Apa itu Debat? Pengertian, Fungsi, Dan Tujuannya

Diposting pada 590 views

Pengertian Debat – Di kehidupan sehari-hari, kata debat pasti bukanlah menjadi suatu hal yang asing bagi kita. Debat acap kali ditemukan baik dari acara televisi, acara formal, sosial media, maupun perlombaan di sekolah. Banyak acara debat yang menyita perhatian masyarakat di Indonesia dan hampir tiap perhelatannya menjadi sebuah trending topic, seperti misalnya debat capres-cawapres dan calon gubernur DKI Jakarta.

Debat bukanlah sekadar ajang untuk berbicara atau mengobrol, banyak hal-hal lain yang perlu dipersiapkan sebelum melakukan kegiatan debat. Kegiatan debat membutuhkan perpaduan dari pemahaman lengkap perihal topik yang akan diperdebatkan dan juga didukung dengan keterampilan berbicara yang mumpuni. Tanpa perisapan yang cukup, maka kegiatan debat akan sulit untuk dimenangkan.

sumber : pexels.com

Pengertian Debat

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), debat memiliki pengertian yaitu pembahasan atau pertukaran pendapat mengenai suatu hal dengan saling menyampaikan alasan atau argumentasi yang bertujuan untuk mempertahankan atau bahkan memenangkan pendapat yang diyakini. Secara umum, debat berarti strategi dalam adu argumen atau pendapat yang bertujuan supaya argumen yang kita yakini dapat mematahkan argumen lawan. Begitupun sebaliknya, debat bisa menjadi strategi untuk mempertahankan argumen yang kita yakini supaya tidak bisa dipatahkan oleh argumen lawan. Ada pula yang mengatakan bahwa debat adalah suatu kegiatan mengajukan usul sekaligus mempertahankan usulan tersebut.

Pengertian mengenai debat sebenernya sangat banyak, ada berbagai pandangan perihal definisi debat. Henry Guntur Tarigan (1984) dalam bukunya, mengatakan bahwa debat merupakan sebuah kegiatan adu pendapat antar pribadi ataupun kelompok guna untuk menentukan baik atau buruknya suatu usulan tertentu dengan cara mempertemukan pihak penyangkal dengan pihak pendukung.

Selain itu, Wusu Hendrikus mengungkapkan bahwa debat yaitu adu argumentasi antara individu dan atau kelompok yang bertujuan untuk mencapai sebuah kemenangan kepada satu pihak. Yang pada intinya, debat memiliki tujuan untuk mempertahankan argumen beserta alasan seseorang supaya diikuti oleh lawan debat, pengikutnya, dan juga orang lain.

Sementara, J. S. Kamdhi (1995) mengatakan bahwa debat memiliki pengertian yaitu suatu pembahasan atau tukar argumen oleh tiap-tiap peserta mengenai suatu pokok masalah, di mana tiap-tiap pesertanya boleh memberikan berbagai alasan dari sudut pandangnya guna mempertahankan pendapat yang telah diajukan.

Kesimpulannya yaitu, debat adalah sebuah pertukaran serta pembahasan suatu pendapat atau usulan dengan saling memberikan berbagai argumentasi dengan tujuanuntuk mempertahankan pendapat dari salah satu pihak. Maka dari itu, teks atau naskah debat bisa pula diartikan sebagai teks atau naskah yang berisi berbagai macam pernyataan serta argumentasi dari pihak-pihak yang berdebat mengenai permasalahan tertentu yang memiliki tujuan untuk memutuskan, mendiskusikan, dan mengkaji perbedaan-perbedaannya.

Fungsi Debat

Debat mempunyai berbagai macam manfaat yang akan sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Seperti

  1. Meningkatkan kepercayaan diri
  2. Menumbuhkan serta meningkatkan keterampilan dalam berbicara supaya runtut dan lancar
  3. Meningkatkan kemampuan untuk menyampaikan pendapat dengan baik
  4. Membangun kemampuan analitis, mengenai keahlian menyimak serta memahami lawan bicara
  5. Menumbuhkan keahlian untuk menyampaikan berbagai argumentasi dengan logis serta menggunakan bahasa dan gestur yang baik
  6. Merangsang keterampilan untuk berpikir secara kritis
  7. Merangsang keingintahuan untuk meneliti mengenai topik atau isu-isu yang kontroversial
  8. Mengerti sekaligus memahami mengenai sisi positif maupun sisi negatif dari sebuah isu
  9. Menumbuhkan cara berpikir yang analitis dan sistematis
  10. Belajar menyampaikan atau mengungkapkan hasil pemikiran kepada orang lain
  11. Meningkat kemampuan untuk melihat suatu hal dari berbagai macam sudut pandang

12. Menumbuhkan keahlian menilai serta mengklarifikasi pendapat dari orang lain

Debat memiliki berbagai fungsi yang menguntungkan, keterampilan berbicara melalui debat dapat mendukung berbagai macam komunikasi dengan orang lain di luar debat. Namun, tidak semua orang mampu atau bisa memiliki kemampuan tersebut. Kemampuan debat bergantung kepada kondisi mental tiap-tiap orang karena banyak pula orang yang tidak menyukai kegiatan berbicara, terlebih untuk berdebat.

