pengertian pemasaran jasa

Pengertian Pemasaran Jasa: Karakteristik, Tujuan, Jenis dan Strateginya

Diposting pada 3,532 views

Pengertian Pemasaran Jasa – Anda tentu sudah mengetahui bahwa produk yang dihasilkan oleh produsen bisa berupa dua hal, yaitu barang dan jasa. Kedua komoditas ini memiliki cara pemasaran yang berbeda. Karena wujudnya tidak terlihat, pemasaran jasa dianggap lebih sulit.

Sebenarnya pemasaran produk jasa tidak begitu sulit apabila sudah mengetahui ilmunya. Jika Anda ingin berbisnis di bidang jasa sebaiknya simak penjelasan di bawah ini hingga akhir untuk memahami bagaimana cara pemasarannya.

Pengertian Pemasaran jasa

Jasa adalah aktivitas atau tindakan yang terdiri atas segala kegiatan guna memberikan output berupa hasil kinerja untuk konsumen atau pengguna jasa tersebut. Produsen dan konsumen jasa sama-sama memiliki ketertarikan antara satu dengan lainnya.

Hal ini bisa tampak dari tambahan value yang dipersembahkan oleh pemberi atau produsen jasa kepada konsumen. Wujud penambahan value ini bermacam-macam, contohnya kesehatan, kecepatan, dan hiburan.

Pengertian dari pemasaran jasa adalah suatu aktivitas penawaran jasa dari pihak produsen kepada konsumen. Jasa tersebut tak berwujud, tak bisa diraba, dilihat, atau didengar, namun jasa dapat dirasakan langsung oleh konsumen yang terlibat.

Selain pengertian di atas, beberapa ahli juga mengemukakan pandangannya mengenai pengertian pemasaran produk jasa. Berikut ini 3 pendapat ahli yang paling populer.

1. Daryanto

Pemasaran produk jasa berkaitan dengan sumpah yang dijanjikan kepada pelanggan dan harus dijaga serta ditepati. Dalam pemasaran ini menggunakan service trriangle yang semakin menegaskan pentingnya membangun customer relationship dalam perusahaan jasa.

2. Yazid

Pemasaran produk jasa adalah perantara bagi perusahaan jasa dengan konsumen atau penggunanya. Keberhasilan pemasaran bisa tercapai apabila seluruh pihak berperan dalam merumuskan dan membantu pelaksanaan pemasaran dan berorientasi pada pasar.

3. Lupiyoadi

Pemasaran produk jasa adalah semua aktivitas yang diajukan oleh salah satu pihak kepada pihak lainnya berdasarkan prinsip intangible sehingga tak berdampak pada perpindahan hak milik atas apapun.

Karakteristik Pemasaran jasa

Seperti yang sudah Anda pahami, jasa memiliki perbedaan yang sangat besar dibandingkan produk barang. Hal ini juga berlaku untuk pemasarannya dan di bawah ini adalah penjelasan mengenai karakteristik khusus dari proses pemasaran produk jasa.

1. Tidak Berwujud (Intangibility)

Produk jasa tak akan bisa dirasakan oleh calon pembeli kecuali mereka sudah membeli jasa tersebut dan menerima pelayanan dari produsen. Produk jasa tidak berwujud namun tetap bisa dirasakan oleh konsumennya.

Nilai atau value yang tak tampak dari produk jasa dapat berupa kepuasan tersendiri, perasaan aman, dan juga kenikmatan. Sebelum memutuskan membeli produk jasa, konsumen umumnya melakukan riset sederhana terlebih dahulu.

Riset yang dilakukan umumnya mencari informasi terkait dengan jasa yang diinginkan. Informasi yang didapatkan umumnya berupa lokasi, bentuk pelayanan, dan juga harga yang harus dibayarkan oleh pengguna jasa.

2. Tidak Bisa Dipisahkan (Inseparability)

Karakteristik dari pemasaran jasa yang kedua adalah inseparability atau tidak bisa dipisahkan dari sumber atau produsennya, dalam hal ini adalah perusahaan penyedia jasa dan konsumen sebagai penerima produk jasa.

