EXPERIENTIAL MARKETING : Pengertian, Kunci Pokok, Manfaat dan Strategi Experiential Modules – Konsumen menilai suatu produk tidak hanya dari kualitas, manfaat dan fungsi yang ditawarkan, tetapi mereka juga menilainya dari pengalaman yang dapat berupa kesan, sensasi atau pengalaman yang dapat menyentuh hati mereka.
Nah produk yang bagus adalah produk yang mampu menciptakan pengalaman terbaik bagi konsumennya, sehingga produk tersebut akan melekat kuat dalam benak konsumen. Pengalaman konsumen ini kasarnya dikenal sebagai experiential marketing.
Untuk menciptakan pengalaman terbaik pada konsumen, perusahaan perlu menciptakan excellent experience dan excellen service. Kedua hal tesebut menjadi konsep dasar yang sudah seharusnya dilakukan oleh perusahaan. Pada kali ini akan kita bahas tentang experiential marketing secara lengkap yang kami ambil dari berbagai sumber :
Baca juga : Fungsi Manejemen Pemasaran
Daftar Isi Artikel
A. Pengertian Experiential Marketing
Dari asal kata experiential marketing berasal dari bahasa Inggris dan terdiri dari dua kata yaitu experiential dan marketing. Experiential memiliki asal kata “experience” yang artinya adalah pengalaman. Sedangkan marketing memiliki arti pemasaran.
Sehingga, dapat disimpulkan bahwa experiential marketing adalah strategi pemasaran yang memberikan pengalaman unik dan menarik bagi konsumen tentang produk atau brand yang ditawarkan. Tujuan dari strategi ini adalah untuk meningkatkan koneksi, loyalitas, dan brand awareness konsumen terhadap produk atau brand tersebut.
Berikut ini adalah beberapa pengertian experiential marketing yang dikemukan oleh para ahli :
1. Menurut Schmitt (1999)
Pengalaman adalah berbagai peristiwa pribadi yang terjadi sebagai tanggapan atau beberapa jenis stimulus (mmisalnya yang diberikan oleh upaya-upaya pemasaran sebelum dan sesudah pembelian).
Salah satu tujuannya adalah untuk mengembangkan produk baru dan berkomunikasi dengan pelanggan.
2. Menurut Kotler dan Amstrong (2012)
Experiential marketing adalah mendesain pengalaman-pengalaman dan menambahkannya pada seputar arang-barang dan jasa yang dihasilkan.
3. Menurut Farias (2014)
Experiential marketing adalah mengembangkan pengakuan pelanggan atas pembelian barang jasa dari sebuah perusahaan atau merek setelah mereka mengalami kegiatan dan merasarakan rasangan. EM ini dapat memberikan motivasi kepada pelanggan dalam hal keputusan pembelian yang lebih cepat dan positif.
4. Pengertian Experiential Marketing Secara Umum
Experiential marketing adalah sebuah ilmu, seni dan implementasi dari value marketing yang mengedepankan aspek pemberian pengalaman yang positif, berkesan dan mendalam bagi konsumen ketika mengkonsumsi suatu produk (baik barang maupun jasa), tujuannya adalah pengalaman tersebut memiliki dampak panjang yang positif bagi perusahaan.
Traditional Marketing
Bernd H. Schmitt (1999) mengatakan bahwa traditional marketing adalah sekumpulan prinsip, konsep dan metodologi yang dibangun oleh pihak yang terkait dengan pemasaran, prinsip dari traditional marketing aini adalah menggambarkan sifat dari produk, perilaku konsumen dan aktivitas kompetitif di pasar.
Berikut ini adalah karakteristik traditional marketing :
1. Fokus pada functional features dan benefits
2. Kategori produk dan kompetisi didefinisikan secara sempit dalam dunia tradisional
3. Konsumen dipandang sebagai pengambil keputusan yang rasional
4. Pembelian dan konsumsi
5. Fokus pada customer experiences
6. Pengamatan atas situasi konsumsi
7. Konsumen rasional dan emosional
8. Metode dan alat bersifat elektrik.
B. Tujuan dan Manfaat Experiential Marketing
Tujuan experiential marketing adalah untuk menciptakan pengalaman yang berkesan bagi pelanggan dan meningkatkan loyalitas merek. Experiential marketing adalah strategi pemasaran yang melibatkan interaksi langsung antara merek dan pelanggan, baik secara online maupun offline. Experiential marketing dapat berupa acara, pameran, aktivasi, konten, atau teknologi yang menarik perhatian dan emosi pelanggan.
Beberapa manfaat experiential marketing adalah:
- Membangun hubungan yang lebih kuat antara merek dan pelanggan
- Meningkatkan kesadaran dan citra merek
- Mendorong word-of-mouth dan rekomendasi
- Meningkatkan penjualan dan pangsa pasar
- Mengumpulkan data dan umpan balik pelanggan
- Meningkatkan diferensiasi dan keunggulan kompetitif
Untuk melakukan experiential marketing yang efektif, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan, yaitu:
- Menentukan tujuan dan sasaran pemasaran
- Mengidentifikasi segmen dan persona pelanggan
- Merancang konsep dan elemen pengalaman yang sesuai dengan merek dan pelanggan
- Menyiapkan anggaran, sumber daya, dan mitra
- Melaksanakan dan memantau experiential marketing
- Mengukur dan mengevaluasi hasil dan dampak experiential marketing
Experiential marketing adalah salah satu cara untuk membedakan merek dari pesaing dan menciptakan loyalitas pelanggan. Dengan experiential marketing, merek dapat berkomunikasi dengan pelanggan secara lebih personal, kreatif, dan menyenangkan.