Tujuan Debat

Secara mudah, debat adalah sebuah kegiatan untuk beradu argumen guna untuk mempertahankan pendapat supaya menang atau dengan kata lain, supaya pendapat yang diajukan tidak bisa dibantah oleh lawan. Namun, secara luasnya debat memiliki berbagi tujuan yaitu sebagai berikut :

  1. Menemukan sebuah solusi yang disertai dengan berbagai argumen sebagai pendukung. Adapun cara sukses untuk merancang sebuah pendapat dalam debat yaitu dengan mengacu pada pertanyaan dasar yang meliputi 4W + 1H.
  2. Memahami berbagai isu, konflik, dan juga kasus yang sedang terjadi di masyarakat.
  3. Melatih untuk menemukan argumentasi dengan berdasarkan data yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
  4. Mempengaruhi pendapat dan sikap orang lain supaya mereka menyetujui dan menyepakati pendapat dan argumen yang telah diusulkan.
  5. Sebagai sarana untuk menumbuhkan, meningkatkan, serta menampilkan kemampuan dalam berkomunikasi secara verbal.
  6. Usaha untuk meyakinkan pihak lain bahwa pendapat yang kita miliki, mempunyai argumen yang paling baik untuk disepakati dan disetujui.

Ciri-Ciri Debat

Perihal debat, terdapat berbagai istilah khusus yang hanya digunakan dalam kegiatan debat. Istilah-istilah khusus dalam debat tersebut misalnya seperti motion yang memiliki arti sebagai topik debat, ada pula istilah tim afirmatif yang memiliki arti sebagai kelompok tim pro atau tim yang menyetujui. Selain itu, saat debat, baik tim pro maupun tim kontra akan sering menggunakan kata interupsi yang memiliki arti penyelaan. Kata interupsi digunakan ketika peserta debat ingin menyela atau memotong argumen yang sedang dilontarkan oleh lawan debatnya.

Bentuk kegiatan debat, sebenarnya hampir sama dengan tayangan debat yang sering muncul di televisi. Terdapat dua tim debat yang siap beradu pendapat dengan menyampaikan argumen-argumen. Dalam kegiatan tersebut, acara debat dipandu oleh moderator yang biasanya juga bertugas sebagai juri. Selain itu, terdapat pula berbagai macam ciri-ciri debat yang perlu diketahui :

  1. Kegiatan debat mempunyai dua sudut pandang, yang pertama yaitu sudut pandang pihak afirmatif atau pihak yang menyetujui dan mendukung topik yang diperdebatkan dan yang kedua yaitu pihak negatif atau pihak yang tidak setuju dan menolak topik dari kegiatan debat itu sendiri.
  2. Adanya adu argumen untuk mempertahankan pendapat tim sekaligus mematahkan pendapat lawan untuk meraih kemenangan.
  3. Adanya sesi tanya jawab yang memiliki sifat untuk mematahkan argumen atau menjatuhkan lawan.
  4. Tiap-tiap tim wajib mengutamakan dan mempertahankan pendapat serta argumennya masing-masing.
  5. Tata cara penentuan pemenang, biasanya dapat dilakukan melalui voting dan atau dilakukan berdasarkan keputusan seorang ataupun kelompok juri.
  6. Tiap kegiatan debat berlangsung, diperlukan adanya pihak penengah yang, atau biasa disebut moderator.
  7. Selain menjadi pihak penengah, moderator juga mempunyai peran untuk memimpin jalannya suatu kegiatan debat.
  8. Tiap-tiap tim harus menaati aturan serta prosedur dalam kegiatan debat, yang mana aturan serta prosedur tersebut memiliki tujuan untuk mempertahankan serta melindungi pendapat dan argumen dari kedua belah pihak.

Dari ciri-ciri debat yang sudah disampaikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri debat adalah terdiri dari dua pendebat, ada moderator sekaligus juri, atau penunjukkan juri khusus apabila sebuah perlombaan debat.

Unsur-Unsur Debat

Dalam kegiatan debat, memerlukan berbagi unsur penting guna untum membangun kegiatan debat itu sendiri. Berikut unsur-unsur penting yang ada dalam kegiatan debat, yaitu :

Adanya Topik, Tema, atau Masalah Yang Dibahas

Debat tanpa adanya topik dapat diibaratkan bagai nasi goreng tanpa nasi. Inti dari debat yaitu membicarakan perihal topik atau masalah yang ada. Tanpa adanya topik maka tidak akan ada pokok bahasan yang dapat diperdebatkan. Dalam kegiatan debat, istilah topik yang diajukan, biasa disebut juga dengan mosi.

