beberapa investasinya dipakai untuk menghasilkan produk akhir.
4) Supplies adalah produk yang bukan termasuk produk akhir, tetepi dibutuhkan demi kelancaran operasional. Seperti :
- Maintanance, repair dan operating supplies
- Profesional servica
b. Produk Konsumen (Customer’s good)
Produk konsumen adalah produk yang dikonsumsi untuk kepentingan konsumen (akhir) dan keluarganya sendiri.
Jenis produk ini tergolong dalam tingkatan produk akhir karena pembeli akan menggunakan langsung produk yang dibeli tanpa dijual kembali. Produk konsumsi ini terbagi atas 3 bagian yakni: Kebutuhan harian, belanjaan, dan khusus.
Dalam Rahayu (2017), produk konsumen berdasarkan perilaku konsumen dapat dibedakan menjadi beberapa macam yaitu sebagai berikut :
1) Convenience product adalah produk yang sering dibuthkan tanpa banyak memerlukan usaha / pertimbangan yang berarti karena produk tersebut sangat umum dan sering dibeli.
Produk ini dibagi lagi menjadi 3 yaitu : Staples products (prodk sehari-hari), impluse products (produk yang sering dibeli tanpa perencanaan), emergency products (produk yang harus dibeli segera).
2) Shopping product adalah produk berharga yang untuk mendapatkannya diperlukan usaha dan memerlukan pertimbangan yang matang sebelum membelinya, biasanya konsumen akan membandingkan dengan produk lain.
Produk jenis ini dibagi lagi menjadi : Homogenous Products : produk yang banyak sama/seragam/sejenis, sehingga konsumen paling hanya membandingkan merek dan harganya.
Jenis kedua adalah, heterogenous products dimana masing-masing merek memiliki perbedaan sehingga konsumen akan membadingkan kalitas dan style produk daripada faktor harganya.
3) Speicality product adalah produk yang benar-benar diperlukan konsumen dan sifatnya spesial (khusus)/custom. Konsumen tidak perlu membandingkan dengan yang lain, produk jenis ini juga relatif tidak ada pengganti / substitusinya.
4) Unsought product adalah produk yang tidak/belum diperlukan untuk dibeli pada saat itu.
2. Macam Produk Menurut Dimensi Kepuasan dan Keseahteraan Konsumen Jangka Panjang
Berdasarkan dimensi kepuasan pelanggan, produk dapat diklasifikasikan menjadi empat macam yaitu :
a. Produk yang bermanfaat (salutary product)
Adalah produk yang dapat memberikan manfaat yang tinggi kepada konsumen dalam jangka panjang.
b. Produk yang kurang sempurna (deficient product)
Deficient produk adalah produk yang tidak memiliki daya penarik, namum memiliki manfaat yang tinggi dan dibutuhkan. Produk yang seperti apa? Produk yang kita tidak ingin gunakan/konsumsi, tapi memiliki manfaat besar. Contoh produknya seperti : obat-obatan yang pahit.
c. Produk yang menyenangkan (pleasing product)
Pleasing product yaitu produk yang cepat (langsung) memberikan kepuasan kepada konsumen tetapi bisa memberikan efek negatif dalam jangka panjang. Contoh : rokok.
d. Produk yang sangat diperlukan (desirable product)
Desirable product adalah produk yang mampu memberikan kepuasan dengan cepat dan memiliki manfaat yang tinggi dalam jangka panjang. Sebagai contoh : makanan bergizi, buah-buahan, buku dll.
D. Ciri-Ciri Produk yang Diminati Konsumen
1. Harga Terjangkau
Produk yang laku keras di pasaran rata-rata adalah produk dengan harga relatif murah dan terjangkau dengan isi dompet. Ciri inilah yang paling banyak disukai masyarakat karena bisa mendapatkan barang berkualitas, tetapi cukup membayarnya dengan nominal rendah.
Hal ini sesuai dengan pengertian produk berdasarkan pendapat Tjiptono jika standar produk yang dibuat harus disesuaikan dengan daya beli konsumennya.
2. Memiliki Daya Tahan Lama/Awet
Salah satu ciri produk yang paling disukai konsumen adalah memiliki umur yang panjang atau awet dalam kurun waktu lama. Jika barang yang dibeli tidak gampang rusak, tentu saja Anda akan merasa bahagia dan tidak perlu menghamburkan banyak uang bukan?
