Terminal pada Alternator – Fungsi alternator pada sistem pengisian adalah untuk merubah energi mekanik (putar) menjadi energi listrik yang diperlukan untuk mengisi baterai dan mensuplai kebutuhan arus pada semua sistem kelistrikan kendaraan ketika mesin hidup.
Pada komponen yang satu ini tentunya terdapat terminal yang akan dihubungkan dengan bagian yang lain, ada yang dapat regulator, baterai (beban) dan massa.
Baca : Komponen-komponen Alternator Sistem Pengisian
Macam Terminal Pada Alternator
Pada bagian belakang alternator terdapat kontak, yaitu B, N, F, E. Terminal N alternator dihubungkan dengan terminal N regulator. Terminal B dihubungkan dengan terminal b regulator dan juga dengan baterai dan beban.
Terminal F alternator dihubungkan dengan terminal F alternator, dan terminal e dengan massa. Untuk lebih jelasnya silahkan lihat wiring diagram sistem pengisian berikut :
Cara Mengidentifikasi Terminal pada Alternator
Terminal pada gambar di atas adalah terminal E, F, N (atau ada juga yang menuliskan terminal N dengan menggunakan notasi P) dan B alternator.
Ada juga alternator dengan terminal E, F, N, A, dan B. Terminal A pada alternator ini dapat dihubungkan dengan terminal B pada regulator. Regulator yang digunakan dalam sistem pengisian konvensional ini adalah regulator model kumparan dan kontak poin untuk mengatur arus yang masuk ke rotor coil sehingga tegangan alternator stabil.
Baca : Cara kerja Sistem Pengisian Konvensional
Sumber :
1. Sistem Kelistrikan dan Elektronika pada Kendaraan, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Bab 8. Sistem Pengisian (Charging System).
2. ITC, Sistem Pengisian, Isuzu Training Center, Jakarta
3. Widjanarko, D. 2012. Modul Teknik Listrik dan Elektronika Otomotif. . Pendidikan Teknik Otomotif Teknik Otomotif Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang.
4. M-STEP. Electrical. Step 2. Jakarta: Krama Yudha Tiga Berlian Motors