Tim Afirmatif

Tim afirmatif atau yang lebih familiar disebut dengan tim pro, yaitu tim yang mendukung atau setuju dengan topik yang diajukan. Tugas utama dari tim afirmatif atau tim pro yaitu mengajukan pendapat beserta argumen yang dapat mendukung untuk terlaksananya sebuah usulan sekaligus menjawab berbagai pertanyaan yang meragukan terkait topik serta mematahkan pendapat dari tim lawan.

Tim Negatif atau Tim Kontra

Jika ada tim afirmatif atau tim pro, maka diperlukan tim negatif atau tim kontra. Tugas utama dari tim negatif atau tim kontra ini yaitu mengungkapkan pandangan perihal ketidaksetujuan atau penolakan terkait topik yang diajukan atau dengan kata lain tim kontra harus mematahkan pendapat dari tim pro.

Pihak Netral

Pihak netral diperlukan dalam sebuah kegiatan debat karena berfungsi unruk memberikan dukungan kepada pihak yang sedang berdebat. Sesuai dengan namanya, pihak netral tidak diperbolehkan untuk memihak tim pro maupun tim kontra.

Moderator

Moderator menjadi salah satu unsur penting dalam kegiatan debat. Moderator bertugas untuk memandu pembahasan topik atau masalah agar tidak keluar dari pembahasan inti. Selain itu, moderator juga mempunyai fungsi untuk memimpin kegiatan debat supaya sesuai denga  prosedur yang telah ditetapkan.

Penulis atau Notulen.

Dalam sebuah kegiatan debat terdapat notulen, yaitu seseorang yang ditugaskan untuk mencatat semua pendapat dan argumen yang telah disampaikan oleh semua pihak baik itu pihak afirmatif, pihak negatif, pihak netral, maupun moderator.  Pasa dasarnya, notulen mempunyai tugas untuk menvata kesimpulan atau hasil akhir dari debat tersebut akan tetapi notulen juga mencatat mosi debat, pernyataan, dan juga pernyataan dari pihak-pihak yang terkait.

Beberapa unsur debat tersebut wajib dipenuhi dalam sebuah kegiatan debat. Tiap-tiap unsur mempunyai peran serta rugasnya masing-masing yang mempunyai tingkat kepentingan yang sama. Selain unsur-unsur debat yang telah disebutkan, masih ada juga unsur-unsur tambahan yang bersifat teknis. Seperti komputer, microphone, speaker, alat-alat presentasi, dan lain sebagainya.

Struktur-Struktur Debat

Selain memiliki unsur-unsur, debat juga memiliki struktur yang perlu diperhatikan.

Pengenalan isu

Pengenalan isu atau biasa juga disebut dengan pengenalan topik. Pengenalan topik yang menarik untuk dibahas adalah topik atau isu yang masih memberikan kontroversi di masyarakat. Jika topik tidak berangkat dari sesuatu yang masih menjadi kontroversi di masyarakat, perdebatan tidak akan menjadi menarik dan penonton juga kurang antusias untuk menyaksikan.

Rangkaian argumen

Rangkaian argumen adalah saatnya kedua tim menyajikan pembuktian data dan fakta yang bermanfaat untuk mendukung argumen dari pendebat. Ciri-ciri dari argumen sendiri yakni, harus relevan, sistematis, jelas, logis dan disertai dengan bukti

Penegasan ulang (kesimpulan)

Penegasan ulang atau yang biasa kita sebut dengan kesimpulan. Penegasan ulang memiliki fungsi yang berada di bagian akhir, dengan tujuan membuat pernyataan akhir yang menegaskan bahwa bantahan atau pendapat pro ataupun kontra.

Struktur debat di atas memberikan pemahaman dan manfaat bahwa depat sangat memerlukan pengetahuan yang luas. Pengetahuan yang luas akan menjadikan kualitas wacana yang disampaikan menjadi berdasar dan kuat.

Etika Debat

Aktivitas debat berisi adu pendapat di depan khalayak ramai. Supaya kegiatan debat terlihat sebagai kegiatan yang intelektual maka diperlukan adanya etika. Menjaga etika juga berarti menghormati semua orang yang ada pada saat kegiatan debat sedang berlangsung. Berikut empat etika penting yang wajib ditaati dalam kegiatan debat :

Bertanya Secara Serius

Etika yang paling pertama dalam sebuah kegiatan debat yaitu bertanya secara serius. Bertanya serius merupakan hal yang penting karena dapat membuat lawan debat mencoba memberikan jawaban terbaik yang mampu ia berikan. Selain itu, jika anda mengajukan pertanyaan dengan tidak serius atau dengan bercanda, maka akan memicu pertengkaran di atas panggung.