C. Kunci Pokok Experiential Marketing
Tahap awal experiental marketing terfokus pada tiga kunci pokok, yaitu sebagai berikut :
1. Pengalaman pelanggan Pengalaman pelanggan dalam pemilihan produk pasti melibatkan pancaindra, hati dan pikiran, pengalaman ketika mengkonsumsi produk akan menjadi salah satu pertimbangan yang besar dalam pemilihan produk.
2. Pola konsumsi Analisis pola konsumsi dpat menimbulkan hubungan untuk menciptakan sinergi yang lebih besar.
3. Keputusan rasional dan emosional
Pengalaman dalam hidup sering digunakan utuk memenuhi fantasi, perasaan dan kesenangan. Ada berbagai macam keputusan yang dibuat berdasarkan kata hati dan tidak rasional. Experiential maketing membuat pelanggan merasa senang dengan keputusan yang dipilihnya, walaupun keputusan tersebut terkadang tidak rasional.
Baca juga : Pengertian dan Konsep Manajemen Pemasaran
D. Manfaat Experiential Marketing
Menurut Schmitt, 1999 experiential marketing dapat digunakan secara menguntungkan dalam berbagai situasi seperti :
- Membangkitkan kembali merek yang telah menurun
- Mendiferensiasikan produk dari para pesaingnya
- Menciptakan sebuah citra dan identitas bagi perusahaan
- Mempromosikan inovasi
- Mendoro percobaan (trial), pembelian dan yang terpenting adalah konsumsi yang loyal (loyal consumption).
Experiential marketing juga dapat digunakan sebagai sarana untuk membangun bran equity. Brand equity mencakup interaksi antar gaya hidup pelanggan yang tidak dapat dipisahkan.
Seorang pemasar perlu mengkomunikasikan asosiasi, minat dan gaya hidup pada produk dan jasa yang dijual dalam konteks sosial yang luas serta dalam ikatan emosi yang kuat.
Baca juga : Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)
E. Strategi Experiential Modules (SEMs)
Tujuan experiential marketing adalah untuk menciptakan sebuah holistci experiential marketing melalui implementasi kelima modul strategi experiential experience.
1. Sense
Sense ditujukan terhadap rasa dengan tujuan menggunakan panca indra. Sense marketing berupaya menciptakan sensory eperience melalui lima indra yang ada pada diri manusia. Dalam sense marketing terdapat tiga kunci strategi yang dapat digunakan yaitu :
- Sense as differentiator : Pengalaman konsumen yang baik dapat diperoleh dengan menawarkan hal-hal yang unik dan spesial (berbeda dengan yang lain)
- Sense a motivator : Sense yang tidak terlalu memaksa konsumen, tetapi juga tidak terlalu acuh (tidak peduli) dengan konsumen
- Sense a value provider : Sense melalui panca indra, konsumen dapat memberikan nilai pada suatu produk.
2. Feel
Feel merupakan perasaan emosi yang muncul dari dalam hati secara positif dan perasaan gembira yang terjadi pada saat mengkonsumsi produk. Feel terdiri dari dua faktor berikut ini ;
- Suasana hati (moods) : Kondisi psikologis (perasaan) yang ada dalam benak konsumen, memiliki sifat ringan, suasana hati dapat membuat keseluruhan menjadi baik, buruk atau biasa.
- Perasaan dan emosi : Keadaan perasaan dengan rasangan spesifik dan sifatnya kuat. Emosi misalnya senang, gembira, marah, sedih, jijik dll.
Pasi semua orang akan berusaha untuk membawa dirinya ke felling good dan menghindara perasaan yang tak baik (felling bad).
3. Think
Think marketing memiliki tujuan untuk mendorong konsumen dalam proses kolaborasi dan berfikir kreatif, pada intinya adalah menarik pemikiran kreatif konsumen mengenai perusahaan dan produk-produknya. Dalam think terdapat dua konsep yaitu :
- Pola pikir menyatu (convergent thingking) : pemikiran yang mungkin muncul karena suatu masalah-masalah yang rasional.
- Pola pikir menyebar (divergent thinking) : kemampuan untuk memunculkan ide baru dan ide yang luar biasa.
4. Act
Act marketing dibuat dalam rangka menciptakan pengalam konsumen yang berkaitan dengan bagiana fisik dari tubuh, pola perilaku jangka panjang, lifestyle (gaya hidup), serta pengalaman yang terjadi akibat interaksi dengan orang lain.