Hubungan antara produsen dan konsumen jasa berlangsung saat jasa diproduksi dan dikonsumsi dalam waktu yang sama. Apabila konsumen membeli produk jasa, dirinya akan berjumpa langsung dengan penyedia jasa.

3. Berubah-ubah (Variability)

Produk jasa yang diberikan oleh satu penyedia jasa tak selalu sama dalam setiap penyajiannya. Berbeda dengan produk barang yang bisa seragam dari waktu ke waktu. Produk jasa yang sama akan menghasilkan kepuasan yang berbeda bergantung dari siapa yang memberikan layanan.

Perusahaan penyedia jasa saling berlomba untuk menghasilkan banyak variasi produk jasa guna menarik hati konsumen. Kualitas jasa juga terus ditingkatkan demi kepuasan pengguna.

4. Tidak Tahan Lama (Perishability)

Jasa bukanlah produk yang dapat disimpan dan dijual kembali di masa yang akan datang. Produk jasa diproduksi, dikonsumsi, dan habis pada saat yang bersamaan. Berbeda dengan produk berupa barang yang bisa disimpan dalam jangka waktu lama, bahkan bisa dijual kembali.

Tujuan Pemasaran Jasa

Dua tujuan utama dari pemasaran jasa yaitu:

1. Kepentingan Sosial

Pemasaran produk jasa yang tidak mengharapkan keuntungan namun, untuk menginformasikan sesuatu kepada orang lain. Contohnya, sebuah museum yang memberikan jasa penelusuran sejarah suatu produk atau kejadian.

2. Orientasi Keuntungan

Merupakan jasa yang diberikan dengan mengharapkan keuntungan. Contohnya, jasa konsultan keuangan dimana konsultan mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya. Diantaranya mendampingi seseorang atau perusahaan di bidang keuangan.

Jenis-Jenis Pemasaran jasa

1. Jenis Pemasaran Jasa Berdasarkan Segmen Pasar

Jenis pemasaran produk jasa dibagi menjadi dua jenis berdasarkan segmen pasar yang dituju. Jenis yang pertama adalah jasa untuk konsumen akhir, contohnya adalah jasa pendidikan dan asuransi. Jenis lainnya yaitu jasa kepada organisasi contohnya jasa konsultan hukum dan akuntansi.

Terdapat lima manfaat yang didapatkan oleh penyedia jasa apabila melakukan segmentasi pasar, antara lain:

  • Memberikan jasa yang lebih sesuai dengan kebutuhan serta keinginan target pasar.
  • Mendapatkan hasil analisis pasar yang lebih akurat.
  • Lebih mudah dalam menemukan dan menentukan peluang.
  • Unggul dalam persaingan dengan rival atau kompetitor.
  • Lebih mudah dalam menjalin komunikasi yang efisien dan efektif dengan konsumen.

2. Jenis Pemasaran Jasa Berdasarkan Tingkat Keberwujudan 

Jasa dibagi menjadi tiga kelompok berdasarkan tingkat keberwujudan atau keterlibatan produk fisik yang dapat dilihat dalam memberikan layanan kepada konsumen.

a. Rented Goods Service

Produsen menyewakan barang-barang fisik dan konsumen menyewa produk tersebut untuk digunakan. Pembayaran dilakukan berdasarkan tarif yang telah ditetapkan oleh produsen dan bertambah seiring dengan panjangnya durasi penyewaan.

Contohnya antara lain layanan hotel, sewa mobil, rumah kontrakan, dan indekos.

b. Owned Goods Service

Barang fisik yang ada pada jenis pemasaran jasa yang satu ini merupakan milik konsumen. Produsen hanya berperan dalam perbaikan, pengembangan, atau pemeliharaan produk tersebut. 

Contoh dari owned goods service antara lain bengkel kendaraan bermotor, jasa reparasi barang elektronik, pencucian mobil, dan lain sebagainya.

c. Non Goods Service

Jasa yang ditawarkan pada layanan ini sama sekali tak melibatkan produk fisik. Contohnya adalah pemandu wisata atau guide, sopir, guru, dan baby sitter.