Tidak Menyinggung Kekurangan Fisik Serta Urusan Pribadi

Dalam kegiatan debat, akan sangat wajar apabila dua belah pihak memiliki potensi untuk tersulut emosi. Mengingat bahwa debat juga merupakan pertarungan dengan menggunakan komunikasi verbal, semua pihak dilarang untuk menyerang dan atau menyinggung hal-hal diluar topik yang menjadi mosi debat. Terlebih, apabila salah satu pihak mulai menyeret kekurangan fisik dan atau membawa masalah pribadi, maka dapat dipastikan bahwa pihak yang menyerang tersebut sudah melanggar etika dan mendapatkan catatan pelanggaran khusus.

Bicara Berdasarkan Data dan Fakta

Etika debat yang ketiga yaitu semua pihak yang mengutarakan pendapat serta argumen wajib berdasarkan dengan data dan fakta. Dalam kegiatan debat, semua kalimat yang telah terlontar wajib untuk dipertanggungjawabkan. Maka dari itu dalam di dalam kegiatan debat tidak diperbolehkan menyampaikan bualan atau omong kosong belaka.

Penyampaian pendapat serta argumeb dengan berdasarkan data yang dibuat-buat harus dihindari karena akan menjadi bukti bahwa pendebat mempunyai perilaku yang kurang baik (berbohong). Selain itu, penggunaan data serta fakta yang valid dapat berguna untuk menjawab serangan yang diajukan oleh lawan.

Patuhi Aturan Main

Etika debat yang terakhir serta salah satu yang paling penting yaitu, tiap-tiap pihak diwajibkan untuk memahami serta menaati semua aturan dan prosedur dalam kegiatan debat yang diikuti. Hal tersebut wajib dilakukan guna untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Perlu diketahui, bahwa walaupun tiap kegiatan debat memiliki aturan dan prosedur yang sama akan tetapi mungkin ada aturan khusus yang berbeda, maka dari itu sebaiknya tiap pihak wajib membaca dan memahami aturan dan prosedurnya sebelum memulai kegiatan debat.

Jenis-Jenis Debat

Debat adalah sebuah kegiatan yang fleksibel atau mudah untuk disesuaikan, maka dari itu terdapat berbagai jenis debat yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut beberapa jenis dari debat :

Debat Parlementer

Debat parlementer atau sering juga disebut sebagai debat majelis adalah kegiatan debat yang memiliki fungsi untuk mendiskusikan sebuah undang-undang atau peraturan yang akan dibentuk, dievaluasi, dan disahkan. Debat parlementer memiliki sifat yang formal karena berada dalam ranah kenegaraan. Maka dari kru, aturan serta prosedur yang berlaku dalam kegiatan debat parlementer ini biasanya lebih banyak dan juga ketat.

Cross Examination Debating

Cross examination debating atau bisa juga disebut dengan debat untuk pemeriksaan ulang. Kegiatan cross examination debating ini mempunyai tujuan untuk mendiskusikan mengenai kebenaran dari pemeriksaan yang telah dilakukan sebelumnya. Umumnya, jenis debat ini disertai dengan banyak pertanyaan yang saling berkesinambungan. Semua pertanyaan dan pernyataan yang diungkapkan pasti terkait keresahan atau keraguan mengenai kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Formal Conventional Or Educational Debating

Formal conventional or educational debating ini mempunyai arti yaitu formal konvensional atau biasa disebut dengan debat pendidikan. Kegiatan debat jenis ini biasanya memiliki sifat yang mengarah pada hal baik bagi semua pihak.Dalam kegiatannya, debat jenis ini bersifat kompetitif atau persaingan, dan mempunyai tujuan untuk membentuk mentalitas peserta dalam menyampaikan dan mengungkapkan pendapat dan berbagai macam argumen. Debat jenis ini juga memiliki tujuan untuk mengembangkan keterampilan peserta debat. Walaupun disebut sebagai kegiatan debat yang konvensional, debat pendidikan ini juga memiliki proses dan tetap memenuhi semua unsur yang diperlukan dalam kegiatan debat.

Sekian rangkuman mengenai pengertian debat dari kitabisa.net . Terima kasih telah berkunjung dan semoga bermanfaat!

Baca juga :

Pengertian Komunikasi Non-verbal: Fungsi, Jenis dan Macamnya

Pengertian Komunikasi Pemasaran Terpadu (IMC) dan Alat Bauran Promosi

Brand Image Adalah: Pengertian dan Cara Membangunnya

Pengertian Motivasi Belajar: Ciri, Alasan dan Contoh di Kehidupan Nyata

Pengertian, Ciri, Cara, dan Contoh Sikap Amanah di Kehidupan Sehari-hari