Act marketing dapat memperkaya kehidupan konsumen dengan meningkatkan pengalaman fisik, seperti dengan menunjukan pada mereka cara-cara yang berbeda dalam melakukan sesuatu hal, dan merubah atau mempengaruhi gaya hidup (lifestyle) mereka, maupun merubah cara mereka berinteraksi dengan orang lain.
5. Relate
Relate marketing mengandung aspek-aspek dari sense, feel, think dan act marketing. Hanya saja, relate marketing lebih luas daripada pengalaman-pengalaman (experience) pribadi seseorang, yaitu memberi nilai lebih pada individual ecperience, mengaitkan dirinya dengan pribadi yang ideal, dengan orang lain atau kebudayaan yang lain.
F. Contoh Experiential Marketing
Berikut adalah beberapa contoh experiential marketing yang bisa Anda coba:
1. Pameran Produk
Anda bisa mengadakan pameran produk di tempat umum atau mall untuk memperkenalkan produk Anda secara langsung kepada konsumen. Dengan begitu, konsumen bisa melihat, menyentuh, mencoba, atau bahkan membeli produk Anda di tempat. Contoh experiential marketing ini bisa Anda lihat pada PlayStation Events.
2. Seminar
Anda bisa mengadakan seminar atau workshop yang berkaitan dengan produk atau brand Anda untuk mengedukasi dan memberikan nilai tambah kepada konsumen. Dengan begitu, konsumen bisa mendapatkan informasi, pengetahuan, atau keterampilan yang berguna dari Anda. Contoh experiential marketing ini bisa Anda lihat pada seminar yang diadakan oleh Niagahoster.
3. Event
Anda bisa mengadakan event yang menyenangkan dan interaktif yang melibatkan produk atau brand Anda sebagai bagian dari pengalaman konsumen. Dengan begitu, konsumen bisa merasakan sensasi dan keseruan yang berbeda dari produk atau brand Anda. Contoh experiential marketing ini bisa Anda lihat pada event yang diadakan oleh Magnum.
4. User Generated Content
Anda bisa memanfaatkan media sosial untuk mendorong konsumen untuk membuat dan membagikan konten yang berkaitan dengan produk atau brand Anda. Dengan begitu, konsumen bisa menjadi bagian dari komunitas dan kampanye Anda. Contoh experiential marketing ini bisa Anda lihat pada user generated content yang dihasilkan oleh GoPro.
5. Pengalaman Imersif
Anda bisa menggunakan teknologi seperti virtual reality, augmented reality, atau hologram untuk menciptakan pengalaman imersif yang memukau bagi konsumen tentang produk atau brand Anda. Dengan begitu, konsumen bisa merasakan pengalaman yang nyata dan tak terlupakan dari produk atau brand Anda. Contoh experiential marketing ini bisa Anda lihat pada pengalaman imersif yang dihadirkan oleh IKEA.
Pertanyaan tentang Experiential Marketing
1. Apa itu experiential marketing?
Experiential marketing merupakan sebuah strategi pemasaran yang berfokus pada penciptaan pengalaman unik, kreatif, dan menarik untuk para konsumen. Tujuannya adalah untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan emosional antara merek dan konsumen, sehingga meningkatkan kesetiaan dan kesadaran merek.
2. Mengapa experiential marketing penting?
Experiential marketing penting karena:
- Memungkinkan merek untuk terhubung secara emosional dengan konsumen.
- Menciptakan pengalaman yang meninggalkan kesan dan memori yang kuat.
- Membantu konsumen mengenal dan memahami merek serta produk atau layanan yang ditawarkan.
- Meningkatkan eksposur merek melalui pembicaraan dan berbagi melalui media sosial.
3. Bagaimana cara merancang kampanye experiential marketing yang efektif?
Berikut adalah langkah-langkah dalam merancang kampanye experiential marketing yang efektif:
- Tentukan tujuan dan sasaran kampanye.
- Kenali audiens target.
- Kembangkan ide dan konsep yang inovatif dan menarik.
- Pilih platform dan teknologi yang sesuai.
- Susun rencana pelaksanaan yang detail.
- Evaluasi dan monitor hasil kampanye.
4. Apakah experiential marketing sama dengan event marketing?
Meskipun keduanya memiliki kesamaan, experiential marketing dan event marketing merupakan konsep yang berbeda. Event marketing adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan pada suatu acara khusus, seperti konferensi, pameran, atau pertunjukkan. Sedangkan experiential marketing menciptakan pengalaman interaktif bagi konsumen, yang bisa dilakukan di dalam atau di luar acara khusus.
5. Bagaimana mengukur keberhasilan experiential marketing?
Beberapa metode yang dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan experiential marketing meliputi:
- Jumlah peserta atau pengunjung.
- Tingkat interaksi dan partisipasi peserta.
- Tingkat kepuasan dan penilaian peserta terhadap pengalaman yang ditawarkan.
- Feedback dan testimoni konsumen.
- Penyebaran informasi melalui media sosial dan media online.
- Penjualan atau konversi yang dihasilkan dari kampanye tersebut.
- Retensi dan loyalitas konsumen.
Baca juga : 5 Tahap Proses Pemasaran (Marketing Proces) Menurut Philip Kotler