Beberapa contoh produk dengan daya tahan lama biasanya berupa benda-benda elektronik seperti kulkas, magicom, kompor, kipas angin hingga smartphone. Para konsumen akan cenderung memilih beberapa produk ini dengan harga murah, tetapi kualitas yang baik dan awet.
3. Pemeliharaan Mudah
Masyarakat sangat menyukai produk-produk non kebutuhan pokok yang mudah dirawat. Selain memiliki keawetan yang lama, sebuah produk dengan ciri mudah dirawat tidak akan membuat masyarakat menjadi konsumtif karena sudah merasa cukup.
Jika dicontohkan yakni sebuah pakaian. Produk ini tentu saja dijual dengan kisaran harga murah hingga mahal. Namun, kenyamanan dan pemeliharaan yang mudah menjadi prioritas utama bagi para pemakainya.
E. Tingkatan Produk
Produk tidak dapat dibuat secara asal-asalan tanpa sebuah perencanaan matang oleh sebuah perusahaan. Berdasarkan pengertian produk, yakni produk harus hasil proses produksi yang dijual untuk pemenuhan konsumen, maka produk akan dibagi menjadi 3 tingkatan, di antaranya:
1. Core Product atau Produk Inti
Jenis produk yang bisa masuk pada tingkat 1 ini merupakan jenis produk yang paling banyak dibutuhkan masyarakat. Hal ini terkait dengan jawaban dari pertanyaan ‘Produk apakah yang sebenarnya dibutuhkan masyarakat?’.
Produk inti juga digunakan sebagai solusi dari permasalahan yang dicari para konsumen saat membeli sebuah produk. Pihak produsen hingga distributor harus membuat perencanaan dengan langkah mencari manfaat inti dari produk yang akan disediakan.
2. Produk Aktual
Setelah Anda membuat perencanaan yang tepat, selanjutnya memasuki tingkatan produk kedua yakni produk aktual. Ciri dari tingkatan ini adalah memiliki kemasan, rancangan produk, fitur, tingkat kualitas hingga nama brand yang akan digunakan.
3. Produk Tambahan
Tingkatan paling akhir dari sebuah produk adalah produk tambahan. Jenis produk yang ada di tingkatan ini merupakan wujud dari apa saja yang ada di area produk inti dan aktual melalui penawaran manfaat tambahan bagi para konsumen.
F. Mengenal Produk Campuran
Dalam pengertian produk, Anda juga harus mengenal istilah produk campuran. Istilah ini bermakna sebagai rangkaian dari lini produk barang dan jasa yang ditawarkan dan dijual khusus. Produk campuran harus dilihat dari 4 komponen penting yakni:
- Luas
Komponen ini akan berhubungan dengan beberapa lini produk yang berbeda dari sebuah perusahaan.
- Panjang
Komponen panjang menyatakan seberapa banyak jenis barang yang diproduksi dalam setiap lini di sebuah perusahaan.
- Kedalaman
Kedalaman yang dimaksud mengarah pada beberapa versi atau jenis yang ditawarkan kepada konsumen dari setiap produk dalam satu lini.
- Konsistensi
Konsistensi produk campuran merupakan komponen yang digunakan untuk melihat keterkaitan hubungan antar lini produk di akhir masa pemakaiannya, penyaluran distribusi hingga kapasitas kebutuhan produksi.
Dari 4 komponen di atas, produk campuran akan memberikan gambaran yang mudah dalam penentuan strategi produk. Perusahaan bisa meningkatkan usahanya dengan 4 cara, yakni:
- Penambahan lini produk
- Memanjangkan lini produk yang sudah dibuat dengan produk yang lebih variatif fan lengkap.
- Pendalaman produk campuran bisa melalui penambahan ragam setiap produk, sehingga pembauran produk bisa lebih stabil.
- Produsen dapat menambah maupun mengurangi lini produk secara fleksibel sesuai kondisi perusahaan dan reputasinya.
Berdasarkan pengertian produk, klasifikasi hingga tingkatan sebuah produk. Apakah Anda sudah memahaminya dengan seksama? Pengetahuan ini bisa dijadikan dasar untuk Anda yang ingin membuat sebuah produk dengan kualitas baik dan laku di pasaran. Produk apa yang hendak Anda jual?