3. Jenis Pemasaran Jasa Berdasarkan Keterampilan Penyedia Jasa

Berdasarkan keterampilan penyedia jasanya, layanan jasa dibedakan menjadi dua, yaitu profesional dan non profesional. Contoh jasa profesional antara lain dokter, konsultan hukum, dan arsitek. Sementara sopir merupakan contoh jasa non profesional.

4. Jenis Pemasaran Jasa Berdasarkan Tujuan Organisasi Jasa

Perusahaan jasa dibedakan menjadi 10 jenis berdasarkan tujuannya, yaitu:

  • Komunikasi
  • Transportasi
  • Asuransi
  • Bisnis
  • Pendidikan swasta
  • Perawatan kesehatan
  • Personal care
  • Rekreasi dan hiburan
  • Operasi rumah tangga
  • Penginapan atau perumahan

5. Jenis Pemasaran Jasa Berdasarkan Regulasi 

Jasa dibagi menjadi dua berdasarkan ada atau tidaknya regulasi pemerintah yang menaunginya. Pembagian tersebut adalah regulated service dan non regulated service. Contoh dari regulated service antara lain transportasi umum dan pialang atau broker. 

Sedangkan jasa katering, konveksi, dan event organizer tidak ada di bawah peraturan pemerintah sehingga masuk ke dalam kategori non regulated service.

6. Tingkat Keterlibatan Tenaga Kerja

Berdasarkan aspek ini, pemasaran jasa dibedakan menjadi dua, yaitu people based service seperti konsultan, penjaga keamanan, dan pelatih olahraga. Jenis yang satunya adalah equipment based service, misalnya jasa laundry dan ATM.

7. Tingkat Kontak Penyedia Jasa dan Pelanggan

Sudah dijelaskan di atas bahwa pihak penyedia dan pengguna jasa sudah pasti akan terlibat dalam sebuah interaksi. Namun ada jenis layanan yang masuk dalam kategori low contact service seperti bioskop dan high contact service seperti sekolah, perbankan, dan dokter.

Setelah memahami pembahasan di atas, Anda tentu menemukan perbedaan yang besar antara pemasaran jasa dan pemasaran barang. Pemasaran produk jasa jauh lebih dinamis dan kompleks dibandingkan barang.

Strategi Pemasaran Jasa

Agar sebuah pola pemasaran jasa bisa tepat sasaran, dibutuhkan strategi untuk mewujudkannya. Diantaranya adalah:

1. Diferensiasi Jasa

Memanfaatkan pihak yang berkaitan erat dengan pelanggan agar dapat memasarkan jasa dengan lebih baik.

2. Produktivitas Jasa

Meningkatkan produktivitas dari jasa yang dijual, caranya dengan memaksimalkan sumber daya yang sudah ada. Kemudian memakai standar produksi jasa yang jelas dan memanfaatkan teknologi.

3. Kualitas Jasa

Dilakukan dengan konsisten untuk meningkatkan kualitas jasa yang diberikan kepada pelanggan. Cara paling mudah adalah melakukan hal lebih baik dari kompetitor yang menjual produk jasa sejenis.

4. Rantai Laba-Laba

Memaksimalkan keterkaitan antara karyawan, pelanggan, dan pencapaian dari produk jasa yang dijual.

Terlihat jelas bahwa banyak hal yang berkaitan langsung dengan sebuah sistem pemasaran jasa. Ketika Anda mampu mempelajarinya dengan maksimal, akan jadi bekal penting saat membuka bisnis jasa di masa yang akan datang. 

Baca juga artikel terkait “Pemasaran Jasa” berikut ini :

Kumpulan Materi Manajemen Pemasaran :

Gambar Gravatar
Tim Editorial KitaPunya.net adalah seorang profesional di bidang Manajemen, Teknologi Digital dan Marketing dengan pengalaman lebih dari 10 tahun. KitaPunya.net saat ini menjadi situs pendidikan dan karir yang selalu berusaha memberikan inforamasi akurat, terpecaya dan terupdate.